5 Alasan Kenapa Anak Tidak Bisa Menjadi Investasi bagi Orangtuanya
Jangan menambah beban anakmu di masa depan nanti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di zaman sekarang yang semuanya serba mahal, mulai dari pendidikan anak, pakaian anak dan biaya gizi untuk anak, tidak menutup kemungkinan orangtua akan berpikir bahwa anaknya kelak harus membayar semuanya dengan dalih balas budi.
Hal itulah yang dinamakan bahwa anak adalah investasi masa depan orangtua yang berharga. Padahal, sebenarnya anak itu bukanlah investasi bagi orangtuanya.
Beberapa hal di bawah ini bisa jadi alasan kenapa anak tidak bisa dijadikan sebagai investasi yang berharga. Simak dengan seksama, ya!
1. Anak akan merasa tertekan oleh beban yang ia pikul
Perlu orangtua ketahui, bahwa anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan. Namun, orangtualah yang menginginkan kehadiran anak dalam rumah tangganya. Oleh karena itu, segala bentuk biaya sandang, pangan dan papan adalah kewajiban orangtua dan anak punya hak untuk mendapatkan semua itu.
Ketika orangtua punya mindset bahwa anak adalah investasi yang berharga bagi mereka, maka psikologi anak akan tertekan. Anak punya beban yang cukup berat untuk dipikul dan harus menjalani hidup sesuai dengan apa yang di harapan orangtuanya.
Jika tidak, dia adalah anak yang tidak dapat membanggakan dan membalas kebaikan orangtuanya, dengan kata lain anak akan tahu bahwa orangtuanya tidak benar-benar tulus membiaya segala kehidupannya.
Baca Juga: 5 Nasihat dari Orangtua yang Sering Dilupakan Ketika Beranjak Dewasa
Editor’s picks
Baca Juga: 5 Situs Gratis untuk Membantu Orangtua Belajar Bersama Anak Selama WFH
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.