Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Anak Menjadi Pemalu, Orangtua Harus Cari Tahu!

ilustrasi anak pemalu (unsplash.com/@tamaragovedarov)

Anak-anak memiliki karakteristik yang terkadang tidak bisa ditebak dengan mudah. Di balik sikapnya di hadapan orangtua, terkadang sikap lainnya yang ditunjukkan pada orang lain bisa berbeda.

Salah satunya adalah ketika anak justru memiliki sikap pemalu yang membuatnya seperti sulit mengekspresikan diri dengan baik. Tak jarang hal seperti ini sering membuat orangtua khawatir bila sikap pemalunya justru bisa menjadi hambatan bagi mereka ke depannya. Itulah mengapa orangtua wajib mengetahui beberapa hal penting berikut ini yang menjadi penyebab dari sikap pemalu pada anak.

1. Karakter bawaan anak

ilustrasi anak kecil (unsplash.com/@tchen_7993)

Hal pertama adalah kemungkinan bahwa anak memang memiliki karakteristik bawaan yang seperti itu. Biasanya orangtua bahkan dapat melihatnya secara jelas tanpa perlu mencari tahu terlebih dahulu.

Hal ini bisa sangat terlihat dari bagaimana sikap anak saat berada bersama orangtua dan keluarganya. Anak yang memang secara alami memiliki sikap pemalu biasanya tak akan banyak bicara dan cenderung pendiam. Hal ini membuat orangtua juga merasa sulit untuk mengenalnya lebih jauh.

2. Pola asuh otoriter pada anak

ilustrasi menasehati anak (pexels.com/@gabby-k)

Orangtua memang memiliki kewajiban dan hak dalam mendidik anak, salah satunya tentu berkaitan dengan pemilihan pola asuh pada anak. Orangtua patut mewaspadai jika selama ini menggunakan pola didik yang terkesan otoriter terhadap anak.

Dampak dari pola didik seperti ini akan menyebabkan anak memiliki sikap pemalu dan enggan berbicara banyak. Hal ini karena mereka merasa terkekang dan dibatasi ruang geraknya.

3. Masalah mental akibat trauma atau bullying

ilustrasi perundungan (pexels.com/@RODNAE-Productions)

Permasalahan mental pada anak semestinya menjadi fokus utama bagi orangtua. Jangan sampai persoalan seperti ini dianggap sebelah mata dan tak memberikan solusi apa pun pada anak.

Bisa jadi anak kerap kali menutup diri bukan karena ia merasa malu, namun karena efek trauma atau bullying yang diperolehnya. Orangtua tak bisa membiarkannya seperti itu sebab akan mengganggu tumbuh kembang anak serta perilaku sosialnya.

4. Minim rasa percaya diri

ilustrasi anak minder (pexels.com/@Matheus_Bertelli)

Orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong semangat dan motivasi pada diri anak. Biasanya anak memperoleh dukungan sebab apa yang dilakukan dan ditunjukan oleh orangtuanya.

Ketika anak kekurangan dukungan, dampaknya akan membuat anak mudah merasa sedih dan minder. Kurangnya rasa percaya diri ini justru membuat anak menutup diri dan enggan terbuka dengan orang lain di sekitarnya.

5. Tak ingin menjadi pusat perhatian

ilustrasi anak remaja (unsplash.com/@timromanov)

Anak memiliki keinginan yang berbeda-beda, tak hanya dari segi personalnya, tetapi juga sosialnya. Tak semua anak senang mencari perhatian atau bahkan menjadi pusat perhatian orang banyak sebab ada juga yang menghindari hal tersebut.

Anak-anak yang enggan menjadi pusat perhatian akan bersikap layaknya anak yang pemalu. Mereka akan cenderung menghindari interaksi tersebut untuk menghindari rasa tak nyaman.

 

Meski mungkin anak bersikap pemalu, orangtua jelas harus tahu penyebabnya. Jangan sampai orangtua hanya menduga-duga, padahal tidak tahu mengapa anaknya seperti itu. Harus peka bila menjadi orangtua, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us