TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sebab Istri Kesal jika Suami Pergi Terus, Bikin Duit Habis!

Ingat, yang di rumah juga butuh perhatianmu

ilustrasi suami istri (pexels.com/RDNE Stock project)

Meski tidak selalu, mayoritas suami memang beraktivitas di luar rumah lebih banyak dibandingkan istri. Apalagi kalau istrimu tidak bekerja di kantor, perbandingan waktu kalian berada di luar rumah menjadi kian mencolok. Bagaimana respons istri saat kamu sering pulang terlambat bahkan tetap pergi sendirian atau bersama teman di akhir pekan?

Kalau pasanganmu menjadi kesal dan mengomel, ini sangat wajar. Caramu membagi waktu dan perhatian kurang tepat sehingga istri memendam perasaan bahwa dirimu tidak adil bahkan egois. Jangan membalasnya dengan kekesalan juga karena ini waktumu buat berintrospeksi.

Barangkali sudah saatnya untukmu melatih diri buat langsung pulang selepas bekerja dan sebisa mungkin menjadikan akhir pekan sebagai momen bersama keluarga. Pahami sebab istri kesal padamu, tak lupa juga ketahui perasaan dan pandangannya dengan menyimak penjelasan berikut. Dia cuma rindu kasih sayang dan perhatianmu, kok.

Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Mindfulness ketika Proses Menulis Naskah Novel

1. Saat pulang kamu sudah terlalu lelah

ilustrasi tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Semenyenangkan apa pun kegiatanmu di luar rumah, tetap saja kamu bakal pulang dengan rasa lelah. Makin lama dirimu menghabiskan waktu di tempat lain, makin kamu tak punya lagi sisa energi setibanya di rumah. Pulang-pulang pasti dirimu cuma ingin tidur, bahkan mandi pun kadang malas.

Pemandangan seperti ini tentu membuat istrimu capek lahir batin. Kamu gak bisa diajak mengobrol dengan menyenangkan. Dirimu sudah terlelap ketika pasangan dan anak masih beraktivitas di rumah, seperti istri menemani buah hati kalian belajar.

Jika mereka mengganggumu sedikit saja, kamu mudah marah. Terlalu sering kecapekan juga menurunkan kesehatanmu sehingga tiba waktunya besok bekerja, kamu malah gak fit. Kalau istri ingin dirimu tak pergi-pergi kecuali untuk keperluan bekerja dan hobi secukupnya, sejatinya ia memikirkan banyak hal termasuk kesehatanmu serta kualitas hubungan kalian semua sebagai keluarga.

2. Pergimu mengeluarkan banyak uang

ilustrasi tiga pria (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Istri pasti tidak keberatan kalau kamu lebih sering di luar rumah buat mencari tambahan nafkah. Tentu dengan tetap memperhatikan kemampuan dan kesehatan diri alias jangan terlalu ngoyo. Namun, istri biasanya bakal sewot bila kepergianmu malah mengeluarkan banyak uang.

Contohnya, buat kamu dan teman-teman nongkrong. Sekalipun yang diminum cuma secangkir kopi, harganya sudah lumayan dan terkadang dirimu tidak enak jika tak mentraktir kawan-kawan. Saat kamu memandangnya sebagai biaya melepas penat selepas bekerja sekaligus bersosialisasi dengan teman, pemikiran istri bisa berbeda.

Sebagai pengelola keuangan keluarga, kerap kali istri berpikir seluruh biaya nongkrong itu kalau dikumpulkan dalam sebulan bisa dipakai buat memenuhi kebutuhan yang lebih penting. Atau, setidaknya guna menambah pos tabungan kalian. Terlebih ketika harga berbagai kebutuhan naik, istri dapat makin marah bila dirimu tidak bijaksana dalam menggunakan uang.

Istri tentu paham bahwa kamu juga berhak menikmati hasil kerja keras dengan sedikit bersenang-senang. Namun, jangan sering-sering karena sekarang dirimu telah memiliki keluarga. Wajib buatmu memikirkan dan mengutamakan mereka terutama sehubungan dengan pemakaian uang.

3. Gak pernah bantu pekerjaan rumah

ilustrasi tiga pria (pexels.com/Roxanne Minnish)

Bekerja buat menafkahi istri dan anak memang melelahkan. Namun, kamu masih akan mampu membantu istri di rumah asalkan membatasi waktumu berada di luar. Jika kamu bepergian terus dan selalu pulang larut malam, ini sama dengan menyuruh istri buat membereskan seluruh tugas domestik.

Sekalipun dia tidak bekerja mencari uang, pekerjaan rumah sering kali seperti tak ada habisnya. Lebih-lebih kalau ada balita dan lansia di rumah, adanya ART pun tak menjamin semua bakal beres. Ini yang bisa membuat pasanganmu stres sekali dan jauh dari merasa bahagia.

Keberadaanmu di sisinya dan kesediaanmu ikut mengerjakan tugas rumah tangga tanpa diminta bakal sangat melegakannya. Jika pun dirimu sudah gak punya waktu di hari kerja sebab mesti lembur, akhir pekan kamu perlu mengambil alih sebagian tugas rumah tangga. Seperti dirimu yang bersih-bersih rumah dan mengajak anak bermain selagi istri cukup memasak.

4. Suami bebas, istri merasa terpenjara di rumah

ilustrasi tiga pria (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dunia perempuan kerap kali berubah drastis selepas menikah dan punya anak. Dahulu sebelum menikah, ia bebas bekerja dan melakukan berbagai kegiatan di luar rumah. Namun, selepas berumah tangga dan menjadi seorang ibu, kedua sayapnya seperti patah.

Selagi kamu bak seekor burung yang bebas melintasi angkasa, istri seolah-olah terkurung dalam sangkar. Ini yang membuatnya uring-uringan saban dirimu gak di rumah dan bukan di waktu kerja. Kamu bisa asyik main futsal dengan teman-teman, sedangkan dia terus berkutat dengan segala tugas di rumah.

Demi kebahagiaan dan kesehatan mentalnya, bertukarlah peran barang sehari dalam sepekan. Kamu yang sepenuhnya di rumah, sementara istri dibiarkan pergi ke salon atau bertemu teman-temannya dengan leluasa. Jaga anak di rumah atau sesekali kalian pergi bersama untuk piknik keluarga.

Baca Juga: 5 Tips Jadi Bapak Rumah Tangga, Egomu Kudu Dikelola

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya