Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Ajarkan Anak untuk Menghargai Perbedaan Pendapat

ilustrasi ibu dan anak
ilustrasi ibu dan anak (unsplash.com/Helena Lopes)
Intinya sih...
  • Biarkan anak mendengarkan tanpa menyela
  • Jelaskan bahwa pendapat berbeda tidak berarti salah
  • Ajak anak berdiskusi dengan suasana positif
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengajarkan anak untuk menghargai perbedaan pendapat ternyata merupakan keterampilan penting untuk membantu mereka agar menjadi individu yang dewasa secara emosional dan sosial. Pada kehidupan sehari-hari, ternyata mereka akan kerap bertemu dengan orang-orang yang memiliki perbedaan sudut pandang, sehingga harus bisa meresponsnya dengan tenang.

Kemampuan menghargai perbedaan pendapat juga bisa membantu anak untuk memahami cara berpikir yang lebih kritis dan terbuka agar bisa memiliki hubungan sosial yang baik dengan semua orang. Berikut ini merupakan cara ajarkan anak untuk menghargai perbedaan pendapat dengan bijak.

1. Biarkan anak mendengarkan tanpa menyela

ilustrasi anak dan ayah
ilustrasi anak dan ayah (unsplash.com/Derek Owens)

Mengajarkan anak untuk mendengarkan tanpa menyela bisa membantu mereka untuk memahami bahwa memang setiap orang memiliki porsi untuk berbicara dan didengarkan. Dengan membiasakan perilaku ini dalam percakapan sehari-hari, maka anak pun akan lebih mudah menerima pendapat orang lain, meski berbeda dari apa yang diyakininya.

Mengajarkan anak untuk memperhatikan ucapan orang lain dengan penuh perhatian sebelum menyampaikan tanggapan juga merupakan langkah yang penting. Sikap ini bukan hanya membangun rasa hormat, namun juga membantu mereka dalam memahami konteks percakapan agar bisa memberikan respons yang lebih tepat.

2. Jelaskan bahwa pendapat berbeda tidak berarti salah

ilustrasi ibu dan anak
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orangtua harus membantu anak untuk memahami bahwa pendapat yang berbeda bisa saja muncul dari perbedaan latar belakang, pengalaman, hingga cara pandang. Dengan memberikan contoh konkret, maka anak akan belajar bahwa perbedaan bukanlah ancaman, melainkan kesempatan untuk memperluas wawasan cukup.

Berikan ilustrasi melalui cerita atau situasi sehari-hari agar anak pun lebih mudah dalam memahami bahwa perbedaan tidak selalu harus diperdebatkan. Sikap ini akan sangat membantu anak untuk lebih toleran dan tidak mudah merasa tersinggung pada saat orang lain memiliki pandangan yang berbeda.

3. Ajak anak berdiskusi dengan suasana positif

ilustrasi ibu dan anak
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Diskusi ringan merupakan cara efektif untuk melatih anak dalam mengungkapkan pendapat tanpa rasa takut atau malu. Pada saat diskusi dilakukan dengan suasana yang positif, maka anak pun akan merasa aman untuk menyampaikan pikiran secara terbuka.

Memberikan respons yang menenangkan dan arahkan diskusi agar tetap fokus pada topik yang dibahas tanpa menyinggung hal pribadi merupakan langkah penting. Cara ini akan membantu anak untuk belajar dan mempertahankan argumen dengan sopan, sekaligus mampu menerima masukan dari orang lain.

4. Jadikan perbedaan pendapat sebagai peluang belajar

ilustrasi anak dan ibu
ilustrasi anak dan ibu (pexels.com/Antoni Shkraba)

Pada saat muncul perbedaan pendapat, maka orangtua bisa memanfaatkan sebagai momen untuk mengajarkan empati dan pola pikir yang terbuka. Dengan mengajak anak menganalisis alasan orang lain berpikir berbeda, maka mereka pun akan memahami perspektif yang lebih beragam.

Memberikan pertanyaan yang bersifat reflektif dapat membantu anak untuk terbiasa berpikir dari sisi orang lain. Hal ini akan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, sekaligus membangun rasa saling menghargai dalam setiap interaksi sosial yang dilakukan.

Melakukan cara ajarkan anak untuk menghargai perbedaan pendapat memerlukan proses yang konsisten dan penuh kesabaran, namun hasilnya sangatlah berharga untuk masa depannya. Dengan memberikan contoh latihan dan pendekatan yang tepat, maka anak pun akan tumbuh menjadi pribadi yang toleran, bijak, dan mampu berkomunikasi dengan orang lain di berbagai situasi. Sikap ini penting agar anak bisa membangun hubungan sosial yang positif dengan semua orang dari berbagai kalangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

Terharu! Ciptadent Ajak Keluarga Kuat Rayakan Hari Ibu, Ini Keseruannya!

22 Des 2025, 18:27 WIBLife