Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Menghukum Anak yang Mencuri, Catat Poin Pentingnya!

Ilustrasi pola asuh (pexels.com/Phil Nguyen)

Gak jarang anak yang masih kecil suka mencuri. Padahal sebenarnya mereka juga belum mengenal konsep mencuri itu sendiri. Biasanya, anak yang mencuri dikarenakan rasa ingin memiliki yang besar. Jadi, mereka suka membawa pulang mainan atau barang yang bukan miliknya ke rumah karena ingin punya barang tersebut.

Tentunya perilaku anak yang seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Untuk itu, berikut cara menghukum anak yang mencuri dan orangtua harus tahu. Simak di bawah ini.

1. Ajarkan anak untuk selalu menekankan kejujuran

Ilustrasi anak dengan pola asuh kombinasi (pexels.com/Vlada Karpovich)

Menekankan kejujuran sejak dini bisa sangat membantu mencegah anak berbohong dan mencuri. Biarkan anak tahu bahwa jika memiliki kebiasaan berbohong, akan mengikis kepercayaan orangtua dan mungkin mengharuskan kamu untuk mengurangi kebebasan anak.

Berikan konsekuensi pada anak ketika berbohong. Lalu beri pujian juga atas kejujuran mereka. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai dan tahu mana yang baik untuk dilakukan. Dengan menekankan kejujuran, bisa mencegah anak berbohong maupun mencuri.

2. Ajarkan tentang rasa hormat terhadap barang

ilustrasi orang tua tak mengakui kesalahan (pexels.com/Monstera)

Akan sangat membantu ketika orangtua memiliki konsekuensi hukuman ketika anak mencuri. Terutama seiring bertambahnya usia anak, mereka sepenuhnya bisa memahami bahwa mereka bisa mendapatkan masalah serius jika mereka mencuri.

Mengutip laman Very Well Family, menurut psikoterapis By Amy Morin, LCSW yang tulisannya telah di-review oleh Ann-Louise T. Lockhart, PsyD, ABPP, seorang psikolog anak dan remaja, orangtua bisa membantu anak memahami kepemilikan dan mengajarkan mereka bertanggung jawab atas barang-barangnya.

Misalnya, memberi tahu pentingnya merawat mainan. Buat aturan seputar rasa hormat dan meminta izin ketika ingin meminjam barang. Diskusikan juga pentingnya merawat barang-barang pinjaman dan mengembalikannya kepada pemiliknya.

"Adalah tugas orangtua untuk menunjukkan kepada anak di mana batasan-batasan dan konsekuensinya," kata seorang dokter anak Arthur Lavin, MD, FAAP.

3. Kembalikan barang curian

ilustrasi membatasi minat bakat anak (pexels.com/Monstera)

Jika menangkap basah anak dengan barang-barang curian, orangtua harus bersikeras agar anak segera mengembalikan barang tersebut dan meminta maaf kepada pemilik barang. Penting bagi mereka untuk bertanggung jawab dengan mengembalikan barang dan menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka.

Orangtua juga bisa memberi bantuan anak dengan menulis surat permintaan maaf jika diperlukan. Lalu menemani anak bertemu kepada pemilik barang dan mengembalikannya. Jadi gak cuma anak, kamu juga tetap menunjukkan tanggung jawabnya sebagai orangtua.

4. Memberikan konsekuensi

ilustrasi pola asuh orangtua (pexels.com/Gustavo Fring)

Orangtua harus memastikan untuk menegakkan konsekuensi saat anak mencuri. Hal ini bertujuan agar mereka menyadari apa yang akan terjadi jika mereka mencuri. Penting juga untuk melakukan pola ini secara konsisten. Diharapkan anak bisa memahami dan tidak mencuri lagi.

“Misalnya, seorang anak yang terus-menerus membawa mainan orang lain, mintalah kepada anak untuk meminta maaf dengan menatap muka pemilik barang, ini bisa memberikan konsekuensi yang kuat,” jelas dr. Jones.

“Mengambil ‘hak istimewa’ anak juga bisa menjadi konsekuensi logis. Misalnya, anak kehilangan kesempatan untuk menonton TV, bermain, dan lainnya, sehingga anak tahu bahwa tindakan buruk mereka menghasilan sesuatu yang negatif,” lanjut Lavin.

5. Memberi hukuman yang tegas

ilustrasi membantu pekerjaan rumah (unsplash.com/CDC)

Tunjukkan dengan jelas bahwa kamu kecewa dan marah kepada anak karena mencuri. Katakan kepada mereka bahwa perilaku seperti itu tidak dapat diterima, dan mereka diwajibkan untuk mengikuti norma-norma sebagai bagian dari masyarakat.

Orangtua juga bisa memberi mereka hukuman seperti melakukan pekerjaan rumah. Hal ini juga bisa membantu mendisiplinkan anak. Pastikan anak tidak melewatkan satu tugas yang diberikan agar tidak menganggap remeh masalahnya.

Selain itu, orangtua juga bisa meminta anak untuk menuliskan mengapa mereka mencuri dan mengapa hal itu salah. Hal ini akan mendorong anak untuk merenungkan tindakan mereka.

Itulah tadi cara menghukum anak yang mencuri. Orangtua memang harus tegas mengenai hal ini dan memberi tahu bahwa mencuri itu salah. Jika cara tadi diajarkan secara konsisten kepada anak, pasti semakin lama dia akan paham. Semoga artikel ini membantu, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Stella Azasya
3+
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us