Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Saat anak mulai rewel, Bunda pasti panik dan pusing, kan? Anak rewel sebenarnya hal wajar dan merupakan pertanda adanya ketidaknyamanan. Normalnya, bayi yang baru lahir akan mengalami rewel sejak 2 hingga 3 minggu, puncaknya pada minggu ke-6.
Rata-rata bayi mengalami rewel 4 jam dalam sehari. Bayi lebih sering rewel pada malam hari sebelum tidur terlelap. Penyebab bayi rewel sangat banyak, sebagai orangtua tentu harus memahaminya supaya bisa cepat mengambil tindakan. Berikut penyebab rewel yang paling umum dialami bayi.
1. Merasa lapar
Jika bayi menangis menjelang jam makan atau menyusui, hal tersebut merupakan pertanda bayi merasa lapar. Bayi yang lapar akan menangis, mengalami bibir pecah-pecah, meletakkan tangannya ke mulut dan saat dielus pipinya akan menoleh ke arah tangan.
Sebaiknya seorang ibu bisa mengenal isyarat yang diberikan bayi dan segera melakukan tindakan. Segeralah menyusui si kecil bila sudah ada tanpa kelaparan dan menangis kencang. Usahakan jangan sampai si kecil kelaparan dengan menghafal jam makannya.
2. Masalah pencernaan
Bayi yang sering rewel setelah diberi makan kemungkinan mengalami masalah pencernaan. Apalagi jika tangisan bayi tidak dapat berhenti selama 3 jam sehari dalam 3 kali seminggu.
Tangisan rewel tersebut mungkin disebabkan sakit perut, kembung atau kolik. Jika Anda mencurigai bayi kembung, coba biarkan bayi dalam posisi tengkurap dan gerakkan kakinya dengan gerakan bersepeda yang lembut.
3. Ingin sendawa
Bayi menelan udara saat menyusu baik secara langsung maupun melalui botol. Udara yang terperangkap di saluran pencernaan menyebabkan rasa tidak nyaman. Baluri perut bayi dengan minyak kayu putih untuk membantunya bersendawa.
Anda juga bisa menggendongnya di dada, sambil satu tangan Anda memegang bagian kepala belakang dan bahunya, gosok dan tepuk pelan punggungnya dengan tangan yang lain.
Baca Juga: 5 Fakta Sentuhan Ibu pada Bayi saat Hamil hingga Melahirkan, Penting!
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Popok basah atau kotor
Ketika bayi menangis hal pertama yang harus diperiksa adalah popoknya. Popok yang basah dan kotor akan terasa tidak nyaman di kulit bayi yang sangat sensitif karena menyebabkan ruam dan iritasi. Ganti popoknya segera supaya bayi merasa nyaman dan tangisannya berhenti.
5. Merasa tidak nyaman
Ketidaknyamanan merupakan faktor utama bayi menangis. Periksalah suhu ruangan. Suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin membuat bayi tidak nyaman.
Mengganti baju dapat membantu si Kecil merasa lebih hangat atau dingin. Cek juga pakaiannya, jangan sampai ada label pakaian yang bergesekan dengan kulit dan popok terlalu kencang hingga sebabkan ruam.
6. Kesepian
Tidak butuh waktu lama bagi bayi yang baru lahir untuk mengetahui bahwa tangisan mereka akan segera terobati oleh perhatian orangtua. Bayi mungkin menangis karena ingin digendong. Nikmati saat-saat ini dengan memeluknya erat-erat.
Membedong bayi juga akan membantunya untuk merasa seolah-olah Anda berada di dekatnya sehingga ia merasa nyaman saat tidur. Saat bayi terbangun usahakan untuk mengajaknya mengobrol supaya merasa ditemani.
7. Kelelahan
Jika si Kecil terlalu lama terbangun, mereka mungkin menjadi kelelahan hingga rewel. Bantulah bayi untuk tertidur dengan menggendong atau mengayunnya. Ubah juga posisi tidur dan posisi gendongannya. Berganti posisi bisa menghilangkan rasa pegal.
Baca Juga: Dear Parents, Ini 7 Ciri-ciri Bayi Berpotensi Genius