5 Cara Asuh agar Anak Tidak Tumbuh Kasar, Tegaskan Sopan Santun
ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Kindel Media)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tugas sebagai orangtua sejatinya tidak hanya sekedar merawat dan memenuhi kebutuhan hidup anak saja, tapi juga mencakup kewajiban untuk mendidik karakter anak. Karena baik buruknya pribadi anak ketika ia bertumbuh tergantung dari bagaimana cara asuh orangtua.
Sehingga kalau menginginkan anak tumbuh menjadi orang yang tak kasar, maka ada hal-hal yang sudah semestinya diterapkan dalam parenting. Mulai dari mengajarkam anak caranya mengekspresikan rasa sayang, menanamkan empati dan simpati pada sesama, dan hal-hal lainnya yang dirangkum secara lengkap dalam lima poin berikut ini.
1. Sejak kecil ajarkan cara mengekespresikan rasa sayang
ilustrasi anak (pexels.com/Ron Lach)Jika ingin anak tumbuh menjadi sosok yang tidak kasar, maka sejak kecil harus sudah ditanamkan kebiasaan baik pada dirinya. Salah satunya ialah kebiasaan baik untuk mengekspresikan rasa sayang pada orang lain.
Mulai dengan yang paling mudah saja dulu, yaitu membuatnya terbiasa menyayangi adik, kakak, dan orangtua di rumah. Kalau sudah terbiasa maka dengan sendirinya ia pun juga akan menjadi sosok yang penyayang pada orang lain.
2. Tanamkan kebiasaan sopan santun
ilustrasi anak (pexels.com/Norma Mortenson)Cara lainnya ialah dengan membiasakan anak menerapkan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari. Cara paling mudahnya ialah mencontohkan langsung pada anak dengan perkataan dan sikap orangtua yang sopan dan santun pada orang lain.
Dengan begitu ia belajar dari melihat contoh nyata, lalu tinggal tambah ajarkan bagaimana berkata-kata dan bersikap sopan pada anak seumurannya, lebih tua, atau lebih muda darinya. Ajarinnya pelan-pelan saja sampai ia terbiasa dan memahami baiknya menerapkan hal itu dalam kehidupannya sehari-hari.
3. Menanamkan simpati dan empati terhadap orang lain
ilustrasi anak (pexels.com/Norma Mortenson)Editor’s picks
Jangan cuma ajarkan pentingnya mencintai diri sendiri saja, namun jangan lupa juga tanamkan sifat simpati dan empati pada dirinya. Bahwa dia tidak hidup sendirian di dunia ini dan sangat penting untuk peduli dan saling membantu dengan orang lain
Bukan berarti menjadikan anak sebagai sosok people pleasure hanya agar suka membantu, ya. Namun benar-benar buat dia paham betapa indahnya berbagi kepedulian dengan orang lain, menghargai perasaan orang, dan mengerti kesulitan orang lain. Kalau sudah paham ini maka mustahil ia tumbuh menjadi anak yang kasar.
Baca Juga: 5 Fobia yang Bisa Dimiliki Para Childfree, Ada karena Takut Anak-anak
4. Mengajarkan bahwa sikap kasar dapat menyakiti fisik dan perasaan orang lain
ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/August de Richelieu)Kalau mau anak tumbuh menjadi sosok yang tidak kasar, maka harus diajarkan dengan baik dari kecil bahwa sikap kasar dapat menyakiti orang lain. Tidak hanya menyakiti secara fisik saja, akan tetapi juga menyakiti perasaan orang yang berakibat sakit hati dan dibenci orang.
Anak-anak mungkin tidak langsung paham, tapi contohkanlah dengan gambaran bahwa orang lain adalah dirinya sendiri. Sederhana, sebagaimana dia merasa sakit dan tidak suka jika dikasari, maka begitu juga dengan orang lain.
5. Pastikan tempatkan anak pada lingkungan sosial yang baik dan positif untuknya
ilustrasi anak-anak (pexels.com/Yan Krukau)Menjaga agar anak tumbuh dengan baik dan tak menjadi sosok yang kasar juga harus diikuti dengan lingkungan positif untuknya. Sekolahkan anak ke sekolah yang bagus untuknya, dimana ia bisa bertemu dengan teman-teman yang berkualitas.
Karena selain didikan orangtua, lingkungan sosial anak juga berpengaruh untuk membentuk karakternya. Jika teman-teman di sekitarnya itu baik dan baik budi pekertinya, mama mustahil ia tumbuh menjadi orang yang kasar, kan.
Intinya kalau mau anak tumbuh baik dan tidak berkepribadian kasar, maka mulailah dari kecil dengan mencontohkan hal-hal baik di depannya. Bentuk kebiasaan baik dan tempatkan di lingkungan sosial yang baik juga.
Baca Juga: 5 Fakta Anak Belajar Berenang Anak, Penting Nggak sih?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
