5 Tips Mendidik Anak Pasca Perceraian, Harus Tetap Kompak!

Komunikasi merupakan kunci penting dalam membangun hubungan yang harmonis di dalam keluarga, termasuk antara orangtua dan anak. Mungkin orangtua tidak bisa secara gamblang menjelaskan perceraian kepada anak-anaknya apabila memang usianya masih cukup muda untuk memahami situasi yang seperti itu.

Setidaknya orangtua tetap harus menjaga komunikasi secara terbuka dan jujur terhadap anak tentang situasi yang sedang terjadi. Selain itu, gunakan bahasa yang memang sesuai dengan usia anak agar mudah dipahami, sehingga anak pun bisa mengungkapkan perasaan mereka dengan lebih terbuka pada orangtuanya.

Sebelum perceraian mungkin biasanya orangtua memiliki rutinitas tertentu dengan anak-anaknya dan hal ini biasanya akan berubah pasca perceraian. Orangtua mungkin dapat berusaha untuk mempertahankan konsistensi dan juga rutinitas harian yang dilakukan oleh anak setiap hari, sehingga tidak sampai membuatnya merasa kesulitan dalam menjalani aktivitasnya.

Pastikan bahwa rutinitas yang dijalani anak memang stabil dan dapat memberikan rasa nyaman, serta keamanan tersendiri bagi anak dalam melewati masa-masa perubahan yang ada. Selain itu, pastikan pula anak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat, berkegiatan di sekolah, hingga bermain agar bisa menghibur dirinya dan tidak terus menerus terjebak dalam kesedihan.

Perceraian memang sering kali menimbulkan luka dan trauma tersendiri bagi banyak pasangan, namun bukan berarti saling memutuskan hubungan silaturahmi begitu saja. Bagaimana pun juga anak memiliki hak untuk didukung dan disayang oleh kedua orangtuanya, sehingga jangan sampai justru saling bersikap egois dengan menjauhi satu sama lain.

Jika memang sudah sama-sama memutuskan untuk bercerai, maka pastikan kerja sama dan komunikasi dengan mantan pasangan tetap terjalin dengan baik untuk mendidik anak. Buatlah kesepakatan tentang aturan kedisiplinan hingga pola pengasuhan anak agar nantinya tidak sampai memengaruhi kondisi emosionalnya. Selain itu, bersikaplah harmonis di depan anak agar mereka tetap merasa diperhatikan dan disayang oleh orangtuanya.

Satu hal penting yang mungkin perlu di pahami oleh para orangtua yang sudah bercerai adalah dengan tidak melibatkan anak dalam konflik dewasa. Perceraian mungkin terjadi karena berbagai macam faktor, namun tentu saja anak tidak memiliki urusan apa pun dengan masalah yang terjadi di antara orangtuanya.

Usahakan untuk membicarakan masalah perceraian atau pun konflik dengan mantan pasangan di belakang anak, sehingga anak pun tidak perlu tau tentang masalah yang mungkin terjadi. Jangan sampai orangtua membebani anak dengan masalah yang ada. sehingga membuat anak jadi harus memilih salah satu pihak dan tentu akan menimbulkan ketidaknyamanannya.

Orangtua memiliki kewajiban untuk memberikan kesejahteraan emosional pada anak dengan baik, apalagi jika anak masih berusia cukup kecil. Memperhatikan dan mendukung kesejahteraan emosional anak yang bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, termasuk afeksi dan juga beragam hal yang mungkin dibutuhkan oleh anak sehari-hari.

Orangtua harus mampu menyediakan waktu untuk berbicara memberikan perhatian secara penuh hingga menolong anak jika memang diperlukan. Pastikan bahwa anak akan selalu merasa dicintai dan didukung, meski pun kedua orangtuanya sudah sama-sama memutuskan untuk bercerai dan tinggal terpisah.

Anak memang akan selalu menjadi korban dalam perceraian yang terjadi di antara orangtuanya. Tidak mengherankan apabila orangtua harus membantu anak dalam melewati masa masa perceraian tersebut, sehingga mereka akan tetap merasa tumbuh di lingkungan yang penuh cinta dan dukungan. Jangan sampai anak merasa stress dengan perceraian yang ada!