Berziarah dapat dilakukan kapan saja kamu mempunyai waktu luang. Namun, sebagian masyarakat menjadikan minggu-minggu terakhir sebelum Ramadan sebagai waktu berkunjung ke makam, terutama makam orangtua. Di Jawa Tengah, tradisi ini disebut nyadran atau sadranan.
Namun, kapan pun kamu berziarah ke makam orangtua, rasanya pasti berbeda dengan ketika dirimu mendatangi makam-makam lainnya. Ini tidak sama dengan sekadar main karena berapa pun lamanya mereka telah berpulang, emosimu pasti terbangkitkan ketika berada di makamnya. Apalagi jika kamu gak datang dalam rombongan besar, sehingga suasananya lebih khidmat.
Gak salah kalau perasaanmu tetap campur aduk, meski orangtua bukan baru sehari atau dua hari dimakamkan. Hubungan antara anak dengan orangtua memang amat dalam, sehingga rasanya tak terputus oleh perbedaan alam sekalipun. Lima perasaan ini barangkali juga meliputimu ketika bersimpuh di samping nisan orangtua.