Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menatap (pexels.com/SHVETS Production)

Orang yang terlahir sebagai bungsu kerap dianggap sebagai anak manja, anak emas yang selalu diistimewakan di dalam keluarga. Hidup anak bungsu di mata orang terlihat enak sekali, padahal dibalik itu justru orang-orang banyak yang gak tahu kalau anak bungsu juga memiliki kesulitan dalam hidupnya.

Sebab yang bisa tertekan bukan hanya anak sulung saja, anak bungsu pun punya beban serta tekanan yang ia tanggung sebagai anak terakhir dalam keluarga, bahkan tuntutan yang diberi padanya juga tidak tanggung-tanggung, lho. Tapi untuk pembahasan lebih jelasnya, yuk simak beberapa poin yang ada di bawah ini! 

1. Harus bisa mengikuti jejak sukses kakak-kakaknya

ilustrasi saudara (pexels.com/Olia Danilevich)

Banyak orangtua menerapkan aturan bahwa anak-anaknya harus saling mengikuti jejak kesuksesan satu sama lain, terutama anak bungsu yang harus bisa sama prestasi dan sukses nya seperti kakaknya.

Orang-orang mungkin tidak tahu, akan tetapi hal ini menjadi beban tertentu bagi seorang anak bungsu. Yang mana ia diharuskan untuk membuktikan diri dan tidak boleh kalah dari yang lebih tua. Terkadang hal ini menjadi suatu hal yang sulit karena setiap anak memiliki taraf kemampuannya sendiri. 

2. Dipaksa dari kecil untuk selalu mengalah dan memendam keinginan sendiri

ilustrasi anak kecil (pexels.com/Katerina Holmes)

Orang-orang biasanya berpikir bahwa terlahir sebagai anak bungsu di dalam keluarga berarti menjadi anak emas dan dimana habis-habisan, akan tetapi sebenarnya hal itu tak berlaku bagi semua anak bungsu. Yang mana tak jarang ditemui bahwa anak terakhirlah yang harus senantiasa mengalah dan memendam keinginannya sendiri.

Entah itu soal pakaian yang disuruh memakai bekas pakaian sang kakak, jalur pendidikan yang sama, lalu jika ada kebutuhan maka anak yang lebih tua lah yang biasanya lebih diprioritaskan. 

3. Umumnya tidak diperbolehkan merantau dan harus menjaga orangtua

ilustrasi menemani orangtua (pexels.com/Kampus Production)

Ketiga, anak bungsu biasanya diberi tugas dan amanah untuk menjaga orangtua sehingga dirinya pun tidak diperbolehkan untuk merantau. Hal ini menjadi kesulitan tersendiri bagi anak bungsu karena perkembangan dirinya jadi terbatas, jangkauannya dalam berkarier juga tidak seluas saudaranya yang bisa pergi jauh dan maju. Namun di sisi lain hal ini menjadi kelebihan bagi anak bungsu karena bisa banyak berbakti pada orangtua. 

4. Ikut menanggung beban jika saudara yang lebih tua membuat masalah

ilustrasi stres (pexels.com/Keira Burton)

Jika berpikir bahwa menjadi anak terakhir itu menjamin hidup enak maka itu salah besar, sebab kesulitannya menjadi anak bungsu ialah harus ikutan menanggung beban jika anak yang lebih tua membuat masalah.

Anak bungsu pasti terkena imbasnya dan mau tak mau harus menolong. Dan perihal ini tidak jarang malahan anak bungsulah yang menanggung banyak beban yang ditimbulkan anggota keluarga. 

5. Sulit untuk membuktikan kedewasaan dan kemandirian diri

ilustrasi menatap (pexels.com/SHVETS Production)

Sulit bagi anak terakhir di dalam keluarga untuk bisa membuktikan kemandirian kedewasaannya, baik itu kepada orangtua ataupun pada kakak-kakaknya.

Ke mana-mana harus ditemani dan dikawal, tidak boleh tinggal sendiri ataupun hidup sendiri, pokoknya selalu berada dalam pengawasan keluarga. Kesannya dia selalu dipandang sebagai anak kecil meski sudah tumbuh dewasa sekalipun. 

Kesimpulan nya, terlahir sebagai anak terakhir di dalam keluarga gak melulu menjamin hidup nyaman dan menjadi anak emas. Sebab anak bungsu pun memiliki struggle dan kesulitan tersendiri dalam hidupnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

Editorerwanto