3 Langkah Mitigasi Gempa untuk Anak, Ajari dan Latih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gempa merupakan fenomena alam yang dapat terjadi kapan dan dimana saja. Di Indonesia gempa sering terjadi. Hal ini karena Indonesia terletak di wilayah Pasific ring of fire atau berada di pertemuan lempeng-lempeng tektonik. Dilansir Statisca, pada tahun 2011-2020 terdapat 8,26 ribu gempa di Indonesia.
Gempa memiliki daya destruktif tinggi. Gempa dapat menimbulkan bencana kerusakan infrastruktur, trauma, bahka kematian. Untuk mengurangi dampak kerusakan akibat gempa bumi, berbagai rencana mitigasi dapat kita lakukan. Salah satu upaya yang sangat penting adalah mempersiapkan anak jika sewaktu-waktu terjadi gempa. Berikut rencana mitigasi gempa untuk anak-anak yang dilansir dari laman Savethechildren.
1. Mempersiapkan diri menghadapi gempa
Ini merupakan tindakan pro aktif yang dapat kita lakukan. Ajaklah anak berdiskusi tentang gempa dan hal-hal yang harus dilakukan jika itu terjadi. Berikut langkah-langkahnya.
- Jelaskan rencana evakuasi dengan bahasa yang mudah dimengerti sesuai usia anak;
- Informasikan titik kumpul pada anak;
- Latihan evakuasi secara berkala;
- Pelajari bersama rencana evakuasi pada tempat lain yang sering didatangi, misalnya sekolah atau tempat penitipan anak;
- Selalu perbaharui nomor kontak tempat anak berada. Anak yang lebih besar dianjurkan dapat mengingat kontak orang tuanya.
Baca Juga: 5 Tips Mengajarkan Anak untuk Peduli dengan Sekitarnya, Bangun Empati!
2. Jelaskan hal yang harus dilakukan saat gempa terjadi
Editor’s picks
Saat gempa terjadi, besar kemungkinan anak akan panik. Namun jika telah dilatih rencana evakuasi sebelumnya, diharapkan anak dapat mengurangi tindakan yang merugikan dirinya. Berikut cara mengajarkan anak, hal-hal yang harus dilakukan ketika gempa terjadi.
- Ajarkan tiga langkah drop, cover, dan hold on (menunduk, menutupi, dan bertahan). Ajarkan anak untuk berlindung di tempat yang kokoh dengan satu tangan memegang benda, satu lagi melindungi kepala. Tetaplah di dalam bangunan hingga gempa berhenti dan dirasa aman untuk keluar;
- Ajarkan untuk menemukan titik kumpul atau tempat terbuka setelah gempa berhenti;
- Jika gempa terjadi di dalam mobil, ajarkan anak untuk tetap di dalam mobil dengan sabuk pengaman terpasang sementara mobil berhenti.
3. Yang dapat dilakukan setelah gempa terjadi
Setelah gempa terjadi, peran orang dewasa untuk memulihkan mental anak dengan langkah-langkah berikut.
- Libatkan anak untuk beres-beres merapihkan rumah pasca gempa terjadi. Ini akan mengalihkan pikiran mereka, dan membuat mereka terhibur bahwa dunianya akan kembali normal.
- Dengarkan cerita mereka. Tanyakan bagaimana perasaan mereka, tunjukkan pengertian, dan kasih sayang. Jika anak terlihat memiliki trauma psikis, jangan tunda meminta bantuan tenaga profesional untuk berkonsultasi.
Gempa yang tidak dapat kita prediksi skala dan waktu terjadinya, dapat menjadi bencana. Namun upaya mitigasi tentunya wajib kita lakukan, termasuk mengajarkannya kepada anak kita. Sehingga ketika gempa terjadi, anak tahu apa yang harus dilakukannya. Stay safe!
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Konsep Pengelolaan Uang pada Anak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.