Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sudah menjadi impian setiap orangtua agar anak terdidik menjadi pribadi yang mandiri, tangguh, sehat, dan cerdas. Tapi untuk menuju ke sana, perlu perjuangan yang tentunya tidak mudah.
Merawat dan mendidik anak adalah sebuah kewajiban dan tugas yang sangat berat dan menantang. Dalam menjalaninya, banyak kejutan dan tantangan yang pasti akan ditemui. Untuk itu, para orangtua juga perlu dibekali dengan ilmu dan wawasan yang luas serta kedisiplinan yang kuat agar dapat melakukannya dengan baik.
Para orangtua juga bisa mengambil inspirasi dari gaya parenting sederet orang-orang terkaya di dunia. Meski tidak diberkahi sumber finansial seperti mereka, tapi beberapa gaya parenting mereka bisa dijadikan referensi.
1. Bill Gates
Keluarga Bill Gates (twitter.com/melindagates) Meski dikenal sebagai orang terkaya di dunia, Bill Gates dan mantan istrinya, Melinda French diketahui mengontrol ketat penggunaan gawai terutama smartphone bagi anak-anaknya.
Ketiga anak Bill dan Melinda, yakni Jennifer, Phoebe, dan Rory tidak diperbolehkan memiliki handphone sebelum mereka berusia 14 tahun. Mereka juga tidak diperbolehkan menggunakan gawai di meja makan serta pada waktu tidur malam.
Melinda juga bersikukuh agar tugas-tugas rumah tangga dikerjakan secara bersama-sama. Sudah menjadi tradisi keluarga Gates bahwa mencuci piring harus dilakukan bersama setiap malam. Dengan begitu, ia berharap pekerjaan rumah tangga tidak menjadi tanggung jawab perempuan saja.
Baca Juga: 5 Cara Menghentikan Rantai Toxic Parenting dalam Keluarga
2. Elon Musk
Elon Musk dan anak-anaknya (thethings.com) Punya perusahaan berbasis teknologi membuat gaya parenting Elon Musk cukup out of the box. Ia mengaku bahwa sumber belajar anak-anaknya berasal dari internet, yaitu YouTube dan Reddit. Musk juga menuturkan bahwa pendidikan harus dibuat semenarik mungkin layaknya video games.
Elon Musk diketahui membuat sebuah sekolah super exclusive bernama Ad Astra, di mana anak-anaknya bersekolah bersama beberapa anak karyawan SpaceX, perusahaan milik Musk. Di sekolah tersebut kurikulumnya berfokus pada artificial intelligence (AI), coding, dan sains terapan.
3. Donald Trump
Donald Trump berserta keluarganya (ZUMA WIRE via people.com) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Tokoh yang satu ini memang kontroversional. Namun, kehebatannya dalam mengelola uang dan bisnis tidak pernah diragukan. Donald Trump diketahui sebagai pebisnis real estate paling pesohor di dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, ia sangat menekankan kerja keras dan disiplin dalam hidupnya. Begitu juga dalam hal parenting.
Dilansir Forbes, Trump menuturkan bahwa pengawasan, disiplin, dan contoh nyata adalah tiga hal yang penting. Menurut Trump, anak-anak akan melihat betapa kerasnya orangtua mereka bekerja. Dengan begitu, anak-anak juga akan memiliki etos kerja yang tinggi.
Bagi Trump, orangtua punya peran yang penting dalam membentuk kepribadian serta tingkah laku anak-anak mereka. Trump juga mengatakan, jika anak-anak yang terlalu dimanja punya kesempatan rendah untuk memiliki kehidupan yang baik di masa mendatang.
4. Warren Buffett
keluarga Warren Buffett (facebook.com/Susan A. Buffett) Warren Buffett menduduki peringkat keenam sebagai manusia paling kaya di dunia berkat kemampuan investing dan kerajaan bisnisnya yang bernama Berkshire Hathaway. Saat ini perusahaan tersebut memegang beberapa merek dagang termasuk Dairy Queen, Duracell, Geico, dan masih banyak lagi.
Buffett mengajarkan pesan penting kepada anak-anaknya untuk terus memahami bagaimana hubungan diri mereka dengan uang. Baginya, menemukan sesuatu yang dicintai dan melakukannya adalah inti dari kehidupan.
Dikutip dari buku Life Is What You Make Of It karya Peter Buffett, yakni anak kedua Warren Buffet, Warren Buffett tidak pernah terpaku pada hal-hal material bahkan hingga saat ini. Orangtuanya juga tetap menyuruhnya melakukan tugas-tugas rumah layaknya anak-anak biasa. Jika tersandung masalah, orangtuanya tidak akan ikut campur dan membiarkan mereka menyelesaikannya sendiri.
Baca Juga: 5 Akibat Menerapkan Metode Strict Parenting pada Anak Remaja