5 Cara Menghadapi Anak yang Gemar Memberontak, Harus Sabar!

11 Apr 2022, 12:25 WIB

Foto hanya ilustrasi. (pexels.com/@mohamed-abdelghaffar)

Anak-anak memiliki ekspresi tersendiri yang biasa digunakannya dalam menunjukan perasaan. Hal ini bisa beraneka ragam, dari mulai perasaan sedih, bahagia, hingga tak nyaman. Meski maksudnya baik untuk menyampaikan perasaan, namun terkadang caranya yang justru keliru.

Bahkan ada anak-anak yang menunjukan rasa tak nyaman dan tak setujunya melalui cara berontak. Hal semacam ini jelas membuat orangtua bingung bagaimana dalam menghadapinya. Oleh sebab itu, sebaiknya orangtua memerhatikan beberapa hal berikut ini sebagai upaya dalam menghadapi anak yang gemar berontak.

1. Lakukan pendekatan erat melalui quality time bersama anak

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/@ph-m-tu-n)

Hal pertama adalah dengan melakukan pendekatan erat dengan anak. Biasanya bagi para orangtua karier yang jarang menghabiskan waktu dengan anak, terdapat kesulitan tersendiri untuk mengenal anak secara lebih dekat. Bukan tak mungkin justru akan kebingungan menghadapi anak saat berontak.

Orangtua harus secara rutin menyisihkan waktu demi anak agar dapat melakukan quality time dengan baik. Cara tersebut akan membuat anak selalu merasa dekat dengan orangtuanya, sekaligus membantu orangtua agar semakin mengenal anak secara lebih erat.

2. Selalu tanamkan hal positif pada diri anak

ilustrasi mengobrol dengan anak (pexels.com/@Pixabay)

Sikap berontak memang bukanlah hal terpuji jika anak memiliki karakter yang demikian. Namun, bukan berarti hal semacam ini tak dapat dicegah dan dihindari semaksimal mungkin.

Untuk mencegah anak mengekspresikan rasa tak nyaman melalui sikap berontak, maka sebaiknya tanamkan nilai-nilai positif dalam diri mereka. Pastikan mereka selalu melakukan beragam hal baik sehingga dapat mencegah sikap yang tak semestinya dimiliki.

3. Tidak menggunakan pola asuh otoriter pada anak

ilustrasi menasehati anak (pexels.com/@August-de-Richelieu)

Anak-anak dengan karakter yang gemar berontak biasanya disebabkan karena pola asuh yang otoriter. Hal ini memang terkadang sulit untuk dihindari sebab anak-anak juga memiliki batasan terhadap ruang geraknya. Dampaknya akan membuat mereka tak nyaman dan seakan ingin mengekspresikan dirinya secara bebas.

Orangtua memiliki peran penting untuk lebih selektif dalam menentukan pola asuh yang cocok bagi anak-anaknya. Terpenting jangan sampai membuat anak tak nyaman, apalagi hingga berontak.

4. Banyak berdiskusi secara sehat dengan anak

ilustrasi mengobrol (pexels.com/@Ketut-Subiyanto)

Orangtua perlu tahu bahwa meski pun anak-anak memiliki usia yang muda, namun bukan berarti mereka tak memiliki pendapat tersendiri. Mereka juga berpikir dengan caranya masing-masing dan dapat memproses informasi yang diperolehnya.

Itulah mengapa orangtua harus banyak berdiskusi secara sehat dengan anak-anaknya. Hal ini akan membuat mereka merasa didengarkan, dihargai, dan tidak dibatasi pendapatnya.

5. Berikan contoh baik bagi anak secara langsung

ilustrasi anak dan ibu (pexels.com/@wildlittlethingsphoto)

Anak-anak kadang kala tidak memahami bagaimana caranya bersikap dengan baik. Hal ini disebabkan karena anak biasa meniru dan mencobanya sendiri. Itulah yang kemudian menjadi tanggung jawab besar bagi para orangtua.

Selalu berikan contoh yang baik agar dapat ditiru oleh anak. Jangan menunjukan hal-hal yang membuat anak mudah berontak atas ketidaksukaannya.

Menyiasati kebiasaan berontak pada anak juga harus dengan cara-cara yang lembut. Menggunakan cara kasar hanya akan membuat anak semakin berontak dan sulit diatur. Terapkan pola didik yang tepat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.