5 Fakta Sentuhan Ibu pada Bayi saat Hamil hingga Melahirkan, Penting!
unsplash.com/Kelly Sikkema
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menurut Dokter Spesialis Saraf Anak, dr. Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K), terdapat beberapa stimulasi yang dapat seorang ibu lakukan kepada anaknya, baik ketika mengandung, melahirkan, hingga pasca melahirkan. Salah stimulasi tersebut adalah sentuhan.
Sentuhan sendiri merupakan stimulasi yang sangat penting untuk membangun ikatan emosional yang baik antara ibu dan anak. Nah, berikut ini beberapa fakta menarik mengenai sentuhan ibu yang disampaikan langsung oleh dr. Herbowo dalam acara Konferensi Pers yang diadakan oleh Nivea dengan tajuk #SentuhanIbu pada Kamis (10/12/2020). Yuk, simak!
1. Stimulasi berupa sentuhan sebaiknya dilakukan sejak anak masih dalam kandungan
unsplash.com/freestocksdr. Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K) menjelaskan jika stimulasi yang dapat dilakukan pada bayi ada tiga fase, yakni ketika berada di dalam kandungan, saat lahir, dan sesudah lahir. Meski demikian, dari ketiga fase tersebut menurutnya stimulasi yang paling baik adalah saat bayi berada di dalam kandungan, bukan ketika sudah lahir.
"Stimulasi terbaik dilakukan ketika bayi berada di dalam kandungan, bukan ketika lahir. Selain itu, stimulasi yang bisa dilakukan untuk bayi berupa auditory, visual, sensori, sentuhan, dan motorik," terangnya.
Diana Riaya, Marketing Manager NIVEA Skincare yang turut hadir dalam acara Nivea #SentuhanIbu 2020 ini pun memberikan pernyataan serupa. Menurutnya, meski terdengar sederhana memberikan sentuhan kepada bayi saat berada di dalam kandungan pada dasarnya dapat bermanfaat untuk membangun bonding antara ibu dan anak.
"The power of touch adalah stimulai yang penting untuk banyak hal, seperti kognitif, medis, dan juga membangun bonding antara ibu dan anak. Ketika ibu memberikan sentuhan di dalam kandungan, bayi akan memberikan respons berupa tendangan atau hal lain yang memang hanya bisa dirasakan oleh ibu," tuturnya.
2. Sentuhan pada saat mengandung dapat membuat anak memiliki kognisi yang baik dan lebih percaya diri
dr. Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K), Dokter Spesialis Syaraf Anak sedang menjelaskan materi tentang sentuhan ibu dalam acara yang diselenggarakan oleh NIVEA dengan tajuk #SentuhanIbu 2020. 10 Desember 2020. IDN Times/M. Tarmizi MurdiantoGak hanya itu, dr. Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K) pun turut menegaskan jika stimulasi berupa sentuhan merupakan stimulasi yang paling penting dan sangat efektif guna meningkatkan kognisi bayi. Bahkan, ia mengatakan bahwa stimulasi pada masa kehamilan dapat membuat anak jadi lebih percaya diri.
"Sebuah penelitian menunjukkan bahwa stimulasi berupa sentuhan yang sangat penting dan sangat efektif untuk meningkatkan kognisi bayi. Stimulasi selama kehamilan juga membuat anak lebih percaya diri di kemudian hari," katanya, selaku Dokter Spesialis Saraf Anak.
3. Gak hanya itu, sentuhan juga bisa membantu perkembangan otak anak
unsplash.com/Ana TablasStimulasi berupa sentuhan memang terkesan sangat sederhana dan termasuk sebagai hal kecil. Namun faktanya, menurut dr. Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K), sentuhan pada bayi dapat memberikan dampak paling besar untuk perkembangan otak anak.
Editor’s picks
"Faktanya, sebagai orangtua kita gak bisa hanya menyuruh atau mendikte anak untuk mengembangkan otak mereka. Sebab, ternyata sentuhan justru menjadi hal kecil yang memberikan dampak paling besar untuk perkembangan otak anak," ujarnya.
Baca Juga: Selain untuk Bayi, 5 Fungsi Lain dari Bedak Bayi yang Perlu Kamu Tahu
4. Namun, stimulasi selama masa kehamilan hanya berpengaruh bila dilakukan secara teroganisir saja
dr. Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K), Dokter Spesialis Syaraf Anak sedang menjelaskan materi tentang sentuhan ibu dalam acara yang diselenggarakan oleh NIVEA dengan tajuk #SentuhanIbu 2020. 10 Desember 2020. IDN Times/M. Tarmizi Murdianto"Stimulasi selama kehamilan hanya bisa berpengaruh bila dilakukan secara terorganisir. Sebab, jika dilakukan dengan teroganisir, nantinya bayi dalam kandungan akan belajar berkomunikasi dan bersosialisasi," ucap dr. Herbowo.
Dalam hal ini, ia memberikan beberapa prinsip umum dalam melakukan sentuhan kepada bayi pada masa kehamilan, di antaranya:
- Lakukan pada saat bayi sudah bangun. Jangan langsung diberikan sentuhan, karena bayi membutuhkan waktu tidur yang cukup banyak di dalam kandungan.
- Gunakan 1 teknik saja.
- Lakukan secara rutin tiap minggunya.
Selain itu, dr. Herbowo juga mengatakan jika perlu dukungan yang berkelanjutan dari setiap anggota keluarga lainnya agar pengaruh positif dari stimulasi sentuhan akan berkurang.
"Pengaruh positif dari stimulasi sentuhan akan berkurang bila sikap dan perilaku positif tidak dipertahankan. Oleh karena itu, sebaiknya manfaatkan orangtua, kakak, saudara, atau anggota keluarga lain yang dapat memberikan dukungan," tambahnya.
5. Untuk stimulasi sentuhan saat bayi lahir dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menyusui dini, metode skin to skin, dan sebagainya
unsplash.com/Hollie SantosMeski stimulasi sentuhan paling baik dilakukan ketika bayi berada di dalam kandungan, akan tetapi saat bayi lahir kamu juga tetap perlu melakukan stimulasi tersebut. Adapun beberapa stimulasi yang dapat kamu lakukan menurut dr. Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K), antara lain:
- Menyusu dini, menaruh bayi di dada ibu dan membiarkannya meminum asi ketika baru lahir, sentuhan skin to skin pada momen ini akan membuat bonding yang baik antara ibu dan anak.
- Memeluk atau mengayun.
- Facilitated tucking, menekuk tangan dan kaki bayi. Ini karena menurut penelitian sebenarnya bedongan tidak memberikan dampak yang baik bagi bayi.
- Pijat bayi.
- Skin to skin.
- Metode bayi kanguru.
Itu dia fakta menarik mengenai stimulasi berupa sentuhan ibu kepada bayi saat masa kehamilan hingga melahirkan. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Cocok untuk Kamar Bayi! 6 Tanaman Hias yang Aman dan Estetis
Berita Terkini Lainnya
