6 Alasan Seseorang Keberatan Jika Parentingnya Diikut Campuri

Merasa gak bebas?

Parenting, atau pola asuh saat menjadi orangtua, adalah tugas yang kompleks dan penuh tantangan. Setiap orangtua memiliki pendekatan yang berbeda dalam mendidik anak-anak mereka, dan bagaimana cara mereka mengatasi situasi dalam keluarga mereka sendiri. 

Akan tetapi, ketika seseorang merasa bahwa parenting-nya diikut campuri oleh orang lain, itu bisa menjadi sumber stres, ketegangan, dan bahkan konflik. Coba, deh simak enam alasan mengapa seseorang mungkin merasa keberatan jika parentingnya diikut campuri. Apa kamu merasakan salah satunya?

1. Kehilangan rasa kontrol

6 Alasan Seseorang Keberatan Jika Parentingnya Diikut Campuriilustrasi parenting diikut campuri (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Salah satu alasan utama mengapa seseorang merasa keberatan jika parenting-nya diikut campuri adalah karena mereka merasa kehilangan rasa kontrol atas keputusan dan tindakan dalam mendidik anak-anak mereka. Orangtua biasanya merasa memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang anak-anak mereka, termasuk kebutuhan, minat, dan perkembangan mereka. 

Ketika orang lain ikut campur, terutama tanpa permintaan atau izin, ini bisa mengurangi rasa percaya diri dan otoritas orangtua. Bahkan, apa yang diterapkan sebelumnya, bisa aja menjadi berantakan dan gak sejalan.

2. Perbedaan filosofi dan nilai

6 Alasan Seseorang Keberatan Jika Parentingnya Diikut Campuriilustrasi keluarga kecil (pexels.com/Keira Burton)

Setiap keluarga memiliki filosofi dan nilai-nilai unik yang membentuk pendekatan mereka dalam mendidik anak-anak. Baik itu soal berbicara sopan, kesabaran, jam makan, dan lain sebagainya. Ketika orang lain campur tangan dalam parenting, besar kemungkinan orang ini memiliki pandangan dan cara yang berbeda tentang apa yang seharusnya dilakukan atau gak dilakukan dalam mengasuh anak. 

Perbedaan filosofi dan nilai-nilai ini bisa banget menyebabkan konflik dan ketegangan antara orangtua dan orang-orang yang campur tangan tersebut. Ditambah lagi, apa yang sudah ditanamkan dalam diri anak, juga bisa jadi berantakan.

3. Merasa diawasi terus menerus

6 Alasan Seseorang Keberatan Jika Parentingnya Diikut Campuriilustrasi menantu dan mertua (pexels.com/Gustavo Fring)

Ketika seseorang merasa bahwa parenting-nya diikut campuri, mereka mungkin merasa seperti sedang dibawah pengawasan terus-menerus. Meskipun niat orang-orang yang campur tangan mungkin baik, perasaan ini bisa menyebabkan rasa gak nyaman dan membuat orangtua merasa gak bebas untuk membuat keputusan tanpa perlu dipertimbangkan oleh orang lain.

Belum lagi jika dia merasa disalahkan atau disudutkan karena parenting yang dia terapkan ke anak. Biasanya, orang-orang yang senang ikut campur, menganggap parenting mereka lah yang paling tepat tanpa mempertimbangkan sudut pandang orangtua sang anak.

Baca Juga: Mengenal Lebih dalam Reflective Parenting, Coba Terapkan Yuk!

dm-player

4. Hubungan orangtua dan anak jadi terganggu

6 Alasan Seseorang Keberatan Jika Parentingnya Diikut Campuriilustrasi anak dan ayah (pexels.com/Kindel Media)

Campur tangan yang berlebihan dari pihak lain dalam parenting bisa menyebabkan hubungan orangtua dan anak menjadi terganggu. Anak-anak mungkin merasa bingung tentang siapa yang harus mereka dengarkan atau patuhi, dan ini bisa menyebabkan rasa dilema dan ketidakstabilan emosional. 

Orangtua juga mungkin merasa bahwa kehadiran orang lain mengganggu koneksi dan ikatan yang erat dengan anak-anak mereka. Terlebih jika anak mereka jadi merasa ingin lebih dekat dengan pihak lain yang memang lebih memberi kelonggaran atau bahkan memanjakan anak secara berlebihan.

5. Merasa gak dihargai

6 Alasan Seseorang Keberatan Jika Parentingnya Diikut Campuriilustrasi menantu dan mertua (pexels.com/Anna Shvets)

Jika seseorang merasa bahwa parenting-nya diikut campuri, mereka mungkin merasa bahwa peran dan kontribusi mereka sebagai orangtua sangat gak dihargai. Orangtua memiliki tanggung jawab besar dalam merawat dan mendidik anak-anak mereka, dan jika orang lain seringkali mengkritik atau mencoba mengambil alih, ini bisa menimbulkan perasaan gak dihargai dan justru direndahkan.

Lama-kelamaan ini bisa menimbulkan konflik baik internal maupun eksternal. Orangtua jadi semakin keras ke anak dan punya hubungan yang gak baik dengan pihak yang suka ikut campur tersebut.

6. Kesulitan membuat batasan

6 Alasan Seseorang Keberatan Jika Parentingnya Diikut Campuriilustrasi anak kecil bermain gadget (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Menetapkan batasan yang jelas dan mengomunikasikan harapan dengan orang-orang yang campur tangan dalam parenting memang benar-benar bisa menjadi sebuah tantangan. Beberapa orang mungkin gak menyadari bahwa campur tangan mereka dianggap sebagai masalah. Sementara yang lain mungkin merasa bahwa mereka memiliki hak untuk memberikan nasehat dan kritik.

Orangtua jelas perlu memiliki keterampilan komunikasi yang kuat dan kemampuan untuk menegaskan batasan dengan sopan namun tegas. Jangan biarkan pihak yang suka ikut campur tersebut merasa sikapnya bisa dibenarkan karena dia akan terus mengganggu pola pengasuhan anak tanpa merasa bersalah.

Wajib banget bagi orangtua untuk mengenali perasaan keberatan ini dan mencari cara-cara yang sehat untuk mengatasi situasi ini. Ingatlah bahwa tujuan utama adalah kebahagiaan dan perkembangan anak-anakmu. Maka, cobalah untuk tetap fokus pada kebutuhan mereka dan apa yang terbaik untuk mereka dalam jangka panjang.

Ingatlah bahwa setiap keluarga unik, dan gak ada satu cara yang benar untuk menjadi orangtua. Jika seseorang merasa keberatan parentingnya diikut campuri, penting untuk mencari tahu alasan dibalik perasaan ini dan mencari cara-cara yang sehat untuk mengatasi situasi tersebut. Intinya, tujuan utama dari parenting adalah menciptakan lingkungan yang mendukung dan menyayangi anak-anak, dan hal ini bisa dicapai dengan menghormati perbedaan dan membangun kerjasama yang sehat dalam keluarga. Sepakat?

Baca Juga: Jellyfish Parenting, Metode Asuh Anak yang Santai dan Fleksibel

Desy Damayanti Photo Verified Writer Desy Damayanti

Black is the new pink ❣️ ig: desy_damay

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya