Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Persiapan untuk Kembali Bekerja setelah Cuti Melahirkan

Ilustrasi bekerka dirumah (pixabay.com/shaila19)

Bagi karyawan yang hamil, perusahaan akan memberikan waktu cuti yang cukup panjang menjelang masa melahirkan. Cuti ini bertujuan untuk memberikan waktu untuk persiapan ibu hamil menjelang persalinan dan memberi waktu pemulihan bagi ibu setelah proses persalinan. Setelah menjalani cuti hamil dan melahirkan, maka seorang karyawan harus kembali bekerja dengan status barunya sebagai seorang ibu.

Meninggalkan anak yang masih bayi untuk bekerja memang bukan hal yang mudah. Ibu harus memikirkan keamanan dan kenyamanan anak saat ditinggalkan untuk bekerja. Agar urusan pekerjaan lancar dan anak bisa tetap aman, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan seorang karyawan saat mulai bekerja kembali. Berikut adalah lima persiapan yang perlu dilakukan untuk kembali bekerja setelah cuti melahirkan.

1. Pastikan ada pengasuh atau seseorang yang menjaga bayi dengan aman

ilustrasi menjaga anak (pixabay.com/2081671)

Sebelum mulai bekerja kembali, pastikan sudah ada orang yang menjaga anak dengan aman. Pilihannya bermacam-macam, bisa menyewa jasa pengasuh bayi, menitipkan pada keluarga dekat, atau bisa menitipkan anak di daycare. Semua bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Memastikan kondisi anak dalam keadaan aman saat ditinggalkan bekerja adalah hal yang penting. Ibu akan menjadi lebih fokus saat bekerja karena tak lagi was-was memikirkan kondisi anaknya di rumah.

2. Siapkan perangkat menyusui atau alat pumping saat bekerja

ilustrasi asi perah (pixabay.com/DariaHurst34)

Bagi ibu pekerja yang ingin memberikan ASI eksklusif bagi bayinya, mempersiapkan seperangkat alat pemerah ASI adalah hal yang harus diperhatikan. Siapkan alat pumping yang nyaman dan cocok digunakan saat di kantor. Perhatikan juga apakah tersedia kulkas untuk menyimpan ASI perah selama bekerja.

Jika semua kebutuhan untuk pumping sudah tersedia dengan aman, maka Ibu bisa tenang dalam bekerja. Ibu tak perlu khawatir karena bayi bisa tetap diberikan ASI eksklusif walau sambil bekerja. Kerja tenang, ASI pun lancar.

3. Persiapkan mental untuk bisa meninggalkan anak saat bekerja

Ilustrasi ayah menggendong bayi (pixabay.com/StockSnap)

Meninggalkan anak untuk pergi bekerja bukanlah hal yang mudah bagi seorang ibu. Terlebih jika anak masih bayi dan sedang lucu-lucunya. Persiapan mental untuk meninggalkan anak saat mulai kembali bekerja harus dilakukan agar ibu dan anak bisa nyaman menjalaninya.

Perbanyak berpikir positif dan jauhi pikiran-pikiran negatif yang membuat ibu semakin khawatir meninggalkan anak. Yakinlah anak dalam kondisi yang aman selama kita menitipkannya pada orang yang terpercaya.

4. Istirahat dan nutrisi yang cukup

ilustrasi durasi tidur (pixabay.com/Katniss12)

Menjadi seorang ibu sekaligus pekerja akan membuat perempuan menjadi lebih sibuk. Dibutuhkan energi yang lebih besar dibanding sebelum memiliki anak. Oleh karena itu ibu pekerja diwajibkan untuk selalu istirahat dengan cukup dan mengonsumsi makanan dengan nutrisi tinggi. Apalagi jika ibu masih harus memberikan ASI bagi bayinya, nutrisi yang baik akan membantu menghasilkan ASI yang berkualitas.

Istirahat dan kecukupan nutrisi sangat penting agar ibu pekerja tetap bisa melakukan perannya dengan maksimal. Ibu tidak mudah kelelahan walaupun harus mengurus anak setelah pulang kerja.

5. Usahakan agar tetap bisa memantau kondisi anak dari kantor

ilustrasi handphone (pixabay.com/iqbalnuril)

Penting bagi ibu untuk tetap bisa memantau kondisi anak di sela-sela pekerjaannya. Selain untuk mengobati rasa kangen pada anak yang ditinggalkan untuk bekerja, memantau kondisi anak juga bisa membuat ibu merasa tenang karena mengetahui anaknya baik-baik saja saat ibu bekerja.

Selain menghubungi pengasuh anak melalui telepon atau videocall, tak ada salahnya memasang cctv di rumah agar bisa melihat kondisi anak setiap waktu. Jika anak dititipkan di daycare, pilih yang memiliki fasilitas cctv dan terhubung ke ponsel orangtua.

Itulah lima hal yang harus dipersiapkan untuk kembali bekerja setelah cuti melahirkan. Kenyamanan dan keamanan anak adalah prioritas bagi seorang ibu. Ketika ibu yakin bahwa anaknya dalam kondisi aman dan nyaman saat ditinggalkan, maka ibu dapat bekerja dengan fokus.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rinda Septiana
EditorRinda Septiana
Follow Us