5 Tips Jadi Bapak Rumah Tangga, Egomu Kudu Dikelola

Baik alasan maupun mental kalian harus kuat

Ibu rumah tangga sudah sangat lazim di masyarakat kita. Namun, tidak demikian dengan bapak rumah tangga alias suami yang tak bekerja atau bekerja sepenuhnya dari rumah dan bertanggung jawab atas banyak pekerjaan domestik. Bahkan keberadaannya menimbulkan pro dan kontra mengingat suami dipandang bertanggung jawab penuh atas nafkah keluarga.

Bahkan kita sering mendengar tentang harga diri seorang pria ada pada pekerjaannya. Lantas, bagaimana bila keadaan membuatmu perlu mengambil peran sebagai bapak rumah tangga? Tentu banyak sekali yang harus dipertimbangkan olehmu dan pasangan.

Jika ini telah menjadi keputusan bersama dan kalian kompak, semua akan berjalan baik meski tetap ada ujiannya. Akan tetapi apabila masih ada rasa belum ikhlas baik dari pihakmu maupun istri, salah-salah malah menyebabkan keretakan rumah tangga. Antisipasi bahaya tersebut dengan melakukan tips jadi bapak rumah tangga berikut ini.

1. Diskusi masak-masak dengan pasangan

5 Tips Jadi Bapak Rumah Tangga, Egomu Kudu Dikelolailustrasi pasangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Keputusanmu menjadi bapak rumah tangga seketika berdampak pada kehidupan kalian. Mau tidak mau istri akan menggantikan peranmu sebagai pencari nafkah utama. Sering kali ini juga berarti dia bakal lebih sering di luar rumah daripada kamu. 

Maka penting sekali mengetahui pandangannya tentang hal tersebut. Sekalipun dirimu kehilangan pekerjaan misalnya, istri belum tentu ikhlas menggantikan peranmu buat mencari nafkah dalam waktu yang lama. Baginya, dirimu tetap memiliki tanggung jawab yang begitu besar untuk bekerja di luar rumah dan menopang seluruh kebutuhan keluarga.

Artinya, opsi kamu menjadi bapak rumah tangga cuma bisa berlaku buat sementara. Dirimu harus tetap giat mencari pekerjaan baru atau merintis usaha dari rumah selagi istri bekerja. Tanyakan pada istri berapa lama kira-kira dia sanggup menggantikan peranmu supaya kamu punya batas waktu yang jelas dan lebih memacu diri sebelum ia kelelahan memikul tanggung jawab tersebut.

2. Pastikan bukan karena kamu malas bekerja

5 Tips Jadi Bapak Rumah Tangga, Egomu Kudu Dikelolailustrasi mengasuh anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tips jadi bapak rumah tangga yang selanjutnya adalah pastikan dirimu memilih peran tersebut atas dasar kepentingan bersama, bukan karena dirimu malas bekerja. Sekalipun istrimu tipe pekerja keras dan memiliki penghasilan yang bagus, belum tentu ia mampu bersabar melihatmu memilih menjadi bapak rumah tangga. Tidak ada situasi yang memaksamu buat di rumah saja dan sama sekali tak mencari uang. Kamu cuma berkebalikan dengannya yang rajin bekerja.

Walau dirimu berjanji tidak keberatan mengurus rumah, mayoritas perempuan lebih suka membayar ART daripada setiap hari menyaksikan suaminya ogah bekerja. Mereka umumnya merasa tidak aman menjalin relasi jangka panjang dengan pria yang pemalas. Pun dengan sifat dasar pemalas, siapa yang mampu menjamin tugas-tugas domestik sepenuhnya beres di tanganmu?

Istri tentu gak mau dia sudah capek-capek bekerja, tiba di rumah pun masih banyak pekerjaan domestik untuknya. Kalau kamu ada keengganan buat mencari nafkah, lawan rasa itu. Dirimu tetap perlu mengimbangi semangat kerja istri, terlepas dari penghasilan siapa yang nantinya lebih tinggi.

3. Kuatkan mental hadapi komentar orang

5 Tips Jadi Bapak Rumah Tangga, Egomu Kudu Dikelolailustrasi mengasuh anak (pexels.com/nappy)
dm-player

Kalau kalian telah sepakat untuk bertukar peran, maka mentalmu serta istri wajib diperkuat sampai sedemikian rupa. Seperti disebutkan di awal, di masyarakat kita umumnya pria yang aktif mencari uang. Bahkan suami istri yang sama-sama bekerja saja masih kerap dipandang miring, apalagi ketika dirimu menjadi bapak rumah tangga.

