Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Bantu Anak Agar Berani Mengutarakan Pendapat

ilustrasi orang tua dengan anak (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi orang tua dengan anak (pexels.com/Yan Krukau)
Intinya sih...
  • Dengarkan dengan penuh perhatian saat anak berbicara
  • Jangan langsung menghakimi atau menyela ketika anak sedang berpendapat
  • Libatkan anak dalam diskusi keluarga dan beri contoh berani berpendapat dengan santun

Tidak semua anak tumbuh dengan keberanian untuk menyuarakan isi hati dan pikirannya. Banyak di antara mereka yang merasa ragu, takut salah, atau bahkan terbiasa diam karena tidak terbiasa diberi ruang untuk berbicara. Padahal, kemampuan mengutarakan pendapat merupakan bekal penting untuk menghadapi berbagai situasi di masa depan—baik di lingkungan sekolah, pertemanan, maupun dunia kerja kelak.

Sebagai orang tua, kamu punya peran besar dalam membentuk kepercayaan diri anak sejak dini. Lingkungan keluarga yang mendukung, terbuka, dan penuh penghargaan terhadap pendapat anak akan menjadi pondasi kuat bagi perkembangan komunikasinya. Berikut lima cara efektif yang bisa kamu terapkan untuk membantu anak agar lebih berani mengutarakan pendapatnya.

1. Dengarkan dengan penuh perhatian

ilustrasi orang tua dengan anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi orang tua dengan anak (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Saat anak mulai bercerita atau menyampaikan pendapat, penting untuk memberinya perhatian penuh. Cobalah untuk berhenti sejenak dari aktivitasmu—entah sedang memegang ponsel, menonton televisi, atau bekerja di laptop. Tatap matanya, anggukkan kepala, dan berikan gestur tubuh yang menunjukkan bahwa kamu benar-benar hadir dan menyimak apa yang ia katakan.

Tindakan sederhana seperti ini punya dampak besar. Anak akan merasa bahwa pendapatnya dihargai, bukan hanya dianggap angin lalu. Semakin sering ia mendapatkan respons positif saat berbicara, semakin besar pula rasa percaya dirinya untuk terus menyuarakan isi pikirannya di masa depan. Ini adalah langkah awal yang sangat penting dalam membangun keberanian berbicara.

2. Jangan langsung menghakimi atau menyela

ilustrasi orang tua dengan anak (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi orang tua dengan anak (pexels.com/cottonbro studio)

Ketika anak sedang berbicara, sebisa mungkin tahan diri untuk tidak langsung menyela, mengoreksi, atau bahkan menghakimi. Meskipun mungkin apa yang ia katakan terasa tidak masuk akal atau belum tepat, beri ia kesempatan untuk menyelesaikan kalimatnya terlebih dahulu. Mendengar dengan sabar tanpa buru-buru menyanggah adalah bentuk penghargaan yang sangat bermakna bagi anak.

Setelah ia selesai berbicara, baru kamu bisa memberikan tanggapan dengan nada yang lembut dan cara yang membangun. Sikap terbuka ini akan menciptakan rasa aman bagi anak, karena ia tahu bahwa dirinya tidak akan dipermalukan atau diremehkan. Dari rasa aman inilah keberanian untuk berbicara akan tumbuh secara alami dan berkelanjutan.

3. Libatkan anak dalam diskusi keluarga

ilustrasi orang tua dengan anak (pexels.com/Julia M Cameron)
ilustrasi orang tua dengan anak (pexels.com/Julia M Cameron)

Melibatkan anak dalam berbagai keputusan kecil keluarga bisa menjadi cara efektif untuk melatih keberaniannya dalam berpendapat. Misalnya, saat menentukan tujuan liburan, memilih menu makan malam, atau merencanakan kegiatan akhir pekan, mintalah pendapatnya secara langsung. Tanyakan, “Menurutmu, enaknya ke mana?” atau “Kamu lebih suka makan apa malam ini?”

Walaupun keputusan akhir tidak selalu mengikuti keinginannya, proses keterlibatan ini mengajarkan anak bahwa suaranya penting dan layak dipertimbangkan. Anak pun merasa dihargai sebagai bagian dari keluarga yang pendapatnya juga diperhitungkan. Pengalaman ini akan membentuk mental bahwa berbicara itu bukan hal yang menakutkan, melainkan bagian wajar dari kehidupan sehari-hari.

4. Beri contoh berani berpendapat dengan santun

ilustrasi orang tua dengan anak (freepik.com/freepik)
ilustrasi orang tua dengan anak (freepik.com/freepik)

Anak-anak belajar banyak dari apa yang mereka lihat, bukan hanya dari apa yang mereka dengar. Maka, jadilah contoh nyata bagi anak dalam hal berani berbicara dengan cara yang santun. Ketika kamu menyampaikan pendapat dalam diskusi keluarga, berbicara dengan pasangan, atau berkomunikasi dengan orang lain, tunjukkan sikap percaya diri tanpa harus mendominasi atau merendahkan.

Sikap asertif yang kamu tampilkan akan tertanam dalam ingatan anak sebagai sesuatu yang patut ditiru. Ia akan belajar bahwa menyampaikan pendapat itu tidak harus dengan marah atau memaksakan kehendak, tetapi bisa dilakukan dengan tenang, sopan, dan tetap didengar. Teladan ini jauh lebih efektif dibanding nasihat verbal semata, karena anak melihat langsung bagaimana caranya.

5. Berikan apresiasi saat anak berani bicara

ilustrasi memberi apresiasi pada anak (pexels.com/Arina Krasnikova)
ilustrasi memberi apresiasi pada anak (pexels.com/Arina Krasnikova)

Setiap kali anak mencoba menyuarakan pendapatnya, sekecil apa pun, berikan apresiasi. Bisa berupa pujian sederhana seperti, “Mama senang kamu berani bilang itu,” atau pelukan hangat yang membuatnya merasa dihargai. Bentuk penghargaan ini memberi sinyal bahwa keberaniannya punya arti dan diakui oleh orang tuanya.

Apresiasi yang konsisten akan memperkuat rasa percaya diri anak dari waktu ke waktu. Ia akan merasa bahwa berbicara bukan hal yang salah atau menakutkan, tetapi sesuatu yang positif dan menyenangkan. Semakin sering anak mendapatkan penguatan positif ini, semakin besar pula kemungkinan ia tumbuh menjadi pribadi yang terbuka, percaya diri, dan komunikatif.

Membantu anak agar berani mengutarakan pendapat bukan soal instan, melainkan proses yang membutuhkan ketelatenan dan konsistensi. Dengan menciptakan lingkungan yang penuh perhatian, aman, dan suportif, kamu sedang menyiapkan anak untuk menjadi sosok yang percaya diri dan siap menghadapi dunia. Maka, mulai sekarang, dengarkan, hargai, dan beri ruang bagi anak untuk bersuara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us