Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Salah satu faktor penting dalam membangun rasa percaya diri anak, datang dari orang terdekatnya, yaitu orangtua. Sayangnya, terkadang secara tidak sadar, sikap orangtua bukannya membentuk anak menjadi tangguh.
Sebaliknya, ada sikap yang justru membentuk anak menjadi tidak percaya diri. Lantas, sikap apa saja itu? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
1. Berteriak dan memukul anak
Berteriak dan memukul anak sama saja dengan menunjukkan kemarahan. Hal ini bisa melemahkan anak.
Bahkan, dengan berteriak dan memukul, orangtua bisa mengganggu kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah dan mengatasi konflik. Hal ini juga bisa membuat anak tidak percaya diri hingga usianya besar nanti.
2. Selalu mengungkit masalah yang sebenarnya sudah selesai
Hubungan antara orangtua dan anak tidaklah selalu mulus. Terkadang, ada saja konflik atau masalah yang dihadapi. Ketika masalah tersebut sudah selesai, terkadang orangtua lupa dan kerap membahas kesalahan anak yang telah lalu ketika sedang marah.
Hal ini sama saja dengan mengajarkan anak untuk memendam emosi dan dendam kepada orang lain. Selain itu, anak pun akan sulit memperbaiki perilakunya untuk jadi lebih positif dan mengembangkan kepercayaan dirinya.
Baca Juga: 6 Sikap Orangtua Ini Diimpikan oleh Anak Introver yang Sulit Bercerita
3. Berbicara kasar
pexels/mohamed Abdelgaffar Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Dalam keadaan apa pun, sebaiknya usahakan untuk tidak berbicara dengan kasar kepada anak. Hal ini juga termasuk jika kamu sedang berada dalam emosi yang membuncah atau sedang diselimuti amarah.
Sebab, ucapan kasar pada dasarnya dapat menyakiti hati anak dan membuatnya malu serta merasa tidak percaya diri. Ketika itu terjadi, hubungan antara orangtua dan anak pun akan terganggu, bukan?
4. Sering membuat anak merasa bersalah
Tak hanya berhenti mengungkit masalah yang pernah terjadi, namun sebagai orangtua, kamu juga harus berhenti memarahi dan menekan anak secara berlebihan. Sebab, sikap ini justru dapat membuat anak merasa bersalah terus menerus.
Ia jadi sulit mengelola perasaan yang dimiliki. Pada akhirnya, sang anak akan mengalami krisis kepercayaan diri.
Baca Juga: 5 Cara Membantu Anak Temukan Potensinya, Orangtua Wajib Banget Paham