5 Tips Mendidik Anak Agar Tak Memiliki Sifat Iri Hati, Penting!

Orangtua perlu tahu bahwa rasa iri yang dimiliki anak sebetulnya merupakan suatu reaksi alami ketika anak menyadari bahwa ia tidak memiliki apa yang orang lain miliki. Itulah yang sebetulnya harus orangtua luruskan agar nantinya tidak menjadi persepsi keliru saat anak tumbuh dewasa.

Orangtua harus bisa berusaha untuk tidak membanding-bandingkan anak, sebab kebiasaan membanding-bandingkan akan membuat anak jadi merasa tidak lebih baik dari orang lain dan persepsi inilah yang membuat anak jadi rentan memiliki sifat iri hati. Oleh sebab itu, orangtua perlu bijak dalam mendidik anak-anaknya, sehingga tidak perlu sampai membanding-bandingkannya.

Sebetulnya kunci dalam mengusir rasa iri hati pada anak bisa dilakukan dengan cara memperbanyak syukur. Mungkin ucapan syukur seolah menjadi hal sederhana yang bisa diucapkan, namun kenyataannya ternyata tidak semudah yang dibayangkan apalagi jika ingin membiasakan hal tersebut pada anak.

Orangtua mungkin harus benar-benar cermat dalam mengajarkan anak tentang caranya bersyukur, sehingga nantinya menjadi kebiasaan untuk anak. Selain itu, anak juga tidak mudah merasa iri dengan orang lain, sebab selalu merasa cukup dengan apa yang dimilikinya saat ini.

Sebetulnya rasa iri hati yang mungkin timbul pada anak bisa disebabkan karena persepsi buruk pada saat melihat keberhasilan orang lain. Padahal sebetulnya orangtua bisa membantu anak untuk mengubah persepsi buruk tersebut menjadi sesuatu yang positif, sehingga mengusir rasa iri hatinya.

Setidaknya orangtua perlu membantu anak untuk selalu melihat hal positif dari segala sesuatu yang ada, sehingga hal ini akan membuat anak tidak lagi memiliki rasa iri hati pada orang lain. Alasannya karena memang apa yang dilihat dan didengar anak sudah berhasil ia rubah menjadi hal-hal yang positif.

Selama ini mungkin banyak orangtua yang berpikir bahwa memberikan apresiasi terhadap anak hanya dilakukan pada saat anak berhasil memperoleh kesuksesan saja. Padahal ternyata persepsi seperti itu sangatlah keliru, sebab berhasil atau tidaknya anak tetap saja berhak untuk mendapatkan apresiasi atas segala usaha yang sudah dilakukannya.

Walau pada realita mungkin anak tidak selalu mendapatkan hasil yang terbaik, namun orangtua tetap perlu memberikan apresiasi tersebut pada anak. Nantinya kebiasaan apresiasi tersebut akan membuat anak jadi tidak mudah merasa iri hati, serta mudah dalam memberikan apresiasi terhadap orang lain.

Orangtua perlu menyadari secara penuh bahwa mereka adalah orang-orang terdekat yang dimiliki anak, sehingga pengaruhnya juga akan sangat besar. Segala yang diucapkan dan dilakukan oleh orangtua akan secara otomatis berdampak pada perilaku, serta karakteristik dari anak.

Jika orangtua memang ingin anak-anaknya dijauhkan dari sifat iri hati maka orangtua juga perlu menjadi role model terbaik untuk anak. Nantinya dari apa yang orangtua lakukan maka anak bisa mencontoh hal tersebut hingga ia tumbuh dewasa.

Menjauhkan anak dari sifat iri hati memang tidak mudah dilakukan. Terpenting orangtua bisa bersikap lebih bijak lagi dalam mendidik anak, serta terus menunjukkan contoh-contoh yang positif agar nantinya bisa ditiru oleh anak nantinya. Jadilah role model yang baik untuk anak, ya!