5 Bukti Kehebatan Ibu Rumah Tangga, Bukan Pekerjaan Mudah

Coba perhatikan ibu, saat mulai bangun pagi ia langsung berkutat di dapur untuk memasak, lalu dilanjutkan dengan mencuci pakaian orang-orang serumah, kemudian segudang aktivitas lain yang seolah tak ada habisnya hingga malam hari saat waktu tidur kembali tiba. 

Namun, ajaibnya ibu tetap berbahagia dan tak pernah merasa bosan walau kegiatannya hanya berkutat seperti itu saja setiap harinya. Tak semua manusia sanggup melampaui titik ini. Ibu rumah tangga tentu punya magic-nya sendiri. 

Kamu pasti pernah mendengar ungkapan bahwa, "setiap ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya." Rasanya ungkapan itu memang tidak berlebihan. Seorang anak akan belajar banyak hal sejak ia lahir di dunia melalui ibu dan ayah yang ditemuinya setiap saat. Mungkin karena ayah jarang di rumah karena bekerja, ibu menjadi teman sekaligus tempat belajar anak yang utama. 

Gak semua ibu rumah tangga bergelar sarjana, tapi ibu yang baik pasti selalu haus akan ilmu dan gak pernah merasa capek belajar. Di sela kesibukannya mengurus rumah, ibu tetap rajin meng-upgrade informasi soal parenting atau sekadar cari menu MPASI supaya si kecil gak bosan dengan menu yang itu-itu melulu. Sederhana, tapi efeknya cukup besar bagi keluarga. 

Meski raganya sering ada di rumah, teman seorang ibu rumah tangga gak kalah banyak dengan para wanita yang belum berkeluarga, lho. Mulai dari tukang sayur yang sering mangkal di dekat rumah, pemilik warung, sampai satpam komplek pasti kenal dengan sosok ibu. Tak hanya itu, biasanya para ibu rumah tangga ini juga masih keep in touch dengan beberapa teman sekolahnya dulu, kok. Entah bagaimana caranya, seorang ibu seakan lebih mudah dalam berteman.

Ini bukti bahwa sekalipun punya kesibukan yang luar biasa, ibu tetap gak mau menutup diri. Ia tahu benar bahwa bertetangga dan berteman dengan sekitar itu juga penting bagi keluarga. Bersosialisasi dengan cara ikut arisan, belanja bersama, atau sekadar berbagi masakan adalah hiburan seorang ibu rumah tangga untuk sesekali membunuh kejenuhan.

Saat awal menikah, ibu mungkin hanya bisa masak sup ayam dan tempe goreng yang kadang rasanya masih kurang asin. Atau di awal melahirkan, ibu masih kikuk dan bingung bagaimana caranya memandikan serta mengeramasi anak. Namun, secara alamiah dan naluriah, seorang ibu selalu berproses untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.

Skill memasaknya hari ini pasti sudah meningkat dari awal pertama kali menikah. Pelan tapi pasti, ibu juga jadi lebih percaya diri saat merawat anak. Rumah pun selalu dalam keadaan rapi meski beberapa kali ibu mengomel minta dipijit. Tidakkah seorang ibu itu adalah sosok yang hebat?

Perempuan hebat yang menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah itu punya banyak peran. Bagi para anak-anaknya, ia adalah sosok seorang ibu, teman, sekaligus guru. Namun, untuk laki-laki yang dipanggilnya suami, ia bertindak sebagai istri, teman berbagi, sekaligus tempat untuk pulang. 

Perannya banyak, tapi ia selalu tahu bagaimana menempatkan diri. Di rumah, ibu mungkin memakai daster dengan dandanan seadanya. Tapi saat keluar rumah, ibu pun bisa tampil menawan dan memesona. Seorang ibu seakan-akan selalu mengetahui tentang segala hal. 

Menjadi ibu rumah tangga memang bukan perkara mudah. Namun, apapun peran ibu, apakah ia bekerja di luar atau bertindak sebagai ibu rumah tangga, ibu adalah sosok terhebat yang tak pernah habis mencurahkan energi dan kasih sayangnya terhadap keluarga.