5 Alasan Pentingnya Menghilangkan Gender Stereotypes dalam Parenting

Supaya tak ada rasa iri antara anak perempuan dan laki-laki

Entah sadar atau tidak, banyak orangtua menerapkan gender stereotypes saat mengasuh anak. Yang mana ada banyak hak, tuntutan, aturan yang diterapkan berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. 

Tentu saja hal ini tidak baik untuk anak yang mengalaminya, namun terpaksa menurut karena otoritas orangtua terhadap hidup anak. Namun tidak ada keharusan untuk terus menerapkannya secara turun-temurun, pun orangtua zaman sekarang mestinya berusaha mengasuh anak dengan cara yang sehat. Berikut ini adalah beberapa alasan kenapa gender stereotypes seharusnya dihilangkan dalam parenting. Simak setiap poinnya ya! 

1. Lebih sehat dalam mengasuh anak

5 Alasan Pentingnya Menghilangkan Gender Stereotypes dalam Parentingilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/Kampus Production)

Pentingnya menghilangkan gender stereotypes dalam parenting ialah supaya orangtua dapat mengasuh anak dengan cara yang lebih sehat. Dimana didikan dan asuhan dilakukan pada semua anak tanpa ada pembeda di antara mereka. 

Karena sejatinya setiap anak adalah sama, mereka punya hak untuk dirawat dengan penuh kasih sayang dan mendapat pendidikan yang terbaik. Itulah tanggung jawab sebagai orangtua yang sebenarnya tanpa melibatkan gender di dalamnya. 

2. Mental anak tak tertekan tanpa adanya tuntutan sepihak

5 Alasan Pentingnya Menghilangkan Gender Stereotypes dalam Parentingilustrasi anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidak adanya gender stereotypes dalam parenting, maka anak-anak pun jadi tidak tertekan dengan tuntutan yang ditetapkan orangtua. Bahwa dalam gender stereotypes biasanya ada tuntutan tertentu untuk anak laki-laki dan perempuan dalam hidup mereka. 

Dengan kata lain anak dapat menjalani hidup dengan lebih bebas dan santai tanpa tertekan secara batin. Tapi sebagai gantinya anak tetap harus dididik dengan baik agar jalannya lurus dan tidak neko-neko ketika orangtua-nya mengasuh dengan setara. 

Baca Juga: 5 Tips Sukses Parallel Parenting Setelah Bercerai, Penting!

3. Anak-anak tidak iri dan saling menyayangi secara tulus

dm-player
5 Alasan Pentingnya Menghilangkan Gender Stereotypes dalam Parentingilustrasi saudara (pexels.com/Olia Danilevich)

Percaya atau tidak, yang memicu kecemburuan dan rasa iri dalam hubungan antar anak adalah gara-gara orangtuanya tidak mengasuh secara adil. Itulah kenapa sangat penting untuk menghilangkan gender stereotypes dalam parenting. 

Supaya antara satu anak dan lainnya tidak merasa iri karena mereka mendapat perlakuan yang sama dari orangtua. Sehingga bonding kakak dan adik dalam keluarga terjalin dengan baik dan mereka dapat saling menyayangi dengan tulus sebagai saudara. 

4. Menjamin kebahagiaan dan kesuksesan hidup yang sama untuk semua anak

5 Alasan Pentingnya Menghilangkan Gender Stereotypes dalam Parentingilustrasi keluarga (pexels.com/RODNAE Productions)

Tidak adanya pembeda gender di dalam keluarga sebenarnya sangat menguntungkan untuk anak. Di mana anak mendapat hak atas pendidikan, kebebasan, dan dukungan dalam hidupnya untuk berkembang dan menyonsong masa depan. 

Karena dalam gender stereotypes biasanya anak-anak cenderung dibatasi disebabkan oleh gendernya. Ketika anak mendapat kebebasan yang setara terlepas dari gendernya, maka hal itu lebih menjamin kebahagiaan dan kesuksesan diri anak juga. Karena apapun yang dia lakukan adalah pilihan sendiri. 

5. Anak-anak tumbuh dewasa dengan tingkat kematangan yang sama 

5 Alasan Pentingnya Menghilangkan Gender Stereotypes dalam Parentingilustrasi teman (pexels.com/William Fortunato)

Gender stereotypes dalam parenting umumnya membebani anak secara sepihak, sehingga didikan tidak merata pada semua anak. Misalnya anak perempuan lebih diutamakan menguasai basic life skill seperti mencuci, masak, hingga mengurus rumah, sedangkan anak laki-laki jadi tidak menguasai hal itu. 

Akibatnya ada anak yang lebih matang dibanding yang lainnya, dan itulah kenapa gender stereotypes harus dihilangkan dalam parenting. Agar semua anak di dalam keluarga dapat tumbuh dewasa dengan tingkat kematangan yang sama, sehingga tidak kesusahan untuk mengurus dirinya sendiri di masa depan. 

Intinya, orangtua masa kini harus menghentikan rantai turun-temurun terhadap gender stereotypes dalam parenting. Bahwa setiap anak memiliki hak asuh yang sama terlepas dari gendernya. 

Baca Juga: 5 Style Parenting dan Dampaknya pada Anak yang Wajib Orangtua Tahu 

afifah hanim Photo Verified Writer afifah hanim

Follow me on instagram: @afifahhanim_lm

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya