5 Tanda Seorang Ibu sedang Mengalami Kondisi Mental Load

Gelar ibu begitu istimewa dan penuh makna. Seorang ibu memiliki peran yang tak tergantikan dalam kehidupan seseorang. Ibu menjadi sosok yang penuh kasih, sabar, dan pengorbanannya tanpa batas. Ibu juga menjadi garda terdepan yang selalu siap melindungi dan mendukung anak-anaknya.
Peran seorang ibu juga tak bisa lepas dari tantangan dan beban yang mereka emban. Ibu harus mampu menyeimbangkan antara tugas rumah tangga, karier, dan perannya sebagai ibu. Mereka sering kali mengorbankan waktu, tenaga, dan bahkan keinginannya sendiri demi kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga.
Namun, dibalik perannya yang luar biasa itu, ibu juga dapat mengalami kelelahan mental atau yang biasa disebut mental loud. Berikut lima tanda seorang ibu sedang mengalami kondisi mental loud.
1.Selalu merasa capek dan stres

Salah satu alasan mengapa ibu sering merasa capek dan stres adalah karena mereka sering kali merasa memiliki banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan sekaligus. Mereka harus berurusan dengan pekerjaan rumah tangga, menyiapkan makanan, mengurus anak-anak, mengatur jadwal dan kegiatan keluarga, serta memberikan perhatian dan dukungan emosional kepada anggota keluarga lainnya.
Semua tugas tersebut membutuhkan perencanaan, organisasi, dan pemikiran yang berkelanjutan. Di mana pada gilirannya justru dapat menyebabkan kelelahan mental. Selain itu, ibu juga sering kali mengalami beban emosional yang tinggi. Mereka cenderung merasa bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dan kebahagiaan semua anggota keluarga.
Mereka akan mengkhawatirkan tentang pendidikan anak-anak, kesehatan mereka, dan hubungan keluarga yang baik. Semua ini menambah tekanan pada pikiran mereka, dan terkadang mereka merasa, bahwa mereka tidak mampu memenuhi harapan yang mereka anggap penting.
2. Mudah sekali lupa

Ibu yang mengalami mental loud sering kesulitan dalam mengingat hal-hal kecil atau tugas-tugas yang seharusnya mudah. Hal ini disebabkan oleh pikiran mereka yang sudah terlalu banyak dipenuhi dengan berbagai tugas, tanggung jawab, ataupun kekhawatiran lainnya.
Ketika pikiran seseorang terlalu dipenuhi dengan informasi dan tuntutan yang berbeda, kemampuan mereka untuk memproses dan menyimpan ingatan yang baru menjadi terbatas. Kondisi ini dikenal sebagai forgetting effect atau memory lapse yang sering terjadi ketika seseorang mengalami stres atau kelelahan mental.
Ketika seseorang menghadapi beban pikiran yang berlebihan, otak cenderung mengalami kesulitan dalam membedakan informasi yang penting dan informasi yang tidak penting. Sebagai hasilnya, hal-hal kecil yang seharusnya mudah diingat dapat terlupakan.
3. Lebih emosional dan mudah marah

Ibu yang bertanggung jawab atas banyak tugas dan tanggung jawab dalam mengurus keluarga dan rumah tangga sering kali merasa, bahwa semua beban pikiran dan tanggung jawab terletak pada dirinya. Mereka merasa harus mengurus segala hal sendiri dan sering kali merasa tidak dihargai. Rasa tidak adil ini dapat menyebabkan frustrasi dan berujung kemarahan yang tertahan.
Jika ibu tidak mendapatkan dukungan yang memadai dari anggota keluarga atau lingkungan sekitar, beban pikiran dan tanggung jawab yang mereka hadapi dapat semakin meningkat. Kurangnya bantuan dan pengakuan terhadap kerja keras mereka dapat menyebabkan perasaan kesepian, kelelahan, dan frustrasi yang berkontribusi pada emosi yang mudah terpancing.
Seorang ibu juga sering kali mengorbankan waktu pribadi mereka untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Mereka mungkin mengabaikan kebutuhan dan keinginan pribadi mereka sendiri. Kurangnya waktu untuk bersantai dapat menyebabkan penumpukan emosi negatif dan kelelahan yang meningkatkan kemungkinan mudah marah.
4. Sering tidak merasa puas dengan dirinya sendiri

Masyarakat sering kali memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap peran ibu dalam keluarga. Ibu sering diharapkan menjadi supermom yang mampu melakukan segalanya dengan sempurna. Ekspektasi ini menciptakan tekanan yang tinggi, dan ketika ibu merasa bahwa mereka tidak memenuhi harapan tersebut, mereka merasa tidak puas dengan diri mereka sendiri.
Ibu yang mengalami mental load sering kali mencari validasi dan pengakuan atas kerja keras mereka. Namun, dalam banyak kasus, mereka tidak mendapatkan penghargaan yang memadai atau pengakuan atas semua upaya mereka. Kurangnya penghargaan ini dapat menyebabkan perasaan tidak puas dan meragukan diri sendiri.
5. Kurang bisa fokus

Ibu sering kali memiliki peran ganda sebagai pekerja di luar rumah dan sebagai pengurus rumah tangga. Perpindahan antara kedua peran ini dapat menciptakan kesulitan dalam memisahkan pekerjaan dan rumah tangga. Mereka mungkin merasa terikat oleh tugas dan tanggung jawab di kedua lingkungan tersebut.
Selain itu, ibu juga sering kali merasa bahwa mereka satu-satunya yang dapat menangani tugas-tugas rumah tangga dengan baik. Mereka merasa bertanggung jawab untuk menjaga rumah tetap teratur dan menjaga kebahagiaan keluarga. Akibatnya, mereka tidak dapat melepaskan diri dari perasaan tertekan dan terus membawa beban pikiran rumah tangga ke tempat kerja.
Kurangnya dukungan dalam menjalankan tugas-tugas rumah tangga dapat membuat seorang ibu merasa tidak bisa benar-benar melepaskan diri. Jika mereka merasa bahwa mereka adalah satu-satunya yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan semua tugas rumah tangga. Maka, mereka mungkin tidak dapat merasa tenang meninggalkan pekerjaan rumah ketika mereka pergi bekerja.
Yuk, hargai dan cintai ibumu dengan sepenuh hati. Hargai setiap momen bersamanya dengarkan cerita-cerita dan keluh kesahnya juga. Kamu bisa menjadi support system terbaik bagi ibumu di rumah, lho.