ilustrasi anak dan orang tua (pexels.com/panditwiguna)
Rasa syukur tak hanya berdampak positif pada saat ini, tetapi juga membantu membentuk pandangan yang lebih optimis terhadap masa depan. Studi dalam Journal of Positive Psychology menunjukkan bahwa orang dewasa yang menghargai pengalaman masa lalunya cenderung merasa lebih bahagia sekarang dan lebih percaya diri menyongsong masa depan.
Robert Emmons juga menyebut bahwa rasa syukur mampu mengubah hidup karena membuat kita lebih hadir di momen sekarang, sehingga emosi positif terasa lebih mendalam. Anak-anak yang tumbuh dengan kebiasaan bersyukur akan membawa nilai ini hingga dewasa, mereka lebih tangguh menghadapi kegagalan, terbuka terhadap perubahan, dan mampu fokus pada penyelesaian masalah.
Rasa syukur bukan hanya nilai moral, tetapi juga kunci penting dalam pembentukan karakter dan kesejahteraan anak secara menyeluruh. Dengan mengajarkannya sejak dini, kamu tidak hanya membantu anak jadi lebih bahagia, tetapi juga lebih sehat, tangguh, dan sukses di masa depan.