5 Cara agar Si Kecil Mau Makan Sayur, Bebas Drama!

20 Okt 2021, 18:37 WIB

ilustrasi anak makan sayur (pexels.com/Alex Green)

Siapa yang suka jengkel tiap kali memberi makan anak yang ada sayurnya? Pasti drama, deh! Entah dilepeh, kabur-kaburan, menangis dan lain sebagainya. Wasting time banget hanya karena masalah sayur.

Kenapa sih anak gak suka makan sayur? Menurut data dari Live Science dalam sebuah penelitian menyebutkan bahwa pada saat anak mengunyah, terdapat enzim cysteine lyases dari sayuran dan air liur anak yang mengalami proses perombakan di dalam rongga mulut, yang kemudian menghasilkan senyawa dengan molekul bau yang tak sedap. Nah, bau tak sedap inilah yang menjadikan anak akhirnya menolak mengonsumsi sayur.

Tapi tak usah panik, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar si kecil semakin mengenal sayur dan akhirnya mau memakannya kok, mari disimak!

1. Mengenalkan sayuran dengan cara yang menyenangkan

ilustrasi mendongeng (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Anak paling senang dibacakan dongeng. Nah, kamu bisa menceritakan dongeng-dongeng yang berkaitan dengan sayur-sayuran, lho! Dengan story telling, dapat menumbuhkan keingintahuan si kecil tentang sayuran, sekaligus mengajak anak untuk mengenal jenis sayur-sayuran yang ada, dari sayuran warna hijau, putih, merah dan lainnya.

2. Ajak anak ikut menanam sayur

ilustrasi berkebun (unsplash.com/Filip Urban)

Menurut penelitian pada laman Today's Parents menunjukkan bahwa anak yang ikut mengambil bagian dalam proses bercocok tanam akan cenderung senang memakan sayur dan buah yang mereka tanam sendiri.

Sebuah studi pada 2007 dari Journal of American Dietetic Association juga menemukan bahwa anak-anak prasekolah yang rajin berkebun di halaman rumahnya cenderung mengonsumsi sayur dan buah lebih banyak daripada anak yang tidak rajin berkebun.

Oleh karena itu, ajaklah anak menanam benih yang cepat menghasilkan, seperti daun bawang, kecambah, atau bayam. Berikan tanggung jawab mudah, misalnya dengan menyiram tanaman, ajak anak fun di kebun dengan bermain air, mengamati apa pun yang ada di kebun (contohnya mengamati serangga), carikan alat berkebun khusus anak seperti gembor dan sekop. Bisa juga tanam tanaman yang berwarna warni.

Kelihatan menyenangkan bukan bagi si kecil?

3. Ajak anak mencicipi hasil tanamannya

ilustrasi memasak (unsplash.com/Mathilde Langevin)

Setelah mengajak anak memanen sendiri sayurannya, libatkan juga ia dalam proses pembuatannya. Saat memasak hasil panen, ceritakan padanya bahwa ini adalah hasil panen dari tanaman yang ia tanam pada beberapa waktu lalu. Hal ini menumbuhkan rasa bangga pada pencapaian dirinya dari awal sampai akhir sehingga akhirnya ia pun senang memakan hasil jerih payahnya itu.

4. Makan bareng temannya yang suka sayur

ilustrasi makan bersama (unsplash.com/Gradikaa Aggi)

Kebiasaan anak yang suka meniru lingkungan sekitarnya membuat kamu bisa sesekali mengajak anak makan bersama teman atau keluarga seumuran yang memang suka makan sayur. Hal ini untuk menggugah seleranya agar anak mau makan sayur. Setidaknya, ia jadi mau untuk mencoba.

Jangan kaget jika kemudian anak malah ketagihan dengan rasa sayuran, lho!

5. Biar gak bosan, kreasikan dengan bahan makanan lain

ilustrasi bakwan bayam (instagram.com/pawonresep)

Anak suka dengan bentuk-bentuk yang unik dan lucu. Buatlah sayuran menjadi masakan yang semenarik mungkin, sehingga menarik perhatian si kecil. Misalnya bayam yang dibuat menjadi mi, membuat nugget dari sayur, keripik dari wortel, dan masih banyak lagi sayuran lain yang bisa dikreasikan seperti brokoli, asparagus, dan lainnya.

Ingatlah untuk mengenalkan jenis makanan sayur-sayuran dengan baik dan secara positif! Jangan buru-buru memaksakan sesuatu di awal, tetapi beri kesempatan bagi anak untuk mencicipinya pelan-pelan.

Jadi, manakah di antara cara di atas yang ingin segera kamu praktikkan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.