5 Tips Merencanakan Biaya Pendidikan Anak, Amankan Masa Depannya!

Pertama, tentukan tujuan pendidikannya terlebih dahulu. Apakah biaya yang direncanakan untuk pendidikan dasar saja atau hingga ke perguruan tinggi. Apakah ingin sekolah swasta, negeri, atau sekolah internasional. Sebaiknya sesuaikan tujuan dengan kemampuan.

Setelah itu, hitung semua biaya yang dibutuhkan. Lakukan riset di berbagai institusi untuk mengetahui biaya pasti. Bila perlu, hitung semua kebutuhan mulai dari biaya masuk sekolah hingga biaya tambahan untuk seragam, alat tulis, transportasi dan lain-lain.

Tujuan pendidikan perlu dicapai dengan perencanaan matang. Rencana harus dibuat secara jelas dan sistematis. Ini mencakup rencana keuangan, target bulanan, hingaa perkiraan waktu yang diperlukan. Pastikan biaya sudah terkumpul ketika anak siap masuk sekolah.

Dengan perencanaan ini, orangtua punya arah dan panduan yang jelas. Misalnya, orangtua harus menyisihkan 20 persen dari pendapatan agar biaya pendidikan anak dapat terkumpul dalam waktu tiga tahun. Tetaplah konsisten pada rencana tersebut supaya tujuan dapat tercapai.

Perencanaan biaya pendidikan anak harus dimulai sedini mungkin. Sejak anak lahir ke dunia, seharusnya orangtua sudah mempersiapkan biaya pendidikan untuknya. Namun, jika belum punya, segera rencanakan sekarang juga.

Semakin awal perencanaan dibuat, semakin panjang waktu yang didapatkan. Orangtua bisa lebih leluasa dalam mengatur rencana. Selain itu, cara ini juga dapat mengurangi beban, karena orangtua tidak perlu terburu-buru untuk segera memenuhi biaya pendidikan.

Masukan tabungan dan investasi dalam daftar rencana. Sebab, keduanya merupakan kunci utama dari suksesnya orangtua dalam merencanakan biaya pendidikan anak. Sisihkan sedikit uang secara rutin dan konsisten untuk ditabung dan diinvestasikan.

Tabungkan sedikit demi sedikit dari pendapatan setiap bulan. Jika tabungan sudah cukup banyak, investasikan sebagian supaya bisa memperoleh keuntungan untuk pendidikan anak. Sebagai saran, pilihlah investasi yang lebih minim risiko.

Kondisi keuangan tentu tidak selalu stabil. Kadang ada masalah tidak terduga yang menyebabkan kantong jebol. Naik turunnya kondisi finansial ini akan berpengaruh pada rencana pendidikan anak. Maka, evaluasi atau pemeriksaan rutin perlu dilakukan.

Periksa rencana secara berkala untuk mengetahui perkembangannya. Evaluasi bertujuan memastikan orangtua tetap pada jalur yang tepat dan konsisten. Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai, segera perbaiki dan sesuaikan dengan kondisi keuangan.

Banyaknya kebutuhan lain membuat rencana pendidikan anak sering kali terlupakan. Namun, dengan lima tips tadi, orangtua bisa belajar dan mulai merencanakan biaya pendidikan anak. Semoga tipsnya dapat membantu, ya!