TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Mengajarkan Sikap Toleransi pada Anak, Hargai Perbedaan!

Perlu dilakukan kepada anak sedini mungkin

ilustrasi mengajarkan anak toleransi (pexels.com/Archie Binamira)

Mengajarkan toleransi kepada anak merupakan langkah awal mengenalkan keanekaragaman yang ada di masyarakat, seperti budaya, agama, ras, suku, dan lainnya. Hal ini berguna untuk mengajarkan anak cara menghargai perbedaan.

Sikap toleransi juga dapat menjadi bekal anak ketika datang ke tempat baru. Oleh karena itu, mengajarkan toleransi kepada anak perlu dilakukan sedini mungkin. Untuk menumbuhkan sikap toleransi, yuk coba lakukan lima cara di bawah ini!

1. Berikan contoh sikap yang baik

ilustrasi berikan contoh sikap yang baik (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Seorang anak akan mencontoh sikap yang biasa dilakukan oleh orangtua. Berhati-hatilah bersikap di depan anak karena pribadi anak mencerminkan perilaku orangtuanya

Oleh karena itu, berikan contoh yang baik kepada anak tentang cara menghargai dan menghormati perbedaan yang ada di sekitar. Dilansir Rasmussen University, sangat penting memberikan contoh cara menghargai perbedaan kepada anak sedini mungkin.

“Anak-anak kecil sangat jeli dan tidak hanya memahami perbedaan, tetapi juga memperhatikan bagaimana kita sebagai orang dewasa menghargai perbedaan. Sangat penting untuk menanamkan apresiasi terhadap keragaman sejak awal,” ungkap Dr. Kirstin Pesola McEachern, selaku koordinator keragaman dan inklusi di The Summit Country Day School.

2. Mengajak anak diskusi tentang perbedaan

ilustrasi mengajak anak diskusi tentang perbedaan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Mengajak diskusi anak mengenai perbedaan dapat membantu mereka memahami bahwa perbedaan merupakan hal yang wajar. Bicarakan bahwa dengan adanya perbedaan akan membuat hidup menjadi lebih lengkap.

Cobalah untuk mengajak diskusi mengenai perbedaan di lingkungan terdekat dahulu, misalnya keluarga. Gunakan kesempatan diskusi tersebut untuk membahas mengenai keanekaragaman perbedaan, seperti warna rambut, warna kulit, hingga kemampuan yang dimiliki tiap anggota keluarga. 

Baca Juga: 5 Bahaya Pola Asuh Terlalu Posesif pada Anak, Sudah Tahu?

3. Bantu anak merasa nyaman dengan dirinya sendiri

ilustrasi bantu anak merasa nyaman (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Anak yang cenderung sering diabaikan dan tidak dihargai akan memiliki tingkat menghargai orang lain yang rendah. Anak-anak akan memperlakukan orang lain dengan buruk seperti apa yang mereka dapatkan dari orangtua.

Dilansir Psychology Today, anak-anak yang tidak dihargai berakibat tidak menghargai diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, bantulah anak untuk merasa dihargai, dicintai, dan akui keberadaanya.

"Rasa dihargai sangat penting karena tanpanya anak-anak tidak bisa menghargai diri sendiri. Anak-anak yang kurang menghargai diri sendiri, tidak peduli dengan diri mereka sendiri atau orang lain," ungkap Jim Taylor Ph.D., seorang psikolog.

4. Mengajak anak mengenal lingkungan baru

ilustrasi mengajak anak mengenal lingkungan baru (pexels.com/cottonbro studio)

Mengajak anak mengenal lingkungan baru dapat membantu anak mengetahui bahwa orang-orang yang ada di dunia memiliki perbedaan. Hal ini dapat mendorong pandangan anak tentang keanekaragaman yang ada di sekitar.

Ajaklah anak untuk berlibur ke tempat yang memiliki perbedaan dengan dirinya, misalnya mengajak anak yang bertempat tinggal di wilayah barat berlibur ke wilayah timur atau sebaliknya. Selain itu, berilah kesempatan kepada anak untuk berkemah yang diadakan oleh sekolah.

Baca Juga: 5 Akibat Gak Belajar Ilmu Parenting, Bingung Asuh Anak

Verified Writer

Nurlaeli Aida

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya