ilustrasi sepatu anak (unsplash.com/Michał Parzuchowski)
Beda usia, beda pula sepatunya. Hal yang harus diutamakan orangtua saat memilih sepatu anak adalah yang praktis dan mendukung perkembangan kaki anak. Untuk balita yang baru saja lancar berjalan, carilah sepatu dengan sol yang fleksibel serta anti-slip. Sol fleksibel tidak berat, dan lebih mampu melindungi kaki anak ketika berjalan. Sol anti-slip anak menjaga anak tidak mudah terpeleset.
Untuk anak kecil yang sedang belajar mandiri, pilihlah sepatu slip-on. Umumnya sepatu slip-on ini dipakai hingga anak berusia 6 tahun karena mudah dilepas dan dipasang sendiri oleh anak. Parents juga menyarankan anak berusia 7 tahun ke bawah lebih baik membeli sepatu yang fungsional, bukan yang modelnya bagus. Karena anak akan lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah, jadi sepatu akan mudah rusak.
Ketika anak sudah berusia 8 tahun, barulah biarkan anak memilih sendiri kenyamanan dan model sepatu yang diinginkan. Satu lagi, FootCareMD juga menuliskan bahwa jangan asal menggunakan sepatu yang sudah lama tidak dipakai. Sebaiknya ukur terlebih dahulu panjang kaki dan panjang sepatu yang sudah lama menganggur. Memaksa menggunakan sepatu yang terlalu kecil akan membuat kaki sakit, tidak nyaman, bahkan mudah lelah.
Meski hemat memang membeli sepatu anak yang langsung size besar, namun orangtua perlu tahu sepatu ukuran besar bisa menghambat aktivitas anak. Lebih baik memilih sepatu anak yang sesuai dengan perkembangan kakinya. Pastikan untuk mengukur kaki anak setiap dua bulan sekali, untuk menentukan apakah dia perlu sepatu baru. Ingat, kaki yang sehat akan membawa anak makin semangat menjalani aktivitasnya!