Si Kecil Mulai Makan? Simak 10 Panduan MPASI dari WHO

Eits, beri makanan pendamping juga ada aturannya lho

ASI (Air Susu Ibu) menjadi satu-satunya asupan yang dikonsumsi bayi yang beumur 0-6 bulan. Tak perlu risau , pada rentang usia 0-6 bulan ASI saja sudah cukup untuk memenuhi 100 persen kebutuhan energi si kecil . Seiring dengan pertumbuhan si kecil, mulai dari 6 bulan ke atas ASI tak lagi dapat memenuhi 100 persen kebutuhan energinya karena kebutuhan akan energi meningkat. Menurut IDAI dan WHO, ASI hanya memenuhi kebutuhan bayi sekitar 70 persen pada rentang usia 6-8 bulan, 50 persen pada rentang usia 9-11 bulan dan hanya 30 persen di atas satu tahun. Artinya MPASI penting diberikan sejak bayi berusia 6bulan untuk dapat melengkapi kebutuhan energinya. WHO mengeluarkan 2 aturan pemberian mpasi pada bayi Asi dan non asi, yang dibahas dibawah ini adalah untuk bayi asi

Tak hanya soal kecukupan energi saja, Namun kebutuhan akan zat besi sudah tidak bisa dipenuhi oleh ASI sejak bayi berusia 6 bulan. Maka dari itu MPASI yang diberikan mulai dari 6 bulan harus tinggi akan zat besi. Kekurangan zat besi tentu dapat mengganggu pertumbuhan anak.

Pemberian MPASI (Makanan Pendamping Asi) yang benar sangat penting karena akan membantu anak-anak dalam memaksimalkan kecukupan energinya yang akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya. Di bawah ini adalah 10 prinsip pemberian MPASI yang direkomendasikan WHO:

1. Berikan ASI saja sampai anak berusia 6 bulan. Lanjutkan dengan MPASI di usia 6 bulan namun ASI masih tetap diberikan

Si Kecil Mulai Makan? Simak 10 Panduan MPASI dari WHOpexels/nikolay osmachko

Air susu yang diproduksi alami oleh tubuh ini, memiliki kandungan nutrisi yang penting bagi tumbuh kembang bayi seperti vitamin, protein, karbohidrat dan lemak. Memberikan Asi ekslusif juga dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi, berperan penting dalam meningkatkan kecerdasan bayi, memperkuat hubungan ibu dan anak dan masih banyak manfaat dari pemberian asi ekslusif.

2. ASI diberikan hingga anak berusia 2 tahun

Si Kecil Mulai Makan? Simak 10 Panduan MPASI dari WHOpexels/pixabay

Jangan khawatir ASI tidak cukup. Penelitian menunjukan bahwa komposisi ASI setelah anak berusia 1 tahun, masih memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Tentunya diimbangi dengan pemberian mpasi yang baik (yang mencukupi kebutuhan gizi anak)

3. Responsive feeding

Si Kecil Mulai Makan? Simak 10 Panduan MPASI dari WHOpexels/ amsw photography

Memberi makan anak secara langsung (menyuapi anak) ketika memperkenalkan mpasi, semakin besar usia anak maka bisa mulai diajari untuk makan sendiri sesuai perkembangan motorik dan sensitif terhadap rasa lapar dan kenyang yang dirasakan anak. Suapi dengan tenang, perlahan dan tanpa memaksa, memaksa anak untuk makan, dikhawatirkan dapat membuatnya trauma dan menolak untuk makan.

Bila anak mulai menolak banyak makanan Berkreasilah dengan mengkombinakasikan beberapa rasa makanan dan tekstur. Minimalkan gangguan saat makan (seperti menonton tv, jalan-jalan, memainkan mainannya) jika anak mudah kehilangan minat makan. Jaga kontak mata saat menyuapi anak, tunjukan betapa kita menyanyanginya, tentunya mengancam anak bukanlah cara yang baik untuk mendorong minat makan anak.

4. Perhatikan kebersihan dan keamanan saat menyiapkan MPASI

Si Kecil Mulai Makan? Simak 10 Panduan MPASI dari WHOpexels/ andres chaparro

Untuk menjaga kebersihan jangan lupa untuk selalu cuci tangan ibu dan anak saat menyiapkan makanan, simpan makanan di tempat yang bersih dan aman, segera berikan makanan yang sudah siap kepada anak, pastikan kebersihan peralatan makan anak, jangan menggunakan botol saat memberi makan anak karena cenderung lebih susah dibersihkan.

Perlu diperhatikan juga untuk selalu memberi makanan yang aman untuk sikecil dengan memperhatikan warna, tekstur, ukuran dan aroma pada makanan, hindari makanan dengan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang dilarang, hindari danger zone , yaitu pemberian makanan pada suhu 5-60 derajat celcius lebih dari 2 jam setelah makanan siap disajikan, karena pada suhu ini makanan rentan tekontaminasi bakteri, serta jangan lupa untuk selalu memeriksa label makanan (halal, BPOM, tanggal kedaluwarsa).

