Pernikahan menjadi momen sakral yang istimewa untuk dirayakan. Tapi, tahukah kamu? Di berbagai belahan dunia, pernikahan gak hanya sekedar janji suci, tetapi juga diwarnai dengan tradisi yang melambangkan kekayaan budaya dan nilai-nilai masyarakatnya.
Mulai dari ritual mengusir roh jahat hingga perayaan yang mengundang tawa, yuk, kita kenalan dengan empat tradisi pernikahan berikut ini yang mungkin belum pernah kamu dengar!
Maasai adalah suku asli Afrika yang hidup secara nomaden di wilayah utara, tengah, dan selatan Kenya, serta di bagian utara Tanzania. Dalam budaya Maasai, ayah dari pengantin wanita akan meludahi kepala dan dada anaknya di hari pernikahan. Tindakan meludah ini disimbolkan sebagai doa untuk kebahagiaan dan kemakmuran pasangan pengantin dalam menjalani kehidupan baru mereka.
Tradisi meludah tidak hanya dilakukan dalam upacara pernikahan, tetapi juga pada bayi yang baru lahir, serta merupakan bagian dari salam tradisional suku Maasai. Mereka meyakini bahwa meludah adalah cara untuk memindahkan perlindungan dan keberuntungan dari satu orang ke orang lain. Terdengar unik, bukan?
Orang Jerman percaya bahwa suara keras dapat mengusir roh jahat. Kepercayaan ini menjadi dasar tradisi Polterabend, yaitu memecahkan piring dalam upacara pernikahan di Jerman. Polterabend biasanya diadakan di rumah mempelai wanita, di mana para tamu berkumpul untuk memecahkan barang-barang porselen seperti piring dan mangkuk. Suara yang dihasilkan dari pecahan porselen diyakini dapat mengusir energi negatif serta membawa keberuntungan bagi pengantin baru.
Setelah itu, kedua mempelai akan bersama-sama membersihkan pecahan porselen tersebut. Kegiatan ini menjadi tugas pertama mereka sebagai pasangan suami-istri yang melambangkan kerja sama. Ibaratnya, jika mereka mampu menyelesaikan tugas ini bersama, mereka juga akan mampu menghadapi suka dan duka dalam kehidupan rumah tangga.
Di daerah pedesaan Skotlandia, ada tradisi unik pra-pernikahan yang disebut "menghitamkan pengantin". Dalam tradisi ini, calon pengantin akan "diculik" oleh keluarga dan teman-temannya, kemudian disiram dengan campuran tepung, telur, hingga lumpur. Mereka percaya bahwa ritual ini dapat mengusir roh jahat sekaligus mempersiapkan pengantin untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan rumah tangga.
Tradisi ini berakar dari ritual kuno yang disebut "mencuci kaki pengantin". Seiring berjalannya waktu, praktik tersebut mengalami perubahan. Di era modern, tradisi ini lebih dipandang sebagai bentuk perayaan yang bersifat santai dan penuh keceriaan, serta menjadi bagian dari rangkaian kegiatan untuk mempererat hubungan sosial menjelang pernikahan.
Indonesia memiliki beragam tradisi unik dalam upacara pernikahan, salah satunya adalah Merariq yang berasal dari budaya suku Sasak di Lombok. Merariq berasal dari bahasa lokal yang berarti "lari", yang mencerminkan esensi dari ritual ini. Tradisi ini menandai dimulainya rangkaian prosesi pernikahan.
Pada praktiknya, calon mempelai pria membawa lari dan menyembunyikan calon mempelai wanita. Tindakan ini dilakukan atas kesepakatan bersama kedua mempelai, di mana hanya mereka yang menentukan waktu pelaksanaan Merariq. Tradisi ini melambangkan keberanian serta tanggung jawab seorang pria terhadap wanita yang dicintainya.
Setiap tradisi pernikahan mencerminkan keunikan budaya. Dari berbagai tradisi unik ini kita belajar bahwa penyatuan cinta dirayakan dengan cara yang luar biasa beragam. Tradisi pernikahan mana yang paling membuatmu takjub?