TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bukan Malas, Ini 5 Alasan Anak Tidak Suka Membantu Pekerjaan Rumah

orang tua wajib tahu, nih

ilustrasi anak mencuci piring (Pexels.com/Gustavo Fring)

Pekerjaan rumah harus diselesaikan seluruh penghuni rumah, termasuk orang tua dan anak. Namun, kalau sejak kecil anak jarang diberi tanggung jawab dan tidak dilibatkan dalam pekerjaan rumah maka saat dewasa anak tidak akan terbiasa dan tidak mau membantu.

Tanpa menasehati terlebih dahulu, tidak sedikit orang tua yang langsung menyebut anaknya pemalas. Padahal bukan hanya karena malas, tapi ada lima alasan lain penyebab anak tidak suka membantu pekerjaan rumah. Apa saja? Baca sampai selesai, ya!

1. Melakukan pekerjaan rumah membosankan

ilustrasi ibu memberi pujian pada anak (Pexels.com/Alex Green)

Siapa sih yang senang melakukan pekerjaan rumah tangga? Tentunya tidak ada. Selain melelahkan, pekerjaan rumah juga membosankan. Apalagi bagi anak-anak yang sedang dalam fase senang bermain. Namun, orang tua harus mengubah pola pikir supaya anak tetap terlibat.

Tidak perlu dengan cara sulit, cukup berikan apresiasi setiap anak selesai mengerjakan sesuatu. Apresiasi dalam bentuk pujian, ucapan terima kasih hingga uang saku dapat meningkatkan semangat dan membuat hubungan anak lebih dekat dengan orang tua.

Baca Juga: 5 Pekerjaan Rumah Dean Smith untuk Cegah Norwich City Terdegradasi

2. Anak tidak diajari tanggung jawab sejak kecil

ilustrasi anak belajar memasak (Pexels.com/RODNAE Productions)

Saat orang tua mengajarkan tentang pekerjaan rumah, di saat yang sama anak sedang belajar sikap tanggung jawab. Kalau sejak kecil sudah terlibat pada pekerjaan rumah, anak akan menyadari kalau di rumah dia juga punya peran penting untuk membantu orang tua.

Meskipun hasil pekerjaan anak tidak sebagus saat orang tua yang mengerjakan, jangan marah. Tetap sabar dan bantu anak melatih sikap tanggung jawabnya dengan memberikan pekerjaan yang ringan.

3. Anak dianggap menghambat pekerjaan rumah

ilustrasi anak membantu ibunya membuat adonan kue (Pexels.com/Gustavo Fring)

Pekerjaan rumah memang lebih cepat selesai kalau dikerjakan oleh orang dewasa karena anak sering membuat masalah sehingga menghambat selesainya pekerjaan. Namun, kalau dibiasakan anak akan belajar untuk berhati-hati dan bersikap lebih dewasa.

Mulailah dengan melakukan hal mudah seperti membagi tugas. Misalnya, saat memasak, berikan anak tugas untuk menyiapkan bahan masakan. Semakin terbiasa membantu, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter dan senang menolong.

4. Orang tua menggunakan pekerjaan rumah sebagai hukuman

ilustrasi ayah memarahi anak (Pexels.com/monstera)

Tidak sedikit orang tua yang menggunakan pekerjaan rumah sebagai hukuman supaya anak menyesal dengan perbuatannya. Bukannya melatih sikap tanggung jawab, anak justru akan merasa semakin terbebani.

Cukup gunakan pekerjaan rumah sebagai hukuman ketika anak berbuat salah pada saudaranya. Untuk menebus kesalahan, buat anak menggantikan pekerjaan yang biasa dilakukan saudaranya. Dengan begitu, anak akan belajar bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan.

Baca Juga: 5 Tips Mendidik Anak agar Terbiasa Mandiri dengan Pekerjaan Rumah

Verified Writer

Alia Azhara

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya