7 Masalah yang Dihadapi Saudara Kandung Penyandang Disabilitas

Sering terpaksa dewasa oleh keadaan

Kehadiran seorang penyandang disabilitas dalam sebuah keluarga merupakan pengalaman yang menantang, tak terkecuali bagi saudara kandung. Memiliki saudara dengan kebutuhan khusus dapat membuat mereka lebih berempati, bertanggung jawab, dan tangguh. Akan tetapi, saudara kandung sering dihadapkan pada sejumlah masalah. 

Ketika berbicara tentang penyandang disabilitas, kita terkadang hanya fokus pada orang tersebut. Padahal, saudara kandung juga memikul beban yang tak kalah berat. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh masalah yang sering dihadapi saudara kandung penyandang disabilitas. Memahami masalah ini penting untuk mencari solusi agar mereka tidak merasa diabaikan.

1. Merasa cemburu dan benci pada saudara mereka

7 Masalah yang Dihadapi Saudara Kandung Penyandang Disabilitasilustrasi benci (freepik.com/wayhomestudio)

Ketika memiliki anak penyandang disabilitas, maka orangtua akan lebih banyak memberikan perhatian pada mereka. Ini dapat membuat anak lain merasa kurang dicintai dan cemburu dengan saudara kandung. Mereka akan mulai berandai-andai jika ada di posisi tersebut, mereka mungkin akan mendapatkan lebih banyak kasih sayang dari orangtua. 

Perasaan benci juga dapat diakibatkan karena perlakuan berbeda antar anak. Saudara kandung mungkin diberi tanggung jawab lebih banyak untuk pekerjaan rumah daripada saudara mereka yang disabilitas. Ini membuat merasa kesal karena diperlakukan tidak adil. Kegiatan keluarga seperti berlibur juga menjadi sulit, yang pada akhirnya membuat kebutuhan emosional saudara kandung tidak terpenuhi. Meskipun cemburu dan benci adalah perasaan wajar, tapi dapat merusak hubungan keluarga jika tidak diatasi dengan baik. 

2. Kesulitan mengutarakan perasaan

7 Masalah yang Dihadapi Saudara Kandung Penyandang Disabilitasilustrasi frustrasi (freepik.com/freepik)

Saat dihadapkan dengan tantangan ini, saudara kandung akan kesulitan untuk mengutarakan perasaan mereka secara terbuka dan jujur. Misalnya, mereka cemburu dan frustrasi dengan kondisi saudara yang disabilitas, tetapi tidak nyaman untuk menyampaikannya kepada orangtua karena merasa seperti orang jahat. Mereka lebih memilih untuk memendam perasaan demi kepentingan saudaranya.

Akibatnya, ini membuat emosi mereka menumpuk dan memengaruhi kesejahteraan psikologis. Kesulitan mengutarakan pendapat juga membuat komunikasi keluarga tidak berjalan dua arah dan memicu konflik antara anak dan orangtua. Oleh karena itu, peran orangtua untuk bersikap adil dan peka terhadap perasaan anak penting untuk mengatasi hal ini. 

3. Selalu diminta bantuan untuk melindungi saudara

7 Masalah yang Dihadapi Saudara Kandung Penyandang Disabilitasilustrasi kelelahan melakukan tugas rumah (freepik.com/freepik)

Baik secara sadar maupun tidak sadar, orangtua pasti pernah meminta bantuan anak mereka untuk menjaga saudara kandung yang disabilitas. Kegiatan seperti membantu saudara berpindah tempat, mandi, makan, atau tugas rutin lain yang tidak bisa dilakukan seorang  diri. Tindakan ini memang baik dan penuh kasih, tetapi dapat menimbulkan beban emosional dan fisik yang besar bagi saudara kandung. 

Ketika orangtua sedang pergi, saudara kandung seakan berperan menggantikannya. Mereka seperti memiliki naluri untuk selalu melindungi saudara yang disabilitas dan memastikannya aman. Hal ini membatasi mereka untuk menjalani kehidupan pribadi karena harus terus-menerus terlibat dalam perawatan saudaranya. 

