Balita berhak diperlakukan baik oleh orangtuanya, sama seperti orang dewasa lain. Salah satu caranya adalah dengan menatap matanya saat berbicara. Tentu itu tak semudah yang kita harapkan karena karakter balita tak mudah diatur jika belum terbiasa.
Percayalah, jika kita menerapkannya, itu akan berdampak baik pada kepribadiannya saat tumbuh lebih dewasa. Nah, apa saja manfaat yang kita dapatkan jika menatap mata balita saat berbicara? Yuk, simak ulasan berikut!
Berbicara dengan balita disertai kontak mata memberi pengaruh yang lebih baik ketimbang tidak. Dengan kontak mata, bayi lebih memahami maksud perkataan orangtua.
Bukan hanya itu, pesan yang ingin orangtua sampaikan pun lebih mudah sampai ke hati anak jika bicara disertai dengan kontak mata. Kontak mata memang punya pengaruh kuat terhadap jiwa dan ini bagus jika diterapkan di tengah keluarga.
Kontak mata saat bicara menandakan kita menganggap lawan bicara adalah sosok yang penting dan wajib diperhatikan. Tak hanya orang dewasa, balita pun perlu diperlakukan demikian.
Saat kita bicara denggan balita disertai kontak mata, kita telah menganggapnya sebagai sosok yang penting. Itu akan membuatnya merasa berharga, percaya diri, dan tidak sedih karena diremehkan.
Kita perlu membiasakan untuk memandang semua orang secara setara. Artinya, kita tak hanya menerapkan etika yang baik saat berinteraksi dengan orang dewasa tapi juga dengan anak sendiri yang masih kecil.
Bicara disertai kontak mata dengan anak akan menjadi contoh yang melekat dalam memorinya hingga dewasa. Syaratnya, etika itu harus menjadi kebiasaan sehingga dia juga akan menganggap orang lain berharga.
Berbicara disertai kontak mata antara orangtua dengan balita akan menciptakan bonding atau kelekatan emosi yang kuat. Tanpa sadar, itulah sebetulnya harapan semua orangtua dengan anak agar hubungan terjalin dengan harmonis.
Banyak sekali manfaat bonding yang kuat antara orangtua dan anak. Beberapa di antaranya adalah anak mudah dinasihati, mau menurut, dan tidak mudah berkata kasar.
Berbicara dengan balita disertai kontak mata juga bisa mengurangi ledakan emosi orangtua. Jika sudah menatap mata si kecil, orangtua cenderung tak tega melepas amarah jika ada perilakunya yang tidak disenangi.
Menatap mata saat bicara dengan balita juga membuatnya lebih mudah memahami maksud omongan kita dan cenderung menurut. Jika sudah begitu, orangtua pun tak perlu emosi karena harus memberi instruksi berulang-ulang.
Mari kita biasakan untuk menghargai anak dan menganggapnya sebagai sosok penting. Pasalnya, apa pun stimulasi dan nutrisi yang kita berikan di awal kehidupan bayi 0--5 tahun, pasti akan berpengaruh ke hidupnya di fase dewasa.