TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menciptakan Rasa Kekeluargaan, Jangan Egois dan Individualis

Ada keluarga yang tak seperti keluarga

ilustrasi keluarga (pexels.com/Arina Krasnikova)

Membentuk keluarga tidak sama dengan menciptakan rasa kekeluargaan. Keluarga dapat terbentuk dari hubungan perkawinan atau pertalian darah. Namun keluarga secara hukum dan biologis tak menjamin adanya rasa kekeluargaan yang kuat di rumah.

Padahal rasa kekeluargaan inilah yang menjadi kunci kebahagiaan dalam hubungan antarmanusia. Tak heran, ada sejumlah orang yang lebih nyaman bersama teman-temannya karena di antara mereka ada rasa kekeluargaan yang lebih kuat daripada di rumah.

Tanpa adanya rasa kekeluargaan, suasana di rumah menjadi terasa hampa. Ada sejumlah cara supaya rasa kekeluargaan yang kuat tercipta di rumah. Simak dan terapkan ketika kamu berkeluarga maupun terhadap saudaramu saat ini juga.

1. Membiasakan kerja sama

ilustrasi pasangan (pexels.com/cottonbro)

Apa artinya sekelompok orang yang setiap hari bertemu di satu rumah kalau tak ada kerja sama di antara mereka? Setiap orang kaku dengan tugas dan keperluan masing-masing. Tidak ada sikap tolong-menolong.

Sampai-sampai jika salah satu anggota keluarga benar-benar memerlukan bantuan, yang dia hubungi adalah orang lain. Padahal, saudaranya sebenarmya bisa membantunya. Namun mereka terlalu cuek satu sama lain.

Bekerjasamalah dalam hal-hal baik dan tidak menyalahi aturan. Siapa yang sekiranya mampu memberikan pertolongan harus segera melakukannya. Jangan menunggu saudara atau pasangannya meminta hanya demi dirinya merasa dibutuhkan.

Baca Juga: 5 Tips Bangun Kebiasaan Berolahraga pada Keluarga, Jadikan Rutinitas

2. Rutin quality time bersama keluarga

ilustrasi keluarga (pexels.com/Ron Lach)

Kelak kamu menjadi orangtua, selalu luangkan waktu guna membangun quality time bersama pasangan dan anak-anak. Sekalipun itu hanya setengah sampai satu jam sebelum waktu tidur, masih jauh lebih baik daripada sama sekali tidak pernah ada quality time di rumah.

Persis seperti ilustrasi. Kamu dan pasangan bisa berkumpul di kamar anak dan membacakan cerita pengantar tidur. Atau, kamu dan pasangan bergantian menceritakan masa kecil kalian. Anak-anak pasti antusias menyimaknya.

3. Selalu berbicara dari hati ke hati

ilustrasi keluarga (pexels.com/Ron Lach)

Kamu dan anggota keluarga di rumah tentu saja saling bicara. Akan tetapi, apa yang kalian bicarakan? Barangkali hanya seputar garis besar kegiatan masing-masing atau mengomentari apa yang terjadi di sekitar kalian.

Percakapan seperti di atas bukannya tidak penting. Namun itu tak dapat disamakan dengan pembicaraan dari hati ke hati. Obrolan yang terakhir ini perlu untuk membangun keterbukaan dan rasa saling memahami perasaan. Sebagai keluarga, kalian pun dapat lebih memberikan support.

4. Menjadwalkan bepergian bersama

ilustrasi piknik (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Bukan tentang ke mana kalian pergi yang paling penting, melainkan adanya tujuan serta tantangan yang sama di sepanjang perjalanan. Kedua hal tersebut mendorong kalian untuk saling menyesuaikan diri agar semua merasa nyaman dan aman.

Kalian juga bekerja sama saat terjadi masalah di jalan. Kalian menempuh perjalanan dan menikmati tiba di tujuan bersama-sama. Ini memberi kalian pengalaman yang sama, sekalipun kalian dapat memaknainya dari perspektif yang berbeda. 

Baca Juga: 5 Tips Membangun Keluarga Kecil yang Seru dan Bahagia, Penuh Cinta!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya