5 Tips untuk Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Anak Wajib Coba

Salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan keterampilan komunikasi anak adalah dengan mengajaknya berbicara secara aktif. Berbicara secara aktif berarti kamu tidak hanya mendengarkan apa yang dikatakan anak, tetapi juga memberikan tanggapan yang menunjukkan bahwa kamu tertarik dan peduli. Kamu bisa menggunakan gerakan tubuh, senyuman, dan anggukan yang menunjukkan ketertarikan.

Kamu juga bisa turunkan posisi tubuh kamu agar sejajar dengan mata anak saat ia berbicara dengan kamu, agar ia merasa lebih nyaman dan terhubung dengan kamu. Selain itu, kamu bisa tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang menggali lebih dalam cerita anak, seperti “apa?”, “mengapa?”, dan “bagaimana?”. Hal ini juga dapat membantu anak untuk meningkatkan keterampilan berbicaranya sendiri dengan mengajarkan cara menceritakan sesuatu dengan detail.

Cerminan atau refleksi adalah teknik komunikasi yang melibatkan mengulangi kembali apa yang dikatakan anak dengan menggunakan kata-kata yang berbeda. Misalnya, jika anak berkata, “Aku tidak mau main dengan Rani lagi”, kamu bisa menjawab dengan, “Kamu tidak mau main dengan temanmu?”.

Hal ini memberi ruang bagi anak untuk mengekspresikan emosinya tanpa dihakimi. Kamu mungkin akan terkejut dengan betapa banyak hal yang ingin dikatakan anak. Cerminan atau refleksi juga dapat membantu anak untuk merasa didengar dan dimengerti. Hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri anak, serta memperkuat ikatan antara kamu dan anak.

Untuk berkomunikasi dengan baik, kamu perlu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh anak dan sesuai dengan usianya. Jelaskan dengan spesifik dan jangan menggunakan kata-kata yang kasar atau merendahkan. Gunakan bahasa yang ramah untuk memberi contoh yang baik bagi anak.

Ingat, percakapan harus membuat anak merasa dihormati dan dicintai. Jika kamu ingin menyampaikan sesuatu yang penting atau serius, pastikan anak tidak sedang sibuk atau terganggu dengan hal lain. Buat kontak mata dan gunakan nada suara yang tegas tapi tidak keras.

Memberi imbalan atau hadiah seperti permen untuk perilaku dasar mungkin terasa seperti memberi kamu kendali jangka pendek, tetapi hal ini tidak memungkinkan kamu untuk mengembangkan batasan yang jelas dan dapat menimbulkan ketidakpercayaan antara kamu dan anak.

Cobalah untuk menetapkan harapan yang jelas dan realistis tentang apa yang kamu inginkan anak lakukan, pujilah perilaku baik saat kamu melihatnya, dan gunakan konsekuensi yang tenang untuk mendorong perilaku yang lebih baik jika diperlukan.

Anak-anak belajar banyak dari apa yang mereka lihat dan dengar dari orangtua mereka. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk menjadi teladan dalam berkomunikasi dengan baik. Tunjukkan cara berbicara dengan sopan, santun, dan hormat dengan orang lain, termasuk anak, pasangan, keluarga, teman, dan orang asing.

Jangan berteriak, mengumpat, atau mengkritik orang lain di depan anak. Jika kamu melakukan kesalahan dalam berkomunikasi, akui dan minta maaf. Jika kamu memiliki konflik dengan orang lain, tunjukkan cara menyelesaikannya dengan damai dan adil.

Keterampilan komunikasi dalam kehidupan sosial adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan sepanjang hidup. Dengan memberikan dukungan, bimbingan, dan contoh yang baik, kamu dapat membantu anak kamu untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik dan bermanfaat bagi masa depannya. Selamat mencoba!