Jangankan tetangga dan teman, keluarga besarmu sendiri pun pasti banyak yang tidak menyetujui keputusanmu. Belum lagi keluarga istri yang tentu bersikap lebih keras karena khawatir kehidupannya bersama anak-anak telantar. Beragam pertanyaan bahkan hujatan tidak dapat dihadapi olehmu sendirian.

Jawaban serta ketenangan istri memegang peran penting untuk mengerem komentar negatif mereka. Namun meski kamu dan istri saling mendukung bahkan yakin inilah yang terbaik bagi rumah tangga kalian, suara-suara sumbang akan tetap terdengar. Keputusan yang diambil dengan kemantapan hati bisa berujung ketidakbahagiaan serta saling menyalahkan dengan pasangan.

Baca Juga: 5 Plus Minus Mengalah ke Pasangan, Kunci Rumah Tangga Harmonis

4. Seperti IRT, kamu masih bisa bekerja dari rumah

5 Tips Jadi Bapak Rumah Tangga, Egomu Kudu Dikelolailustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sekarang ibu rumah tangga saja dapat menghasilkan banyak uang dari rumah berkat adanya internet. Maka sebaiknya kamu pun menjadi bapak rumah tangga yang tetap menjaga produktivitas. Tetaplah bekerja dari rumah di sela-sela mengerjakan tugas domestik termasuk mengasuh anak.

Begini akan lebih baik buat kestabilan keluarga kalian baik dari segi finansial maupun emosionalmu dan pasangan. Banyak orang tentu masih bertanya mengapa kamu di rumah saja selagi istrimu setiap hari pergi ke kantor. Tapi dirimu lebih terhindarkan dari perasaan minder karena jelas masih mencari nafkah dari rumah.

Istri pun tak kesulitan menjelaskan pertukaran peran kalian karena pada dasarnya kamu gak melepas tanggung jawabmu untuk menafkahi keluarga. Lagi pula sekarang masyarakat lebih terbuka dengan pekerjaan-pekerjaan non kantoran. Bahkan bekerja dari rumah dapat menghasilkan uang yang tak kalah banyak dibandingkan bekerja dari kantor.

5. Kelola ego masing-masing biar gak sering bertengkar

5 Tips Jadi Bapak Rumah Tangga, Egomu Kudu Dikelolailustrasi menyuapi anak (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bahaya jika keputusan bertukar peran telah diambil, tetapi ego kalian berdua belum dikelola dengan baik. Sebagai pria, kamu masih mudah kesal bila pagi-pagi tidak dibuatkan kopi oleh istri. Padahal, sekarang dia mesti bergegas berangkat kerja sehingga tak sempat melakukan ini itu seperti dulu.

Sebaliknya, istri yang telah mengambil peran sebagai pencari nafkah utama masih memegang prinsip gajinya cuma buat kebutuhan pribadinya. Kalaupun dia mau membagi uangnya buat keluarga, sebagian besarnya tetap disimpan sendiri masih ditambah pula sikapnya menjadi merendahkanmu. Ego suami dan ego istri seperti di atas bikin hari-hari kalian tak berjalan lancar.

Kamu tidak puas dengan layanan istri, demikian pula dia merasa kebutuhannya tak terpenuhi olehmu. Cekcok pun gak terhindarkan dan pertukaran peran yang awalnya diharapkan bisa membuat rumah tangga kalian berjalan dengan lebih baik malah berantakan. Kemampuan mengelola ego sesuai dengan peran baru masing-masing sangatlah penting.

Dalam perkawinan sebaiknya memang ada fleksibilitas. Maknanya, suami menjadi bapak rumah tangga bukan masalah selagi istri rela bahkan merasa lebih baik begini. Begitu pula kamu sebagai suami tidak boleh di kemudian hari merasa insecure melihat perkembangan karier istri sebab sesungguhnya kalian tetap saling mendukung buat mencapai keluarga yang bahagia dan sejahtera. Jika masih ragu, terapkan tips jadi bapak rumah tangga seperti penjelasan di artikel ini, ya.

Baca Juga: 5 Mindset Fondasi Rumah Tangga Bahagia, Susah Senang Dilalui Bersama

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya