Kehamilan pranikah di Indonesia masih menjadi hal tabu yang sangat ditutupi. Biasanya alasan tersebut berkaitan dengan norma atau moral yang ada di masyarakat.
Tentunya menjadi hal yang sangat penting bagi orangtua untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak terjebak dalam kehamilan pranikah. Kehamilan seperti ini bisa terjadi karena beberapa faktor penyebab yang berikut ini.
Dapat dikatakan bahwa salah satu penyebab utama dari kehamilan pranikah adalah kurangnya edukasi seks. Padahal, edukasi seks merupakan hal penting yang perlu diajarkan sejak anak masih kecil.
Kurangnya pendidikan seks biasanya disebabkan tabunya hal tersebut. Padahal, tanpa edukasi seks yang cukup, kehamilan pranikah sangat mudah terjadi.
Keluarga merupakan sosok terdekat bagi anak dalam pergaulannya. Pola didik keluarga akan sangat menentukan sikap anak dalam bersikap, termasuk pergaulannya dengan lawan jenis.
Kurangnya kontrol atas anak justru membuat mereka mudah terjerumus dalam pergaulan yang tak sehat. Tidak heran apabila anak bisa mengalami kehamilan pranikah karena hal tersebut.
Tidak hanya orangtua saja yang memiliki permasalahan hidup. Faktanya, anak-anak pun juga sama, namun rentang masalahnya saja yang berbeda.
Sering kali permasalahan yang ada pada anak bisa berdampak pada pergaulannya. Hal tersebut membuat anak jadi mudah terjerumus dalam pergaulan bebas dan dapat menyebabkan kehamilan pranikah.
Meski tidak dapat menjadi acuan utama, dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan rendah merupakan salah satu faktor penyebab dari kehamilan pranikah. Biasanya tingkat pendidikan yang rendah membuat seseorang kesulitan dalam menentukan sikapnya di lingkungan sosial.
Contoh semacam ini akan membuat seseorang mudah terjerumus dalam pergaulan yang tidak baik. Dampaknya bisa saja menyebabkan kehamilan pranikah.
Cara pergaulan anak juga sangat berbeda antara satu dan lainnya. Biasanya anak-anak yang memiliki kegiatan produktif akan lebih mudah terhindar dari pergaulan bebas.
Tidak heran apabila anak-anak perlu mengisi waktunya sebaik mungkin dalam berkegiatan. Dengan demikian, bisa terhindar dari kemungkinan pergaulan bebas.
Tentu sudah menjadi tanggung jawah penting dari orangtua untuk mengawasi anak-anak remajanya secara cermat agar terhindar dari pergaulan bebas. Jadi, bisa menghindari risiko, ya!