5 Alasan Anak Merasa Bosan di Sekolah, Orangtua Wajib Sadari

Jangan langsung melabeli anak sebagai pemalas, ya

Tidak sedikit anak yang merasa bosan saat di sekolah. Alasannya pun beragam, tapi kebanyakan orangtua justru mengaitkan rasa bosan anak dengan kemalasan.

Dikutip US. News, James Danckert, seorang ahli saraf kognitif di Universitas Waterloo, Kanada, mengungkapkan bahwa rasa bosan terjadi biasanya karena seseorang ingin berinteraksi dengan dunia melalui cara yang bermakna. Natalie Gwyn, PhD, selaku konselor dan terapis di Greensboro, North Carolina, dikutip Verywell Family, pun setuju bahwa rasa bosan yang dialami oleh anak-anak ketika di sekolah adalah masalah yang normal.  

Kendati demikian, sebagai orangtua hendaknya tidak boleh langsung melabeli anak sebagai pemalas. Sebaliknya, orangtua wajib menyadari dan mencari tahu alasan dibalik rasa bosan yang dialami oleh anak.

Pasalnya, mengalami rasa bosan terus-menerus dapat menimbulkan sikap apatis, frustasi, bahkan membuat anak tidak ingin pergi ke sekolah lagi. Maka dari itu, untuk memudahkan para orangtua menemukan jawaban dibalik rasa bosan yang dialami anak, berikut IDN Times rangkum melalui artikel ini.

1. Materi pelajaran tidak sesuai minat dan kemampuan anak

5 Alasan Anak Merasa Bosan di Sekolah, Orangtua Wajib Sadariilustrasi anak tidak semangat belajar (pexels.com/RDNE Stock project)

Salah satu alasan mengapa anak merasa bosan di sekolah adalah materi yang diajarkan mungkin tidak sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Dikutip US. News, Erin Westgate, selaku direktur Lab Kognisi dan Emosi Sosial Florida di Universitas Florida, menyatakan bahwa materi pelajaran yang terlalu mudah atau terlalu sulit bisa mendatangkan kebosanan.

“Materi yang mudah bisa membosankan. Namun, jika saya tidak mengerti, saya tidak tahu apa yang dipelajari. Tidak ada cara untuk mengakses apa yang menarik dari materi tersebut,” ujarnya.

Hal ini umumnya dirasakan oleh anak berbakat. Mereka yang cenderung tidak membutuhkan banyak pengajaran dalam menguasai suatu keterampilan, ketika dihadapkan oleh materi yang terlalu mudah bagi mereka, mereka mungkin kehilangan motivasi. Sedangkan bagi anak-anak lainnya, mungkin membutuhkan lebih banyak bantuan agar tertarik dengan pelajaran yang dianggap sulit.

2. Kurang memiliki keterampilan belajar

5 Alasan Anak Merasa Bosan di Sekolah, Orangtua Wajib Sadariilustrasi anak kesulitan belajar (pexels.com/RDNE Stock project)

Beberapa anak mungkin mengalami kesulitan dalam belajar, termasuk ketika menghadapi ujian. Kurangnya keterampilan belajar menjadi salah satu faktor pemicunya.

Sebagai contoh, ketika anak tidak dapat mengatur waktu atau membuat rencana ke depan, mereka akan menjadi mudah lelah dan bosan terhadap rutinitas yang dijalani. Sikap terorganisir sangatlah penting bagi setiap orang, tak terkecuali untuk anak-anak. Anak-anak juga perlu diajarkan cara menyeimbangkan waktu sekolah dengan kehidupan sosialnya.

“Kadang-kadang, tugas kursus yang sangat menantang membuat anak mudah menyerah. Jika itu penyebabnya, beri anak dukungan ekstra atau ubah jadwal kursus mereka agar lebih mudah diakses,” saran Dr. Gywn.

Baca Juga: 5 Tips untuk Mengakali Anak Bosan Ketika Road Trip Agar Kembali Ceria

3. Merasa bahwa apa yang dipelajari di sekolah tidak berarti

5 Alasan Anak Merasa Bosan di Sekolah, Orangtua Wajib Sadariilustrasi anak jenuh di sekolah (pexels.com/Ron Lach)

Bisa jadi, anak merasa bosan di sekolah lantaran menganggap apa yang dipelajari tidaklah penting atau merasa sudah mengetahui apa yang diajarkan. Anggapan tersebut membuat anak tidak merasakan adanya insentif untuk bekerja keras dalam mempelajari sesuatu yang baru.

