TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Membantu Anak Pendiam Bersosialisasi Lebih Baik

Jangan biarkan si kecil jadi pendiam, ya

seorang anak kecil yang pendiam (pexels.com/Mikhail Nilov)

Menjadi pendiam adalah suatu karakteristik yang alami bagi sebagian anak. Namun, dapat menjadi sebuah tantangan jika anak harus bersosialisasi di lingkungan sekitarnya. Untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi anak, sangat membutuhkan pendekatan yang sensitif dan juga dukungan yang tepat.

Maka dari itu, mulai dari sekarang khusunya bagi orangtua yang memiliki anak pendiam, harus bisa memulai pendekatan yang sensitif kepada anak. Agar untuk kedepannya anak pun tidak sulit untuk bergaul dengan teman-temannya maupun beradaptasi di lingkungan barunya. Berikut enam tips jitu membantu anak yang pendiam untuk bersosialisasi dengan lebih baik. Simak baik-baik ya!

Baca Juga: 5 Cara untuk Membantu Anak Belajar dari Kegagalan, Kuatkan Mentalnya!

1. Terima karakter anak

seorang ibu dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pertama-tama, sangat penting untuk bisa menerima karakter atau sifat anak yang pendiam. Kita juga harus bisa menekankan bahwa sebenarnya tidak ada yang salah dengan menjadi seseorang yang pendiam. Menerima karakter anak pendiam, berarti tidak menempelkan label yang negatif atau menciptakan stigma tersendiri pada kepribadian mereka.

Dengan kita bisa menerima karakter anak yang pendiam ini, merupakan langkah awal yang sangat penting dalam membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan bersosialisasi yang lebih baik. Hal ini juga membangun dasar yang kuat, untuk membantu mereka mengeksplorasi dunia sosial tanpa adanya kekhawatiran atau perasaan terhina.

2. Temukan minat anak

ilustrasi ibu dan anak sedang memasak bersama (pexels.com/August de Richelieu)

Coba untuk mencari kegiatan dan minat yang bisa menjadi titik temu anak, dengan anak lainnya. Dengan ini akan dapat membantu anak merasa lebih nyaman dalam berinteraksi dengan orang-orang sebaya yang memiliki minat yang sama, seperti olahraga, permainan masak-masakan atau bisa juga kesenian seperti menggambar.

Dengan kita sudah menemukan minat yang disukai, anak yang pendiam pastinya akan merasakan rasa nyaman dalam berinteraksi. Dan juga dengan melakukan hal ini, tidak hanya tentang bagaimana si anak bisa membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain, tetapi juga bisa membantu untuk mengeksplorasi minat mereka lebih luas dan dengan lebih percaya diri.

3. Berikan waktu dan ruang yang tepat

anak sedang bersenang-senang sendiri (pexels.com/Matheus Bertelli)

Memiliki anak yang pendiam, seringkali memerlukan waktu untuk merasa nyaman dalam situasi sosial. Berikan mereka ruang dan waktu untuk beradaptasi, dan pastinya hindari memaksa anak untuk terlibat dalam interaksi sosial yang intens jika mereka belum siap. Karena, anak yang pendiam sangat membutuhkan kesabaran dan waktu yang cukup lama untuk beradaptasi dalam situasi sosial.

Selain itu juga, ajak anak untuk berbicara secara lembut dan terbuka tentang keinginan dan kebutuhan mereka dalam berinteraksi sosial. Dukung mereka secara penuh untuk berbicara tentang perasaan mereka, dan juga berikan dorongan positif untuk berpartisipasi. Tapi, jangan lupa juga untuk menghargai tentang batasan-batasan. Terutama jika mereka membutuhkan waktu sendiri.

Baca Juga: 5 Tips Membantu Anak dalam Mengatasi Stres, Hindari Menuntut!

4. Ajarkan keterampilan sosial

anak-anak sedang bersosialisasi (pexels.com/Kampus Production)

Kita sebagai orangtua, juga harus jangan lupa untuk selalu mengajarkan anak kita tentang keterampilan sosial dasar, seperti berbicara dengan sopan, mendengarkan dengan baik, dan membaca ekspresi wajah. Karena, anak biasanya bukanlah menjadi pendengar yang hebat melainkan menjadi peniru yang hebat.

Maka dari itu, sebagaimana perilaku kita sebagai orangtua, harus selalu memberikan contoh yang baik terutama dalam hal berkomunikasi. Lalu, berikan anak umpan balik positif ketika mereka menunjukkan keterampilan sosial yang baik. Hal ini dapat membantu memperkuat perilaku yang diinginkan, dan membuat mereka lebih percaya diri dalam menggunakan keterampilan sosial tersebut.

5. Berikan dukungan tanpa tekanan

orang tua dan anak sedang bersama (pexels.com/Yan Krukau)

Memberikan dukungan adalah suatu keharusan bagi orangtua pada anaknya. Tapi, dukungan itu harus tanpa adanya suatu tekanan yang berlebihan. Biarkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan keinginan dan ritmenya sendiri, dan pastinya yang membuat mereka nyaman sesuai dengan caranya.

Dan sangat penting untuk diingat, pastikan untuk jauhkan diri dari membandingkan anak dengan orang lain, atau bahkan dengan saudara kandungnya sendiri. Sebab setiap anak itu unik dan memiliki kemampuan sosial yang berkembang dengan cara yang berbeda.

Writer

Danang Pradipta

Find me on Instagram: @pradipnang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya