Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kiat Jitu Atasi Persaingan Anak Kembar, Jangan Memihak!

ilustrasi twin rivalry (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi twin rivalry (pexels.com/cottonbro studio)

Anak kembar adalah anugerah bagi sebuah keluarga. Namun, kehadiran mereka juga bisa membawa tantangan tersendiri. Satu hal yang paling sering terjadi antara anak kembar adalah persaingan. Sama seperti saudara kandung lainnya, anak kembar pasti pernah mengalami pertengkaran dalam fase pertumbuhan mereka. 

Meskipun persaingan antara anak kembar adalah hal yang umum, tetapi jika orangtua tidak menangani ini dengan serius, pertengkaran itu bisa berlangsung hingga mereka dewasa. Dengan pemahaman dan langkah-langkah yang tepat, kita dapat memastikan bahwa mereka tumbuh dengan kasih sayang dan harmonis. Lantas, bagaimana cara mengatasi persaingan anak kembar di sebuah keluarga? Simak tipsnya berikut!

1. Fasilitasi komunikasi terbuka

ilustrasi berdamai (freepik.com/freepik)
ilustrasi berdamai (freepik.com/freepik)

Ketika melihat anak kembar berkelahi, sudah menjadi naluri untuk orangtua mendisiplinkan mereka. Agar adil bagi mereka, berikan kesempatan untuk berbicara dari sudut pandang masing-masing. Penting untuk bersikap adil kepada mereka agar anak dapat mengekspresikan emosinya dengan cara positif. 

Komunikasi adalah kunci dalam mencegah persaingan di antara saudara kembar. Dorong mereka untuk berbicara tentang perasaan mereka, kekhawatiran, dan harapan. Buatlah waktu untuk berbicara bersama sebagai keluarga dan pastikan bahwa setiap anak merasa didengar.

2. Upayakan tetap netral

ilustrasi ibu dan anak kembar (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi ibu dan anak kembar (pexels.com/Ron Lach)

Salah satu strategi mencegah persaingan antara anak kembar adalah bersikap netral atau tidak memihak salah satunya. Hindari kesan pilih kasih dengan memberikan perhatian yang seimbang  dan aturan yang jelas kepada mereka. Sebagai contoh, jika mereka bertengkar karena berebut barang pribadi, gunakan kode warna atau pelabelan untuk mengatasinya.

Jika salah satu dari mereka merasa lebih diperhatikan daripada yang lain, itu bisa memicu persaingan. Jadwalkan waktu individual dengan masing-masing anak untuk memberikan perhatian khusus, misalnya hari Sabtu untuk A dan Minggu untuk B. Ini akan membantu mencegah terjadinya konflik yang disebabkan oleh persepsi ketidakadilan. Ketika ibu tetap netral, anak-anak kembar dapat merasa aman untuk berbicara tentang perasaan mereka tanpa takut akan ketidakadilan. 

3. Akui dan validasi perasaan mereka

ilustrasi validasi perasaan anak (freepik.com/freepik)
ilustrasi validasi perasaan anak (freepik.com/freepik)

Ketika anak kembar sedang berseteru, cobalah untuk mengakui dan memvalidasi perasaan mereka. Orangtua harus mendengarkan dengan penuh perhatian dan mengakui perasaan yang mereka ungkapkan. Ketika anak kembar merasa dihargai, mereka cenderung merasa dan diterima. 

Validasi perasaan ini memungkinkan mereka mengungkapkan ketidakpuasan atau kekhawatiran mereka tanpa takut diabaikan. Ini juga membantu membangun dasar yang kuat untuk komunikasi sehat dalam keluarga. Dengan mengakui dan memvalidasi perasaan anak kembar, orangtua menciptakan lingkungan yang memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

4. Lakukan negosiasi untuk meredakan persaingan

ilustrasi negosiasi anak (freepik.com/freepik)
ilustrasi negosiasi anak (freepik.com/freepik)

Melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan yang adil dapat membantu menghindari pertengkaran. Ini mengajarkan mereka keterampilan komunikasi dan kompromi. Sebagai contoh, biarkan salah satu dari mereka memilih permainan mana yang akan dimainkan terlebih dahulu, namun kemudian dia harus setuju untuk memainkan permainan yang dipilih oleh saudara kembarnya.

Bimbinglah mereka untuk mencapai solusi terbaik untuk kedua pihak. Ini membantu menciptakan lingkungan yang lebih kooperatif di antara mereka. Dengan melakukan negosiasi, orangtua dapat membantu mengajarkan anak memahami sudut pandang satu sama lain. 

5. Bimbing mereka untuk memecahkan konflik

ilustrasi pemecahan konflik bersama (pexels.com/Alena Darmel)
ilustrasi pemecahan konflik bersama (pexels.com/Alena Darmel)

Membimbing mereka untuk memecahkan konflik adalah langkah penting dalam mengatasi persaingan anak kembar. Orangtua dapat membantu mereka mengidentifikasi sumber konflik dan merancang solusi yang seimbang untuk keduanya. Hal ini memungkinkan anak untuk belajar mengatasi sendiri masalah mereka. 

Saat perselisihan muncul, bantu anak kembar untuk memecahkannya dengan cara yang sehat. Ajarkan mereka keterampilan komunikasi yang efektif, penyelesaian konflik, dan pentingnya kerja sama. Bantu mereka untuk belajar mendengarkan dengan empati dan berbicara secara terbuka tentang perasaan mereka. Dengan begitu, anak kembar dapat mengatasi perbedaan pendapat tanpa kehilangan kendali emosi. 

6. Pisahkan untuk sementara waktu

ilustrasi video call (freepik.com/freepik)
ilustrasi video call (freepik.com/freepik)

Anak kembar biasanya sering menghabiskan waktu bersama, entah itu bermain, belajar, bahkan saat sekolah. Oleh karena itu, mereka sulit menemukan ruang pribadi untuk menenangkan ketegangan di antara mereka. Memisahkan mereka untuk sementara waktu mungkin tepat untuk mengurangi persaingan antara anak kembar. 

Jika salah satu dari mereka berada di luar untuk sementara waktu, maka anak yang lain tidak memiliki teman bertengkar. Hal ini menciptakan suasana yang damai dan memberikan kesempatan mereka mengeksplorasi minat individu. Selain itu, seperti kata pepatah lama, "Jarak membuat hati menjadi dekat", memisahkan mereka dapat membuat mereka saling merindukan dan berhenti bertengkar.

Dengan menerapkan tips untuk menghindari persaingan anak kembar, orangtua dapat membantu mencegah adanya persaingan antara anak kembar. Penting untuk diingat bahwa setiap keluarga unik dan apa yang bekerja dengan baik untuk satu keluarga mungkin tidak cocok untuk yang lain. Namun, prinsip-prinsip dasar komunikasi yang terbuka, bersikap netral, penyelesaian konflik yang sehat, dan lainnya, dapat menjadi panduan untuk menciptakan lingkungan keluarga yang penuh cinta dan harmoni.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Isnaini
EditorAnnisa Isnaini
Follow Us