Baca Juga: 7 Tantangan Orangtua dari Anak Disabilitas, Tegak Melawan Stigma

4. Menghadapi diskriminasi setiap saat

dm-player
7 Masalah yang Dihadapi Saudara Kandung Penyandang Disabilitasilustrasi gosip (freepik.com/user15285612)

Kenyataan bahwa stigma negatif dan diskriminasi masih tersebar luas di masyarakat terhadap penyandang disabilitas adalah tantangan yang memengaruhi baik penyandang disabilitas itu sendiri maupun keluarga. Saudara kandung, dalam konteks ini, mungkin menjadi korban hinaan ketika orang mengetahui bahwa mereka memiliki saudara berkebutuhan khusus. Perasaan malu dan tidak nyaman mungkin muncul ketika harus menjawab pertanyaan atau komentar tentang saudara mereka. Tentu ini merusak harga diri dan memicu kemarahan mereka. 

Selain itu, saudara kandung harus siap siaga ketika saudara mereka menerima diskriminasi. Ini adalah tugas menantang yang memungkinkan mereka merasa bertanggung jawab untuk melindungi saudara dari perlakuan tidak adil. Oleh karena itu, saudara kandung dapat berperan mematahkan stigma negatif di masyarakat. Tentu dengan dukungan dari orang sekitar agar beban tersebut tidak ditanggung seorang diri. 

5. Merasa kesepian dan terisolasi dari lingkungan sosial

7 Masalah yang Dihadapi Saudara Kandung Penyandang Disabilitasilustrasi sedih (freepik.com/pvproductions)

Masalah yang terlalu berat membuat mereka merasa terisolasi dari lingkungan sosial. Penyebabnya dapat beragam seperti ejekan orang karena memiliki saudara yang disabilitas, tidak memiliki teman dengan pengalaman serupa, waktu yang habis untuk merawat saudara, atau merasa malu. Pada akhirnya, ini menyebabkan mereka kesepian.

Mereka mungkin akan menyalahkan kondisi saudara kandung karena telah menghancurkan dirinya. Jika orangtua tidak peka untuk kondisi ini, anak akan sulit membangun hubungan sosial dan sering menyendiri. Maka dari itu, penting untuk memberikan dukungan untuk membantu anak menjalani hidupnya sendiri tanpa terbebani dengan kondisi saudaranya yang disabilitas. 

6. Dituntut untuk sempurna

7 Masalah yang Dihadapi Saudara Kandung Penyandang Disabilitasilustrasi orangtua memarahi anak (freepik.com/bearfotos)

Bukan tidak mungkin jika memiliki anak disabilitas, orangtua akan menuntut anak lainnya untuk sempurna. Misalnya, anak harus memiliki prestasi gemilang di sekolah, karier, atau hubungan sosial. Semua dilakukan untuk membuktikan bahwa mereka tidak sepenuhnya gagal membesarkan anak.

Tekanan ini bisa juga datang dari internal saudara kandung sendiri karena mengetahui betapa kerasnya orangtua bekerja untuk memenuhi kebutuhan saudaranya yang disabilitas. Perjuangan orangtua membuat mereka ingin membalas jasa orangtua dengan menjadi pribadi sempurna. Sayangnya, ini dapat memicu stres berlebih dan mereka tidak punya ruang untuk merasakan kegagalan. 

7. Terpaksa dewasa oleh keadaan

7 Masalah yang Dihadapi Saudara Kandung Penyandang Disabilitasilustrasi frustrasi (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

Pada akhirnya, semua masalah yang telah diuraikan di atas memaksa saudara kandung penyandang disabilitas harus dewasa oleh keadaan. Perawatan saudara yang membutuhkan biaya besar memaksa mereka mencari dana tambahan, mengelola anggaran keluarga, atau bahkan membayar utang. Mereka rela mengesampingkan ego pribadi demi memastikan saudara untuk mendapatkan perawatan yang layak. 

Selain itu, saudara kandung yang dipaksa dewasa oleh situasi harus menghadapi perubahan besar dalam dinamika keluarga. Ini mencakup perubahan dalam prioritas keluarga, rutinitas harian, dan peran anggota keluarga. Misalnya, jika orangtua meninggal dunia, mereka mengambil alih peran orangtua. Tanggung jawab yang berat membuat mereka harus beradaptasi dengan cepat dan memaksanya tumbuh dewasa. 

Masalah yang dihadapi oleh saudara kandung begitu kompleks. Peran mereka sebagai pelindung bagi saudara yang disabilitas merupakan tugas berat karena memerlukan tekad dan ketabahan. Maka dari itu, sangat penting bagi keluarga dan masyarakat untuk memahami kesulitan mereka serta memberikan dukungan agar dapat melewatinya dengan baik.

Baca Juga: 5 Cara Rasulullah SAW Memperlakukan Disabilitas, Junjung Kesetaraan

Annisa Isnaini H. Photo Verified Writer Annisa Isnaini H.

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya