Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bersama anak (pexels.com/Barbara Olsen)
ilustrasi bersama anak (pexels.com/Barbara Olsen)

Sejatinya, empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Bagaimanapun juga, ini adalah hal penting yang membantu anak untuk berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang penuh kasih dan pengertian.

Membangun empati dalam diri anak adalah tugas penting bagi orangtua. Karena empati adalah sebuah fondasi dari hubungan yang sehat dan harmonis, serta kunci untuk menjadi pribadi yang baik di masyarakat. Ini nih, lima hal yang harus dilakukan orangtua agar anak punya sisi empati dalam dirinya. Sudahkah kamu menanamkannya?

1. Menjadi contoh yang baik bagi anak

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Brett Sayles)

Anak-anak belajar banyak dari orangtuanya lewat mengamati dan meniru. Oleh karena itu, salah satu cara paling efektif untuk mengajarkan empati kepada anak adalah dengan menjadi teladan empati itu sendiri. Ketika anak-anak melihat orangtuanya menunjukkan perhatian dan kasih sayang kepada orang lain, maka dia akan lebih mungkin untuk meniru perilaku tersebut ketika berinteraksi.

Mudah saja, menjadi teladan empati bisa, kok, dimulai dengan tindakan sederhana sehari-hari. Tunjukkan kepedulian kepada orang-orang di sekitarmu, seperti menawarkan bantuan kepada tetangga yang membutuhkan, mendengarkan dengan penuh perhatian ketika teman atau anggota keluarga berbicara, atau mengekspresikan rasa terima kasih dan menghargai kepada orang lain.

Nah, ketika anak-anak melihatmu bertindak dengan empati, maka dia akan belajar bahwa memperhatikan perasaan orang lain adalah bagian penting dari interaksi sosial. Selain itu, bicarakan dengan anak-anak tentang tindakan empati yang kamu lakukan dan kenapa itu penting, sehingga dia bisa lebih memahami konsep empati secara mendalam.

2. Mengajarkan anak untuk mengenali dan mengekspresikan emosi

ilustrasi ayah dan ibu bekerjasama mendidik anak (freepik.com/assumption111)

Selanjutnya, untuk mengembangkan empati, anak-anak perlu belajar mengenali dan memahami emosinya sendiri serta emosi orang lain. Mengajarkan anak untuk mengenali dan menamai berbagai perasaannya adalah langkah awal yang penting. Ketika anak-anak bisa memahami perasaannya sendiri, maka dia akan lebih mudah untuk memahami perasaan orang lain.

Misalnya, tanyakan kepada anak bagaimana perasaannya setelah mengalami sesuatu yang menyenangkan atau mengecewakan. Kamu juga bisa menggunakan buku cerita atau film yang menunjukkan berbagai emosi dan bicarakan tentang apa yang mungkin dirasakan oleh karakter dalam cerita tersebut. Dorong anak-anak untuk mengekspresikan perasaannya dengan kata-kata, bukan dengan perilaku negatif seperti marah atau menangis.

3. Mengajarkan tentang kepedulian dan kebaikan

ilustrasi ibu dan anak (freepik.com/jcomp)

Kepedulian dan kebaikan adalah landasan dasar dari sikap empati. Saat anak diajarkan untuk peduli terhadap orang lain dan melakukan perbuatan baik, maka dia akan lebih cenderung untuk bertindak dengan empati dalam berbagai situasi. Ajarkan nilai-nilai ini sejak dini demi membantu anak mengembangkan sikap positif terhadap orang lain dan dunia di sekitarnya.

Jika memungkinkan, libatkan anak dalam kegiatan yang berisi nilai kepedulian dan kebaikan, seperti kegiatan amal atau layanan masyarakat. Ajarkan anak untuk berbagi dengan orang lain, baik itu mainan, makanan, atau waktunya. Selain itu, dorong anak untuk melakukan tindakan kebaikan kecil setiap hari, seperti membantu teman yang kesulitan atau memberi pujian kepada seseorang.

4. Mendorong anak untuk berempati lewat pengalaman langsung

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Oleksandr P)

Gak hanya itu, pengalaman langsung adalah salah satu cara terbaik lainnya untuk mengajarkan empati kepada anak. Ketika anak diberi kesempatan untuk melihat dan merasakan apa yang dialami oleh orang lain, maka dia akan lebih mudah memahami dan merasakan empati. Juga, pengalaman langsung ini membantu anak untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda dan mengembangkan rasa kasih sayang terhadap orang lain.

Ajak anak untuk terlibat dalam kegiatan yang memungkinkan dia untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan kondisi. Misalnya, ajak anak untuk mengunjungi panti asuhan, rumah sakit, atau tempat penampungan hewan. Nah, lewat pengalaman langsung ini, anak-anak akan belajar untuk menghargai perasaan dan kebutuhan orang lain, serta mengembangkan kemampuan untuk berempati dalam berbagai situasi.

5. Berikan dukungan emosional yang konsisten

ilustrasi orang tua menenangkan anak (freepik.com/odua)

Selanjutnya, dukungan emosional dari orangtua juga sangat penting untuk membantu anak mengembangkan empati. Sebab, ketika anak merasa didukung secara emosional, dia akan lebih percaya diri dan mampu mengatasi perasaannya sendiri dengan lebih baik. Dukungan emosional juga membantu anak untuk merasa aman dan dicintai, yang merupakan dasar penting untuk mengembangkan empati terhadap orang lain.

Gak ada salahnya memberikan perhatian penuh kepada anak ketika dia membicarakan perasaannya. Dengarkan dengan seksama dan tunjukkan bahwa kamu peduli dengan apa yang dia rasakan. Jangan menyepelekan atau mengabaikan perasaannya, tetapi berikan dukungan dan dorongan yang diperlukan. Ajarkan anak cara mengatasi perasaanya dengan cara yang sehat, seperti berbicara tentang masalahnya atau mencari solusi bersama.

Perlu dicatat, mengembangkan empati pada anak adalah proses yang memerlukan perhatian dan usaha dari orangtua. Ditambah lagi, empati adalah kualitas yang penting dalam hubungan sosial dan kehidupan sehari-hari. Nah, dengan mengajarkan empati kepada anak, orangtua membantu anak untuk menjadi individu yang lebih baik dan lebih peduli terhadap dunia di sekitarnya. Setuju?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorDesria