4 Cara Mengajarkan Anak agar Memiliki Pendapatnya Sendiri

Mengajarkan anak untuk memiliki pendapat sendiri ternyata merupakan salah satu bentuk mendidik mereka agar memiliki kepercayaan diri yang baik dan juga mampu dalam berpikir kritis. Dalam dunia yang semakin kompleks ternyata kemampuan anak untuk menyampaikan dan juga mempertahankan pendapat merupakan langkah penting agar bisa tumbuh menjadi pribadi yang mandiri.
Sayangnya, tidak sedikit dari orangtua yang tanpa sadar justru membungkam pendapat anak karena alasan terlalu ingin tahu atau pun hanya karena ingin anaknya menurut saja. Padahal ada beberapa cara berikut ini yang dapat dilakukan untuk mengajarkan anak bagaimana cara agar memiliki pendapatnya sendiri sejak dini.
1. Biasakan anak mengemukakan pendapat sehari-hari

Langkah sederhana seperti memilih menu makan siang atau warna baju ternyata bisa menjadi kesempatan yang cukup ideal untuk belajar bagaimana caranya memiliki pilihan. Ajaklah anak untuk berdiskusi, memberi ruang untuk menjelaskan alasannya, lalu coba tanggapi dengan serius agar mereka tetap merasa dihargai.
Pada saat anak merasa suaranya didengar, maka ia akan belajar bahwa pendapatnya memiliki nilai dan dapat dipertimbangkan. Hal inilah yang bisa menjadi pondasi penting agar mereka tetap memiliki kepercayaan diri yang baik untuk menyuarakan opini di lingkungan luar, seperti kelompok bermain anak sekolah.
2. Jangan langsung menolak opini anak

Pada saat anak sedang menyampaikan pendapatnya yang terdengar berbeda atau kurang tepat, maka hindari untuk langsung memotong atau bahkan mengoreksinya secara kasar. Sebaliknya berikan pertanyaan yang terbuka untuk mendorong mereka dalam berpikir kritis dan juga memperbaiki argumen yang dimiliki.
Anak yang terlalu sering dikoreksi tanpa penjelasan justru akan rentan merasa takut salah dan pada akhirnya memilih untuk diam. Melalui pendekatan yang suportif, maka anak bisa terbiasa untuk berpikir secara kritis dan tetap nyaman dalam mengemukakan berbagai ide, meski mungkin ada risiko keliru yang menyertainya.
3. Jadilah contoh dengan menyampaikan pendapat secara bijak

Anak belajar paling efektif dari apa yang sering mereka lihat dan dengar setiap harinya, termasuk cara orangtua dalam mengemukakan pendapat. Pada saat berdiskusi di rumah, maka tunjukan bagaimana caranya menyampaikan opini tersebut dengan jelas, tenang, dan penuh rasa hormat terhadap orang lain.
Setidaknya dengan melihat contoh secara langsung, maka anak akan meniru gaya komunikasi yang sehat dan tidak sampai memaksakan pendapatnya sendiri. Cara ini juga dapat membantu mereka untuk memahami bahwa setiap orang boleh saja memiliki beda pendapat, sehingga hal tersebut bukanlah sesuatu yang harus ditakuti.
4. Dukung anak saat pendapatnya tidak diikuti

Ada kalanya di mana pendapat anak mungkin tidak bisa dijadikan sebagai keputusan akhir, misalnya ketika situasi tersebut memerlukan keputusan dari orang dewasa. Namun, tetaplah memberikan apresiasi atas keberanian mereka dalam menyampaikan pendapat dan jelaskan alasan mengapa keputusan berbeda dinilai lebih aman untuk diambil.
Hal ini seolah menunjukkan bahwa suara mereka tetap berharga, meski mungkin tidak selalu menjadi aspek utama. Anak pun akan belajar bagaimana menerima perbedaan pendapat tanpa harus merasa kecewa atau pun minder, sehingga terus terdorong untuk menyuarakan pikirannya secara bijak.
Membentuk anak yang berani untuk memiliki pendapat sendiri tentu merupakan proses panjang. Pada saat anak dibiasakan untuk berdiskusi dan memiliki ruang untuk berbicara, maka mereka akan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Bimbing anak untuk bisa memiliki pendapatnya sendiri tanpa merasa takut dihakimi!