5 Pertanyaan untuk Memancing Anak Cerita dengan Orangtua

Dengan menanyakan pertanyaan ini, anak akan lebih aktif merespons bercerita. Tidak hanya menceritakan kegiatan seperti biasanya saja, lho. Ia akan menjawab dengan menyebutkan hal-hal baru yang ia lakukan hari ini.

Dengan begini, orangtua bisa mengetahui apa saja kegiatan anak di luar pengawasan orangtua. Apabila menemukan kejanggalan aktivitas, orangtua bisa segera merespons. Jika kegiatan itu baru dan anak merasa sangat menyukainya, orangtua bisa menanyakan apakah ia mau melakukannya bersama orangtuanya di lain waktu?

Saat tidak dalam pengawasan orangtua, besar kemungkinan untuk anak-anak beraktivitas mengikuti teman-temannya. Dari banyaknya kegiatan yang ia lakukan, kamu bisa tanyakan ke anak mengenai kegiatan yang paling ia sukai. Setelah mengetahui kegiatan yang anak sukai, orangtua bisa menjadwalkan untuk melakukan kegiatan yang sama saat weekend.

Dengan begitu orangtua bisa mengetahui respons anak saat berkegiatan tersebut. Apakah ada perbedaan yang kontras saat anak melakukan kegiatan yang sama dengan orangtua dan teman-temannya? Di sisi lain, orangtua juga tak kesulitan mencari ide untuk quality time bersama mereka.

Pertanyaan yang biasanya orangtua tanyakan, yakni menanyakan, “bagaimana harimu?”. Pertanyaan tersebut biasanya akan direspons anak dengan jawaban “senang”. Nah, agar lebih aktif bercerita, orangtua juga perlu lebih kreatif menanyakan kegiatan anak.

Salah satunya dengan menanyakan perasaan anak dengan kegiatan hari ini. Dengan pertanyaan tersebut, akan memancing anak untuk bercerita tentang teman-temannya juga. Orangtua jadi lebih mengenal dengan karakter teman-teman anak saat berkegiatan bersama.

Anak kerap kali menyembunyikan hal-hal yang membuatnya tidak nyaman. Misalnya, bertengkar dengan temannya, mendapatkan ancaman dari teman atau malah guru tempat ia belajar. Harapan orangtua dengan menanyakan ini, anak akan bercerita tentan kondisi yang tidak ia sukai hingga ancaman yang anak dapat.

Aktivitas berupa ancaman yang anak dapatkan dari teman atau guru, akan membawa trauma hingga mengubah karakter anak. Tidak hanya aktivitas selama bersekolah, anak juga bisa terpancing untuk bercerita hal-hal random yang ia lihat. Misalnya, melihat orang yang kecopetan di jalan, orangtua bisa memberi tips jika anak mengalaminya.

Pertanyaan yang kerap kali menakutkan untuk anak jawab. Karena pertanyaan ini seperti mengulang ingatan anak dengan hal yang membuatnya tidak nyaman hari ini. Namun, jika anak merasa terbuka untuk menjawab pertanyaan ini, akan membuat orangtua bersikap lebih waspada, lho.

Misalnya anak menjawab dengan tidak nyaman saat teman-temannya mengejek bekal makan siangnya hari ini. Pastinya orangtua bisa mengoreksi dengan menanyakan ke diri sendiri, apakah ada yang salah dengan menunya? Selain itu, orangtua juga bisa merespons dengan sikap bijak seperti apa yang seharusnya anak lakukan.

Dengan menyiapkan pertanyaan untuk memancing anak cerita dengan orangtua, ia bakal secara aktif bercerita. Jika anak enggan bercerita di hari itu, orangtua bisa menanyakan di lain waktu. Oh iya, antisipasi kejahatan dan kenakalan yang anak lakukan atau terima saat beraktivitas di luar dengan memancing pertanyaan-pertanyaan seperti di atas juga bisa.