Kenali Ancaman Integrasi Nasional yang Bahayakan Keutuhan Negara

Berupa ancaman di bidang militer maupun non-militer

Indonesia berada pada posisi silang, yakni terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Hal tersebut erat kaitannya dengan perekonomian dalam perdagangan internasional dan menjadikan Indonesia sebagai negara agraris yang unggul. Selain itu, keanekaragaman suku, agama, dan budaya yang dimiliki Indonesia juga perlu diantisipasi karena sewaktu-waktu dapat menjadi ancaman terhadap integrasi nasional.

Menurut UU No. 23 Tahun 2019, ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang bertentangan dengan Pancasila dan mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa. Dengan kata lain, ancaman integrasi nasional adalah segala bentuk usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang ditujukan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan dalam suatu negara.

Yuk, sama-sama mengenal bidang apa saja yang menjadi ancaman integrasi nasional sekaligus membahayakan keutuhan negara!

1. Perkembangan persenjataan militer dapat menjadi ancaman terhadap integrasi nasional

Kenali Ancaman Integrasi Nasional yang Bahayakan Keutuhan NegaraIlustrasi ancaman integrasi nasional berupa ancaman militer. (unsplash.com/Chuanchai Pundej)

Melansir buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X, ancaman integrasi nasional dapat berupa ancaman di bidang militer. Ancaman militer dinilai memiliki kemampuan membahayakan bagi kedaulatan negara maupun keselamatan segenap bangsa. Pasalnya, perkembangan persenjataan militer yang terus ditingkatkan di setiap negara dapat menjadi ancaman militer yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir.

Tujuan dari kekuatan bersenjata ini misalnya ditujukan untuk melakukan agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, serta ancaman keamanan laut dan udara. Contoh dari invasi yaitu kembalinya Belanda yang ingin menjajah Indonesia pada Agresi Militer I dan II. Sementara, aksi teror bersenjata contohnya peristiwa Bom Bali I dan II, Bom Thamrin, dan Teror Bom Makassar.

Wilayah Indonesia yang sangat luas berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah yang terbukti dari beberapa pulau di Indonesia yang dicaplok oleh negara lain. Indonesia juga mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh gerakan radikal, seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun, dan G-30-S/PKI. Selain itu, ancaman keamanan laut dan udara contohnya penyelundupan narkoba atau senjata, bahan peledak yang dapat membahayakan keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara ilegal, pencurian kekayaan di laut, dan pencemaran lingkungan.

2. Globalisasi termasuk ancaman non-militer yang dinilai membahayakan negara

Kenali Ancaman Integrasi Nasional yang Bahayakan Keutuhan NegaraIlustrasi ancaman non-militer berupa pola hidup konsumtif dan bergaya kebarat-baratan. (unsplash.com/freestocks)

Ancaman integrasi nasional juga berupa ancaman di bidang non-militer yang mampu membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini pada hakikatnya menggunakan faktor-faktor non-militer yang tidak bersifat fisik dan bentuknya pun tidak terlihat.

Salah satu ancaman non-militer adalah dampak negatif globalisasi. Pola hidup konsumtif, individualistis, gaya hidup kebarat-baratan, tidak menggunakan produk dalam negeri, dan tidak mencintai budaya sendiri merupakan beberapa contoh dari dampak negatif globalisasi. Jika lambat laun Indonesia kehilangan batas pergaulan antarbangsa, baik disadari ataupun tidak, dampak negatif ini kemudian menjadi ancaman bagi negara.

Baca Juga: Hadapi Ancaman Rusia, Biden Akan Tambah Pasukan AS di Eropa 

3. Berbagai ancaman di Indonesia juga dapat dilihat dari bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM 

Kenali Ancaman Integrasi Nasional yang Bahayakan Keutuhan NegaraIlustrasi serangan teroris yang membahayakan integrasi nasional. (pixabay.com/PDPhotos)

Selain datang dari ancaman militer dan non-militer, berbagai ancaman bagi Indonesia juga terlihat dari beberapa aspek penting, seperti IPOLEKSOSBUDHANKAM atau kepanjangan dari ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.

dm-player
  • Ancaman di bidang ideologi

Melansir buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X, Indonesia menolak paham komunis dan zionis, tetapi tidak terbebas begitu saja dari pengaruh paham lain, misalnya liberalisme. Kehidupan liberal menekankan pada aspek kebebasan individual dan mampu meyakinkan masyarakat ke arah kemajuan dan kemakmuran. Hal tersebut jika tidak segera diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian bangsa Indonesia, bahkan dapat mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut.

  • Ancaman di bidang politik

Di bidang politik, ancaman dapat bersumber dari dalam maupun luar negeri. Dari luar negeri dilakukan oleh suatu negara yang melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Misalnya intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman politik yang sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Sedangkan ancaman politik yang bersumber dari dalam negeri contohnya pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintahan yang berkuasa atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.

  • Ancaman di bidang ekonomi

Pengaruh globalisasi menyebabkan perekonomian suatu negara tidak dapat berdiri sendiri sebab mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang, dan jasa. Meskipun Indonesia memiliki peluang untuk mengekspor produk dalam negeri ke pasar internasional, tetapi peluang produk global yang masuk ke dalam pasar domestik dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi negara.

  • Ancaman di bidang sosial budaya

Ancaman di bidang sosial budaya ditimbulkan oleh faktor internal terkait isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang kemudian dapat menimbulkan premanisme, separatisme, terorisme, kekerasan, hingga bencana akibat perbuatan manusia. Sementara itu, faktor eksternal dipicu oleh dampak dari globalisasi, di antaranya gaya hidup konsumtif dan mengonsumsi produk luar negeri, hedonisme, sikap individualisme yang menyebabkan memudarnya semangat gotong royong dan solidaritas, serta lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

  • Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan

Proses penegakan pertahanan dan keamanan tidak semudah seperti pembicaraan yang bersifat teoritis. Pasalnya, masih terdapat masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah. Oleh sebab itu, penerapan dan penegakan hukum dan keadilan harus terus ditingkatkan. Sehingga, bangsa Indonesia harus mengantisipasi ancaman sedini mungkin di bidang pertahanan dan keamanan, baik secara militer maupun non-militer. 

4. Peran serta masyarakat yang perlu dilakukan guna menyukseskan integrasi nasional

Kenali Ancaman Integrasi Nasional yang Bahayakan Keutuhan NegaraIlustrasi melestarikan budaya daerah untuk mencegah kepunahan. (unsplash.com/Artem Beliaikin)

Menurut KBBI, integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat, sementara nasional bersifat kebangsaan yang berkenaan atau berasal dari bangsa sendiri serta meliputi suatu bangsa. Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional merupakan usaha untuk mempersatukan perbedaan pada suatu negara guna menciptakan keharmonisan secara nasional.

Tidak hanya mengandalkan pemerintah, kesadaran berbangsa dan bernegara juga harus tertanam dalam setiap lapisan masyarakat demi terwujudnya integrasi nasional. Berikut peran serta masyarakat yang perlu dilakukan untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional, di antaranya:

  • Tidak membeda-bedakan keberagaman, misalnya pada suku, budaya, daerah, dan sebagainya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai;
  • Menjalankan ibadah sesuai keyakinan yang dianut sebagai pengamalan nilai ketuhanan Yang Maha Esa;
  • Menciptakan keamanan negara dengan cara mempertahankan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta atau Sishankamrata;
  • Bergotong royong untuk meningkatkan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
  • Melestarikan budaya untuk mencegah punahnya kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang;
  • Selektif terhadap budaya luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia agar terhindar dari dampak negatif globalisasi;
  • Bersedia menjaga keutuhan NKRI sehingga sistem pertahanan dan keamanan semakin kukuh dan stabil;
  • Menjalin hubungan baik dengan sesama masyarakat Indonesia maupun internasional guna menghindari kericuhan yang mampu mengancam keamanan negara.

Ancaman integrasi nasional dapat berupa ancaman militer, non-militer, ataupun berbagai bidang yang mengancam persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, kesadaran akan tanggung jawab pemerintah dan peran masyarakat dalam mewujudkan integrasi nasional sangat dibutuhkan untuk mengatasi ancaman yang dapat memecah belah keutuhan negara.

Baca Juga: Aparat Keamanan Diminta Jamin Keamanan Warga Ahmadiyah di Sintang

Yeoli Choco Photo Verified Writer Yeoli Choco

No need to rush, just enjoy the process, and never give up!✌🏻

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya