5 Langkah Menghadapi Anak yang Manja, Coba Ajarkan Empati!

Orangtua menunjukkan kasih sayang pada anaknya dengan berbagai cara, termasuk membelikan mainan atau menuruti apa pun keinginan si anak. Namun, terkadang kasih sayang yang diberikan orangtua sangat berlebihan hingga menyebabkan anak memiliki sifat yang manja.
Sifat ini jelas sangat tidak baik jika dibiarkan terus-menerut hingga anak mencapai dewasa. Nah, berikut langkah yang tepat untuk hadapi anak yang manja.
1. Cari tahu dan akui bagaimana masalah dimulai

Meskipun sulit untuk mengakuinya, sebagian besar anak menjadi manja dimulai dari kesalahan orangtua. Seringkali, mereka memanjakan anak karena sesuatu yang tidak mereka dapatkan waktu kecil.
"Kita sering mencoba untuk mengimbangi apa yang tidak kita miliki sebagai anak-anak, untuk meyakinkan diri kita sendiri bahwa anak-anak kita mencintai kita, atau untuk menebus kesalahan orang tua yang kita lakukan atau rasakan," kata Diane Ehrensaft, Ph.D., penulis Spoiling Childhood: How Well-Meaning Parents Are Giving Children Too Much — But Not What They Need, dilansir redbookmag.
Cobalah untuk mencaritahu dari mana awalnya kamu mulai memanjakan anak. Tanyakan pada diri sendiri serangkaian pertanyaan apakah kamu merasa bersalah karena tidak menghabiskan cukup waktu dengan anak-anak.
"Apakah kamu mendapatkan lebih banyak kesenangan dengan memberi hadiah ini untuk anak?" Karena, setelah kamu mengetahui apa yang mendorong kecenderunganmu untuk memanjakan anak-anak, kamu akan lebih mampu menghentikan kebiasaan itu.
2. Tetapkan aturan dan konsekuensi

Agak anak tidak manja, tetapkanlah sebuah aturan dan konsekuensi tertentu. Hal tersebut perlu diterapkan untuk mengajarkan anak bahwa tidak selamanya apa yang diinginkan, akan hadir, atau terkabul saat itu juga.
"Amati anak kamu selama beberapa hari untuk memperhatikan ketika dia benar-benar menuntut dan menolak untuk menerima jawaban 'tidak', apakah itu begadang melewati waktu tidurnya, meminta mainan baru, atau menginginkan permen," kata Lisa Forman, konselor di Sleepy Hollow, NY dilansir redbookmag.
Kalau anak menolak untuk duduk diam di meja makan kecuali dia dijanjikan makanan favoritnya, kamu dapat membuat aturan dan konsekuensi realistis seperti tidak boleh menonton televisi. Selain itu, jika anakmu merengek membeli permen saat makan malam, kamu dapat berikan konsekuensi tidak boleh main HP.
3. Hindari meminta maaf atas kekecewaan

Terkadang kamu sebagai orangtua merasa sedih jika tidak dapat memenuhi apa yang diinginkan anak. Namun, kamu tidak perlu menyesali hal tersebut. Daripada menyesali dan merasa sedih, kamu dapat memberikan pengertian kepada mereka.
"Membantu seorang anak menerima bahwa mereka tidak akan mendapatkan semua yang mereka inginkan adalah pelajaran hidup yang penting," catat Karen Ruskin, Psy.D., terapis keluarga di Sharon, Massachusetts dilansir Parents.
Sangat bermanfaat untuk berempati dengan kekecewaan anak, karena itu menunjukkan kamu menghargai perasaannya. Kamu dapat katakan sesuatu seperti "Saya tahu kamu sedih karena kami tidak bisa mendapatkan mainan itu, tetapi anggarannya tidak sesuai", kalimat seperti itu baik dan sangat membantu agar anak belajar untuk mengerti kondisimu.
4. Berikan apresiasi dan pujian alih-alih hadiah

Memberikan apresiasi seperti pujian khusus atas pencapaian kecil anakmu akan melekat lebih lama pada anak dan meningkatkan motivasi mereka. Hal ini juga bagus untuk harga diri mereka.
"Seorang anak yang menerima kompensasi untuk setiap pencapaian kecil akan mulai kehilangan dorongan alami mereka untuk unggul dalam berbagai hal," kata Amy McCready, dilansir Parents.
Tidak ada salahnya mengakui prestasi anak entah itu untuk upaya besar dalam membangun menara balok mainannya atau rapor positif. Selama kamu memberi apresiasi dan pujian sebagai perayaan daripada hadiah, anakmu pasti juga akan merasa bangga atas dirinya.
5. Ajarkan empati

Anak-anak tidak tahu secara benar dan naluriah bagaimana kata-kata dan sikap mereka memengaruhi orang lain. Bicarakanlah tentang bagaimana perasaan orang lain sebagai tanggapan atas kata-kata kasar atau perilaku egois anakmu ketika merengek.
Sebagai orangtua, kamu pun dapat menggunakan karakter dalam film kartun kesukaannya atau buku sebagai alat pengajaran empati. Bersikaplah tenang, konsisten, dan pandanglah prosesnya bukan sebagai menghukum perilaku buruk, tetapi sebagai ajaran atas perilaku positif yang membangun karakter mereka.
Anak yang manja memang perlu dididik dengan beberapa cara dan pengertian seperti dengan hal-hal di atas. Silahkan dicoba dan semoga berhasil!