potret ibu sibuk bekerja di samping anak laki-lakinya (pexels.com/Kampus Production)
Serupa tapi tak sama, Journal of Child and Family Studies mendefinisikan Uninvolved Parenting sebagai pola asuh yang memberi anak kebebasan tinggi, dengan dukungan dan keterlibatan minimal dari orang tua. Orang tua dengan gaya parenting biasanya memenuhi kebutuhan dasar anak, seperti makan, pakaian, tempat tinggal, namun tidak terlibat secara emosional dengan anak mereka.
Orang tua ini jarang berkomunikasi, tidak banyak mengasuh, dan hanya memberikan sedikit harapan. Pola asuh seperti ini lebih menyerupai bentuk pengabaian. Biasanya, terjadi pada orang tua sibuk yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk bekerja. Mereka mungkin memberikan materi berlimpah pada anak, namun tidak pernah terlibat secara pribadi, bahkan tak benar-benar mengenal anak mereka.
Uninvolved Parenting dapat meningkatkan rasa kesepian anak. Misalnya, saat orang tua tak mampu hadir di acara pertemuan sekolah, anak pun akan merasa semakin terasing. Di kemudian hari, anak mungkin kesulitan memiliki hubungan yang dapat dipercaya. Lebih parah lagi, karena tidak ada bimbingan yang tepat, anak mungkin dapat terlibat perilaku berisiko. Keterasingan ini dapat menyebabkan kecemasan, depresi, atau bahkan masalah perilaku.
Jangan abai terhadap penerapan gaya parenting kamu kepada anak. Pasalnya, gaya parenting dapat berdampak sangat mendalam untuk jangka panjang. Anak-anak yang tidak secara utuh memperoleh kehangatan dan bimbingan yang tepat dari orang tua, bisa sangat terluka harga dirinya. Tanpa kamu sadari, gaya parenting yang kamu terapkan pada anak dapat menjadi pemicu trauma yang kemudian berdampak besar pada pembentuk kepribadian dewasanya.