Penting diketahui bahwa anak yang kekurangan motivasi berbeda dengan anak pemalas. Dalam beberapa kasus, anak yang kehilangan motivasi di sekolah dikaitkan dengan perasaan bahwa proses pembelajaran yang mereka lakukan tidak memiliki relevansi dan kehidupan mereka. Mereka mungkin tidak memahami mengapa perlu mempelajari informasi tersebut. Terlebih, materi yang dijelaskan oleh guru tidak tepat sasaran atau cara yang diajarkan tidak sesuai dengan anak.

“Kabar baiknya, kebosanan di sekolah adalah sesuatu yang bisa diatasi. Hanya saja mungkin dibutuhkan kreativitas, kesabaran, empati, dan fleksibilitas,” ujar Tameko Hairston-Piggee, LCSWA, MSW, MA, selaku pekerja sosial klinis berlisensi di North Carolina, dikutip Verywell Family.

4. Belum terhubung dengan teman-teman dan gurunya

5 Alasan Anak Merasa Bosan di Sekolah, Orangtua Wajib Sadariilustrasi anak ke luar kelas (pexels.com/Thirdman)

Relasi antara guru dan murid mempunyai peran penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Jika anak-anak kesulitan membangun hubungan positif dengan teman-teman sebaya dan guru-gurunya, maka mereka akan merasa bosan di sekolah.

Dapat dikatakan bahwa lingkungan sekolah merupkan rumah kedua dan guru-guru mereka adalah orangtua kedua ketika anak di sekolah. Apabila tidak ada hubungan baik di antara keduanya, maka anak akan merasa dirinya terisolasi dan ditolak.

“Sekolah tujuannya adalah untuk membangun hubungan positif di dalam dan di luar kelas, menciptakan lingkungan yang mendukung,” kata Hairston-Piggee. “Apabila hal tersebut tidak terjadi, maka anak bisa tenggelam dalam perasaan apatis terhadap sekolahnya,” imbuhnya.

Lebih buruk lagi, mereka mungkin berpikir bahwa teman-teman atau guru-gurunya tidak menyukainya. Jika terus dibiarkan, bukan tidak mungkin anak menjadi enggan untuk pergi ke sekolah.

5. Ada faktor lain seperti masalah kesehatan mental

5 Alasan Anak Merasa Bosan di Sekolah, Orangtua Wajib Sadariilustrasi anak-anak bersedih (freepik.com/freepik)

Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lain, seperti masalah kesehatan mental yang diakibatkan oleh trauma atau konflik yang terjadi di lingkungan keluarga bisa membuat anak kehilangan motivasi di sekolahnya. Menurut Dr. Gywn, kecemasan, insomnia, gangguan stres atau depresi pada anak-anak dapat berkontribusi terhadap kurangnya minat anak di sekolah.

“Selain itu, mereka mungkin memiliki kebutuhan sosial-emosional yang tidak terpenuhi, seperti adanya trauma, masalah harga diri, kepercayaan diri atau masalah lainnya,” tutur Hairston-Piggee.

Jika itu penyebabnya, maka penting bagi para orangtua untuk memberi dukungan serta perhatian penuh kepada anak. Di samping itu, jika kondisi anak kian memburuk, memeriksakan anak ke dokter ahli dapat menjadi solusi terbaik.

Itu dia beberapa alasan yang mendasari mengapa anak merasa bosan di sekolah. Alangkah baiknya bila orangtua segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah tersebut. Bagaimanapun tidak semua anak menyukai sekolah dan mendengarkan anak secara terbuka serta menghargai perasaan mereka akan sangat membantu dalam menemukan solusi yang bisa meningkatkan kembali motivasi anak untuk pergi ke sekolah.

Baca Juga: 5 Tips Menolak Anak di Bawah Umur untuk Belajar Mengemudi

Delvi Ayuning Photo Verified Writer Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya