6 Strategi Atasi Mood Swing pada Anak Remaja, Pahami Kondisinya!

Ketika anak-anak memasuki usia remaja, mereka akan mengalami beberapa perubahan dalam dirinya, baik secara fisik maupun emosional. Saat kamu menyadari bahwa anak remajamu sering menunjukkan suasana hati yang berubah-ubah, maka itu bisa menandakan bahwa anak remajamu tengah mengalami mood swing.
Menurut psikolog klinis dan forensik yang berbasis di Long Beach, California, Leslie Dobson, PsyD, dikutip Everyday Health, mood swing atau perubahan suasana hati secara drastis merupakan hal yang normal di alami oleh setiap orang. Umumnya, kondisi ini terjadi pada masa-masa pubertas, kehamilan, atau saat-saat stres tinggi.
Walaupun perubahan suasana hati yang datang secara tiba-tiba adalah bagian normal dalam kehidupan remaja, tapi terkadang mood swing yang lebih intens atau ekstrem bisa menandakan adanya kondisi masalah kesehatan yang serius. Tentu, ini menjadi tantangan besar bagi setiap orangtua.
Namun, tak perlu khawatir. Melalui artikel ini, kami telah merangkum beberapa strategi yang dapat dilakukan orangtua untuk mengatasi mood swing pada anak remaja.
1.Pahami kondisi yang dialami anak

Sebagai orangtua, penting untuk tetap tenang ketika anak remaja sedang mengalami mood swing. Perilakunya yang tidak menyenangkan di rumah akibat kondisi tersebut, mungkin bisa membuatmu merasa jengkel.
Akan tetapi, ada baiknya bila kamu tidak terburu-buru menerapkan disiplin karena bagaimanapun keadaan tersebut terjadi di luar kendali si anak. Bereaksi secara emosional hanya akan memperburuk situasi.
Sebaliknya, salah satu cara yang bisa kamu lakukan adalah memahami kondisi tersebut. Ingatlah bahwa mood swing merupakan bagian normal dalam masa pubertas anak.
2.Bantu anak agar mau berbicara secara terbuka

Ketika anak remajamu merasa cukup tenang, langkah selanjutnya adalah membantu dirinya agar mau berbicara secara terbuka. Bagaimanapun remaja masih sulit mengenali kondisi baru tersebut. Dengan membantu mengenali tanda-tanda mood swing miliknya sendiri, ia akan mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya.
Katakan padanya bahwa perubahan suasana hati yang terjadi secara tiba-tiba adalah hal yang normal. Beritahu mereka kalau semua orang juga pernah merasakan hal serupa. Jelaskan pula bahwa tidak apa-apa mengalami kondisi ini karena bagaimanapun perasaan mood swing pasti akan berlalu.
“Kuncinya adalah memulai pembicaraan bersama anak. Ini tentang bagaimana kamu mampu berkomunikasi dengan anak kamu. Lakukanlah dengan cara yang santai. Sebab, cara tersebut lebih memungkinkan membuat anak remaja terbuka karena mereka tidak akan merasa tertekan,” ujar psikiater senior anak dan remaja di Child Mind Institute, Wendy Nash, MD, dikutip SI Parent.
3.Ajari anak dalam mengendalikan emosi

Penting diketahui bahwa setiap orang perlu belajar mengendalikan emosi. Bukan tanpa alasan karena emosi negatif bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Melalui penguasaan keterampilan ini, anak remaja dapat mengetahui apa yang harus dilakukan saat dirinya sedang dilandai emosi yang buruk.
“Bantu anak remaja mempelajari cara-cara yang sehat untuk mengatasi kemarahan atau frustasi melalui teknik-teknik menenangkan diri, seperti latihan pernapasan dalam. Hal ini dapat membantu meredakan kecemasan anak remaja dan membuatnya merasa lebih tenang,” kata Sumeet Mehta, seorang pakar pengasuhan anak, dilansir Time of India.
Di sisi lain, selama kamu mengajari anak remaja tentang cara mengendalikan diri, jangan lupa untuk mempraktikkan apa yang telah kamu ajarkan tersebut dalam kehidupan sehari-harimu. Sebab, hal ini bukan hanya baik untuk kesehatan mentalmu, melainkan juga merupakan contoh bagi anak remajamu.
4.Dukung anak untuk menerapkan gaya hidup sehat

Mengutip Everyday Health, seorang konselor profesional berlisensi di New Jersey, Maria Rodriguez, PhD, mengatakan bahwa gaya hidup yang sehat dapat membantu mengurangi atau memperbaiki suasana hati yang buruk menjadi lebih baik. Sebab, ketika kondisi tubuh kita sehat, tentu kita akan lebih mudah berpikir jernih dan positif.
Oleh karenanya, orangtua perlu menerapkan kebiasan ini dalam proses pengasuhan anak. Berikan dukungan kepada anak agar mau menerapkan gaya hidup sehat dengan cara mempraktikkan kebiasaan sehat di rumah, seperti olahraga teratur, tidur yang cukup, mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, serta mempelajari berbagai teknik manajemen stres.
5.Bantu anak untuk mengembangkan kreativitasnya

Fase remaja identik dengan pencarian jati diri. Oleh karena itu, memberikan kesempatan bagi mereka untuk melakukan hal-hal yang dapat memperkuat identitas remaja dapat membantu mencegah mood swing yang sulit terkendali di masa depan.
Kamu bisa mendorong anak remajamu untuk melakukan aktivitas yang mampu mengasah kreativitasnya. Misal, memperdalam hobi atau membantunya agar berani mencoba hal baru.
Sebab, melalui kesibukan yang bermanfaat dan menyenangkan ini, diharapkan dapat membantu menjaga suasana hati remaja agar tetap stabil. Di sisi lain, melalui hobi yang mereka kembangkan, anak remaja bisa belajar lebih banyak mengenai keterampilan mengatasi masalah, meningkatkan ketahan, dan bisa menyalurkan energi negatifnya menjadi sesuatu yang positif.
6.Beri anak ruang dan waktu bagi dirinya sendiri

Sebagaimana orang dewasa, anak remaja juga membutuhkan ruang dan waktu untuk dirinya sendiri. Mereka perlu tempat untuk merenung dan memproses emosinya.
Sebab terkadang, untuk bisa mengubah suasana hati yang buruk menjadi lebih baik dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Oleh sebab itu, jika anak remajamu enggan keluar kamar karena suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja, maka biarkanlah ia demikian.
Namun, tetap berikan perhatian sebagaimana mestinya walau dilakukan dari jauh dan hati-hati. Intinya, tetap pantau aktivitas anak remajamu dan katakan padanya bahwa kamu akan ada di sana jika ia butuh bicara.
Penting diketahui bahwa mood swing merupakan bagian dari proses pendewasaan. Oleh karenanya, jika kamu menyadari bahwa anak remajamu mengalami kondisi serupa, maka jangan ragu untuk memberikan dukungan dan tempat yang aman untuk mereka, ya!