Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Orang tua tentu ingin selalu melindungi anak dalam situasi apa pun. Namun, bagaimana jika musibah seperti gempa bumi terjadi di saat yang tidak terduga? Siapa yang akan menyelamatkan anak jika tidak sedang bersama dengan orang tua? Seperti sedang sekolah atau bermain di rumah teman?
Ada mitigasi gempa bumi mendasar yang harus diajarkan orang tua kepada anak sedini mungkin. Sehingga, anak bisa menyelamatkan dirinya sendiri meskipun sedang tidak bersama orang tua.
Apa saja langkah-langkahnya? Simak di sini!
1. Ceritakan tentang gempa bumi kepada anak
ilustrasi mengenalkan anak pada gempa bumi (pexels.com/Andrea Piacquadio) Mengenalkan anak tentang bencana alam seperti gempa bumi memang susah jika anak belum pernah mengalami. Akan tetapi, gaya bercerita storytelling yang tepat dapat membuat anak membayangkan sendiri seperti apa situasi gempa bumi.
Menceritakan pengalaman gempa bumi ini juga berfungsi untuk membuat anak tidak terkejut dan panik ketika mengalaminya langsung.
Baca Juga: 5 Tips Mitigasi Gempa Pada Anak Sekolah ala Jepang
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
2. Ajak anak ke tempat simulasi gempa bumi
ilustrasi anak saat simulasi gempa bumi (pexels.com/Tima Miroshnichenko) Teknologi modern memudahkan orang tua untuk mengajarkan banyak hal kepada anak, seperti gempa bumi. Sudah ada teknologi simulasi gempa bumi yang membuat anak seolah berada dalam situasi tersebut.
Ajak anak ke tempat yang menyediakan tempat simulasi gempa bumi melalui VR maupun ruangan yang didesain untuk mengalami guncangan serupa. Dengan begitu, anak akan lebih mudah memahami bagaimana pentingnya menyelamatkan diri saat gempa bumi terjadi.
3. Ajarkan anak cara meminta bantuan saat gempa bumi terjadi
ilustrasi anak menghubungi petugas penyelamat gempa bumi (pexels.com/Katerina Holmes) Anak zaman sekarang sudah bisa menggunakan gadget bahkan ketika belum bersekolah. Orang tua memang harus membatasi penggunaan gadget ini dan mengawasi aplikasi apa saja yang digunakan oleh sang buah hati.
Kabar baiknya, orang tua pun akan mudah mengedukasi anak cara meminta bantuan lewat ponsel. Beri tahu nomor darurat serta cara menekan nomor panggilan cepat. Katakan untuk mengubungi hanya saat kondisi darurat agar anak tidak menganggapnya sepele.
4. Jika anak terjebak, ajarkan cara bertahan dalam situasi genting gempa bumi
ilustrasi anak di bawah meja saat gempa bumi (pexels.com/cottonbro studio) Jika saat gempa bumi terjadi anak tidak bisa menemukan bantuan, ajarkan cara bertahan diri. Salah satunya adalah melindungi kepala dengan bersembunyi di bawah meja. Beritahu anak bahwa ketika gempa bumi terjadi, jangan langsung berlari panik ke arah yang berbahaya.
Apabila di dalam sekolah, segera lindungi kepala dahulu karena berlari ke luar gedung pasti berdesak-desakan dan rawan terkena reruntuhan bangunan. Namun, apabila di luar ruangan, pastikan untuk menjauhi tiang listrik, bangunan, dan tumbuhan yang berpotensi menimpanya.
Baca Juga: 3 Langkah Mitigasi Gempa untuk Anak, Ajari dan Latih