5 Cara Mudah Menanamkan Sikap Bersyukur pada Anak Sejak Dini

Mengajarkan anak untuk bersyukur adalah salah satu bekal penting agar anak tumbuh menjadi pribadi yang rendah hati dan penuh empati. Sikap ini bukan hanya tentang mengucapkan kata terima kasih, melainkan juga tentang bagaimana anak mampu melihat sisi positif dari setiap pengalaman yang ia temui.
Dengan mengajarkan anak rasa syukur, anak akan lebih mudah merasa bahagia meskipun yang dia dapatkan adalah hal sederhana. Oleh karena itu, sebagai orangtua, anak sebaiknya diajarkan caranya bersikap bersyukur sejak dini. Berikut beberapa cara yang bisa kamu terapkan.
1. Berikan contoh langsung dalam kehidupan sehari-hari

Anak-anak paling mudah belajar melalui contoh yang dia lihat sehari-hari. Oleh karena itu, saat kamu terbiasa mengucapkan terima kasih atau memperlihatkannya cara bersyukur, anak akan lebih cepat menirunya. Kebiasaan sederhana ini bisa dilakukan dalam berbagai momen kecil sehari-hari. Misalnya, kamu bisa mengucapkan rasa syukur saat makan bersama, saat menerima bantuan kecil dari orang lain atau ketika menghirup udara segar di pagi hari.
Tindakan sederhana seperti ini akan terekam di pikiran anak sebagai sesuatu yang wajar. Lama-kelamaan, hal itu akan menjadi kebiasaan alami yang dia tiru tanpa perlu dipaksa. Sebaliknya, jika orangtua hanya menyuruh anak bersyukur tanpa memberi contoh, anak akan menganggapnya aturan yang kosong atau sekadar omongan biasa. Makanya, peran orangtua itu sangat penting sebagai contoh nyata dalam mengajarkan anak rasa bersyukur.
2. Dorong anak untuk melatih empatinya terhadap orang lain

Rasa syukur anak akan tumbuh lebih kuat ketika ia bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain. Untuk melatih hal itu, kamu bisa memulai dari hal yang sederhana. Misalnya, ajarkan anak untuk berbagi mainan dengan teman atau mengobrol tentang perasaan orang lain yang sedang kesulitan. Dengan cara ini, anak bisa belajar bahwa setiap orang punya pengalaman dan keadaan yang berbeda-beda.
Ketika anak memahami bahwa tidak semua orang memiliki kenyamanan atau kesempatan yang sama, ia akan lebih menghargai apa yang dimilikinya. Empati juga membuat anak menyadari bahwa kebaikan yang sederhana bisa membawanya pada kebahagiaan. Hal ini akan menumbuhkan rasa syukurnya yang lebih mendalam. Sehingga, ia bisa belajar bahwa sikap bersyukur bukan hanya baik untuk dirinya, tetapi juga memberi manfaat bagi lingkungan di sekitarnya.
3. Temukan cara yang menyenangkan untuk mengekspresikan rasa syukur

Anak-anak biasanya lebih mudah belajar lewat permainan. Oleh karena itu, sebagai orangtua, kamu bisa mencari cara kreatif untuk mengajarkan anak dalam menghargai dan mempraktikkan rasa syukur tersebut dengan cara yang menyenangkan. Misalnya, ajak anak untuk menggambar hal-hal yang ia syukuri. Bisa juga dengan membuat permainan keluarga, di mana setiap orang menceritakan pengalaman positif pada hari itu.
Kegiatan seperti ini membuat anak tidak merasa dipaksa untuk bersyukur. Sebaliknya, anak justru bersemangat untuk bercerita. Jika dilakukan secara rutin, rasa syukur akan tertanam dengan sendirinya. Dengan begitu, rasa syukur menjadi bagian alami dalam kehidupan sehari-harinya.
4. Jadikan rasa syukur sebagai rutinitas sebelum tidur

Momen sebelum tidur adalah waktu yang tenang dan nyaman bagi anak. Di momen ini, kamu bisa memanfaatkannya untuk mengajak anak merenungkan hal-hal baik yang sudah terjadi sepanjang hari. Misalnya, sebelum tidur, kamu bisa bertanya tentang tiga hal yang membuat anak merasa senang atau bersyukur hari ini. Percakapan sederhana ini bisa dilakukan dengan santai agar anak merasa rileks sebelum beristirahat.
Kebiasaan kecil tersebut bukan hanya membuat hubunganmu dan anak semakin dekat, tetapi juga menumbuhkan sikap positif pada diri anak. Ia akan terbiasa menutup harinya dengan perasaan lega dan penuh syukur. Lama-kelamaan, anak belajar bahwa selalu ada hal kecil yang layak dihargai, meski harinya tidak berjalan dengan sempurna. Pelan-pelan, rasa syukur itu akan tertanam sebagai bagian penting dalam hidupnya dan membentuk pola pikirnya yang lebih optimis.
5. Hargai usaha anak dan berikan apresiasi yang tepat

Orangtua memegang peran penting dalam menumbuhkan rasa syukur pada anak. Salah satu caranya adalah dengan menghargai setiap usaha yang anak lakukan, sekecil apa pun itu. Oleh karena itu, tunjukkan apresiasimu pada anak, tidak selalu harus berupa hadiah atau barang mahal. Cukup dengan pujian tulus atau ucapan terima kasih yang hangat, agar anak bisa merasakan bahwa usahanya dihargai.
Melalui kebiasaan ini, anak belajar bahwa setiap usaha pantas diapresiasi. Ia juga akan meniru sikap tersebut dengan menghargai orang lain di sekitarnya. Jika anak terbiasa menghargai proses, ia akan lebih mudah merasakan syukur atas setiap kesempatan yang dia miliki. Selain itu, cara ini juga dapat membentuk mental anak agar lebih kuat dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Menanamkan sikap bersyukur pada anak memang butuh proses yang panjang, tapi percayalah hal ini memberikan hasil yang akan membentuk karakter yang kuat dan penuh empatinya di masa depan.
Dengan bimbingan orangtua, anak bisa belajar melihat hidup dari sudut pandang yang lebih positif. Rasa syukur tidak hanya membuat anak lebih bahagia, tetapi juga menjadikannya pribadi yang mampu menghargai orang lain.
Oleh karena itu, sebagai orangtua, ajarkan kebiasaan ini sejak dini agar anak tumbuh menjadi generasi yang rendah hati dan penuh kasih, ya. Semoga bermanfaat!