Ciri-ciri Sandwich Generation, Kenali Tanda dan Macamnya

- Generasi sandwich adalah mereka yang harus menghidupi diri sendiri dan keluarga lainnya, seperti anak dan orangtua.
- Fenomena ini kerap dialami oleh generasi X yang berada di usia 40 tahunan ke atas, namun juga ada 19 persen milenial yang menjadi generasi sandwich.
- Generasi sandwich terbagi menjadi tiga tipe: Traditional Sandwich Generation, Club Sandwich Generation, dan Open Faced Sandwich Generation.
Fenomena generasi roti lapis atau generasi sandwich, mulai menjadi istilah yang awam didengar dan dialami oleh beberapa orang. Kondisi ini merujuk pada tanggung jawab yang besar bagi seseorang untuk menghidupi diri sendiri dan keluarga lainnya, seperti anak dan orangtua.
Istilah generasi sandwich dicetuskan oleh Dorothy Miller, seorang profesor di University of Kentucky, sejak tahun 1981. Lantas, apa saja ciri-ciri dari sandwich generation?
1. Berada di usia-usia produktif

Generasi sandwich umumnya dialami oleh orang-orang yang berada di usia produktif. Mereka berada di fase harus membiayai orang lain selain dirinya sendiri.
Menurut Pew Research Center, fenomena ini kerap dialami oleh generasi X yang berada di usia 40 tahunan ke atas. Namun, riset terhadap warga Amerika tersebut menunjukkan bahwa ada 19 persen milenial yang berada di bawah usia 40 tahun, yang juga menjadi generasi sandwich.
2. Macam-macam tipe sandwich generation

Sandwich generation terbagi menjadi beberapa tipe sebagai berikut:
- Traditional Sandwich Generation
Generasi X yang berusia sekitar 40 hingga 50 tahun. Orang-orang yang berada di fase ini umumnya sudah menikah sehingga dihimpit oleh dua keadaan sekaligus, yaitu orangtua dan anak yang masih butuh bantuan.
- Club Sandwich Generation
Generasi ini menanggung beban lebih banyak dari traditional sandwich generation. Dalam arti, mereka harus menanggung kebutuhan hidup dari keluarga inti maupun keluarga besar.
- Open Faced Sandwich Generation
Orang-orang yang berada di tipe ini umumnya memiliki orangtua yang sudah lansia. Mungkin saja mereka termasuk orang-orang yang sudah menikah, akan tetapi belum memiliki anak.
3. Contoh sandwich generation

Untuk mempermudah, berikut ini contoh-contoh kasus sandwich generation:
- Seseorang baru saja menikah dan memiliki anak. Namun, ia juga memiliki orangtua berusia lansia yang tidak bekerja sehingga hidup bersama dirinya.
- Seseorang berusia 20 tahunan dan aktif bekerja. Namun, ia tinggal bersama orangtua yang mengandalkan kebutuhan hidup sehari-hari padanya.
Dilansir Psychology Today, orang yang berada dalam sandwich generation perlu menjaga kesehatan mental. Psikiatris Douglas Newton, M.D., M.P.H. dalam Psychology Today mengatakan bahwa beban mental sandwich generation mungkin lebih berat sehingga mereka butuh waktu untuk me time dan dukungan sosial dari orang lain. Berdasarkan ciri dan macam sandwich generation di atas, apakah kamu termasuk salah satunya?