5. Jumlah MPASI yang diberikan

Si Kecil Mulai Makan? Simak 10 Panduan MPASI dari WHOpexels/ ella olsson

Jumlah Kalori yang dibutuhkan dari MPASI adalah 200 kkal/hari untuk anak berusia 6-8 bulan, 300 kkal/hari untuk anak berusia 9-11 bulan dan 550 kkal/hari untuk anak berusia 12-23 bulan. 

dm-player

Baca Juga: Jangan Panik, Ini 5 Tips Membawa MPASI Saat Liburan ke Luar Kota

6. Konsistensi makanan

Si Kecil Mulai Makan? Simak 10 Panduan MPASI dari WHOpexels/kaboompics.com

Perlahan tingkatkan konsistensi makanan anak, mulai dari makanan halus (mashed, puree, bubur) menjadi makanan yang lebih padat. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan gizi anak yang terus meningkat semakin anak bertumbuh besar. Semakin sesuai (naik) konsistensi makanan maka semakin naik juga energi dan zat gizi yang terkandung dalam makanan anak tersebut sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizinya

7. Frekuensi makan dan densitas energi

Si Kecil Mulai Makan? Simak 10 Panduan MPASI dari WHOpexels/rawpixel.com

Frekuensi Mpasi ditingkatkan bertahap sesuai usia anak. 2-3 kali / hari untuk anak berusia 6-8 bulan, 3-4 kali/hari untuk anak berusia 9-11 dan 12-23 bulan. Snack seperti buah/biskuit bisa diberikan 1-2 kali sehari . Perlu diperhatikan kandungan gizi pada makanan utama harus lengkap (karbohidrat, lemak, protein dll) berbeda dengan snack yang fungsinya untuk makanan selingan saja. Aturan tersebut hanya acuan, tidak perlu terlalu terpaku, bila anak lebih senang makan sedikit tapi frekuansinya sering, bisa disesuaikan. Orangtua paling tahu kapan si kecil kenyang atau lapar

8. Kandungan gizi pada MPASI

Si Kecil Mulai Makan? Simak 10 Panduan MPASI dari WHOpexels/ ella olsson

Beri makanan yang bervariasi untuk memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi. Daging, unggas, ikan atau telur harus dimakan setiap hari atau sesering mungkin. Buah dan sayur yang mengandung vitamin A juga harus dimakan setiap hari. Berikan anak makan seimbang dengan kandungan lemak yang ADEKUAT(memenuhi kebutuhan, energi, protein dan mikronutrien anak), lemak mengandung densitas energi yang lebih tinggi. 1 gram lemak mengandung 9 kalori sedangkan 1 gram karbohidrat dan protein mengandung 4 kalori.

9. Penggunaan suplemen atau produk terfortifikasi (MPASI instan) bila dibutuhkan

Si Kecil Mulai Makan? Simak 10 Panduan MPASI dari WHOpexels/pixabay

Tak perlu risau dalam menggunakan produk mpasi instan. Makanan bayi instan yang beredar di pasaran sudah terjamin keamanannya. Pastikan untuk memeriksa label BPOM dan halal mui. Makanan instan yang sudah berlabel BPOM artinya sudah memenuhi standar makanan bayi yang diatur oleh WHO (codex) yaitu tidak mengandung pengawet, pewarna, pemanis dan bahan yang tidak aman bila dikonsumsi bayi.

Namun demikian suplement dan mpasi instan digunakan seperlunya saja, bagaimanapun menu rumahan tetap lebih baik, karena lebih kaya akan tekstur dan rasa. Bila makanan yang diberikan sudah bervariasi dan mengandung gizi lengkap, maka tidak perlu memberi makanan instan atau suplemen tambahan.

10. Pemberian MPASI saat anak sakit

Si Kecil Mulai Makan? Simak 10 Panduan MPASI dari WHOpexels/pixabay

Selera makan anak yang menurun ketika sakit adalah wajar. Tingkatkan asupan cairan dan susui anak sesering mungkin , gunanya untuk memenuhi kebutuhan cairan anak dan mencegah dehidrasi. Makanan bisa diturunkan teksturnya menjadi lebih lembut, buat makanan yang disukai si kecil agar menarik selera makannya. Ketika anak sudah sembuh, dorong anak untuk makan lebih banyak dari biasanya untuk menjaga berat badannya yang (mungkin) turun ketika sakit.

Demikian 10 prinsip pemberian MPASI pada anak menurut WHO. Untuk kondisi khusus seperti bayi premature dan MPASI dini bisa dikonsultasikan kepada dokter anak masing-masing. 

Semoga dapat dipraktikan dengan baik dan bermanfaat.

Baca Juga: Si Kecil Memasuki Masa MPASI? Ini Peralatan yang Perlu Mama Siapkan

Arina Pramudita Photo Writer Arina Pramudita

mari bicara lewat karya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya