Anak-anak akan menghadapi berbagai tantangan, baik di sekolah, lingkungan sosial, maupun dalam kehidupan pribadi mereka. Jika tidak memiliki ketahanan dalam menghadapi kesulitan, mereka bisa merasa mudah menyerah, cemas, atau bahkan kehilangan motivasi. Di sinilah pentingnya Adversity Quotient (AQ), atau kecerdasan menghadapi kesulitan.
Konsep AQ pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Paul Stoltz pada akhir tahun 1990-an. AQ mengukur bagaimana seseorang menanggapi dan mengatasi rintangan dalam hidup. Sederhananya, AQ adalah kemampuan anak untuk bangkit ketika menghadapi kegagalan dan terus maju meskipun menghadapi kesulitan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ann S. Masten (2014), ketahanan adalah faktor kunci yang memengaruhi keberhasilan akademik dan sosial anak. Anak dengan AQ tinggi lebih mampu menghadapi tekanan akademik, beradaptasi dengan perubahan, dan mengembangkan solusi ketika menghadapi masalah.
Sebagai orangtua, tentunya memiliki peran penting dalam menumbuhkan kecerdasan Adversity Quotient ini. Berikut adalah cara yang bisa diterapkan untuk membantu anak tumbuh lebih tangguh dan tidak mudah menyerah.